Jet Tempur Koalisi Arab Serang Pasukan Syiah Dukungan Iran di Laut Merah, 20 Tewas

Jet Tempur Koalisi Arab Serang Pasukan Syiah Dukungan Iran di Laut Merah, 20 Tewas

YAMAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 20 orang di kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah telah tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh koalisi Saudi dan UEA yang memerangi pasukan Syiah Houthi Yaman, kata sumber-sumber medis.

Serangan udara pada hari Kamis (2/8/2018), yang jatuh dekat dengan rumah sakit umum utama kota, al-Thawra, melanda pelabuhan perikanan dan pasar ikan kota pelabuhan strategis itu.

“Jumlah orang yang tewas dalam dua serangan itu mencapai 20,” kata seorang dokter di kota Laut Merah kepada kantor berita AFP, dengan sumber-sumber medis lain menyebutkan jumlah orang yang cedera dirawat di rumah sakit sebanyak 60.

25 Milisi Syiah Tewas dalam Serangan Pasukan Yaman di Al Bayda

Sumber-sumber medis mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa jumlah korban tewas mencapai 26, sementara kantor berita SABA yang berafiliasi dengan Houthi menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 30 orang, menambahkan bahwa 50 orang lainnya terluka.

“Petugas penyelamat mengatakan kepada wartawan bagaimana mereka melihat bagian tubuh di seluruh pasar ikan yang menjadi target serangan udara,” kata reporter Al Jazeera Mohammed Adow, melaporkan dari Djibouti.

“Pasar ikan hanya berjarak 20 meter dari rumah sakit al-Thawra, yang merupakan salah satu dari segelintir fasilitas medis yang masih beroperasi di Hodeidah.”

Adow menambahkan bahwa pihak berwenang di Hodeidah mengatakan serangan udara “sangat tidak terduga karena baik Houthi maupun koalisi Saudi-UAE telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pertempuran di dalam dan di sekitar pelabuhan Hodeidah untuk memberi kesempatan pada upaya perdamaian PBB.”

Sementara itu, Palang Merah Internasional yang mendukung rumah sakit al-Thawra mengirim persediaan bedah yang akan cukup untuk mengobati hingga 50 pasien yang berada dalam kondisi kritis.

Arab Saudi dan Uni Emirat Setuju Yaman Dipecah Jadi Dua

“Serangan udara ini datang pada saat agen bantuan memperingatkan tentang wabah penyakit baru. Air dan sanitasi negara itu telah dihancurkan oleh serangan udara ini,” kata Adow.

Pasukan pemerintah Yaman melancarkan serangan untuk merebut kembali kota pelabuhan strategis awal Juni dengan bantuan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Walaupun koalisi telah mampu merebut kembali bandara Hodeidah dari para pemberontak Syiah Houthi, namun pelabuhannya masih tetap berada di tangan milisi yang berafiliasi dengan Iran tersebut.

Hodeidah telah berada di bawah kendali Houthis sejak 2014, bersama dengan pelabuhan pantai barat lainnya dan sebagian besar Yaman utara.

Pelabuhan kota bertanggung jawab untuk mengirimkan 70 persen impor Yaman – sebagian besar bantuan kemanusiaan, makanan dan bahan bakar – sebelum 2015. Namun, Saudi mengatakan bahwa Houthi, yang dilaporkan menghasilkan pendapatan $ 30 juta hingga $ 40 juta per bulan dari pelabuhan, menggunakannya untuk menyelundupkan senjata dari Iran.

Perang di Yaman, dimulai pada tahun 2014 setelah pemberontak Syiah Houthi yang didukung Iran menguasai ibukota, Sanaa, dan mulai mendorong ke selatan menuju kota terbesar ketiga negara itu, Aden.

Prihatin dengan munculnya pemberontak Houthi, Arab Saudi dan koalisi negara-negara Arab meluncurkan serangan militer pada tahun 2015 dalam bentuk operasi udara besar-besaran yang bertujuan untuk menginstal ulang pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Sejak itu, lebih dari 10.000 orang telah tewas dan sedikitnya 40.000 orang terluka, sebagian besar akibat serangan udara Saudi.

Rudal Syiah Yaman Hantam Arab Saudi, Sejumlah Warga Tewas

Sebagai pembalasan, Houthi telah meluncurkan lusinan rudal ke kerajaan itu. Pihak berwenang Saudi mengatakan selama tiga tahun terakhir 90 rudal balistik ditembakkan oleh para pemberontak Syiah Houthi.

Beberapa putaran perundingan perdamaian yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa semua gagal mencapai terobosan.

Bagikan