Pasukan Israel Lakukan Operasi Militer Darat di Suriah Selatan dan Dekat Damaskus

Pasukan Israel Lakukan Operasi Militer Darat di Suriah Selatan dan Dekat Damaskus

DAMASKUS (jurnalislam.com)– Ketegangan di kawasan Suriah selatan kembali meningkat setelah pasukan Israel melancarkan serangkaian operasi militer darat dalam beberapa hari terakhir. Serangan dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk provinsi Daraa, Quneitra, dan pedesaan Damaskus.

Menurut laporan Horan Free Gathering yang dikutip Shafaq News pada Jumat (4/7/2025), enam kendaraan militer Israel dilaporkan memasuki desa Saysoun di wilayah Cekungan Yarmouk, sebelah barat provinsi Daraa. Unit militer lainnya juga terlihat memasuki bekas fasilitas militer Suriah yang sebelumnya digunakan oleh Brigade ke-112 di dekat Ain Dhikr.

Sementara itu, laporan terpisah dari The Cradle menyebutkan bahwa pada 3 Juli malam, pasukan khusus Israel melakukan operasi pendaratan dengan menggunakan tiga helikopter di wilayah Yaafour, sekitar 10 kilometer dari pusat kota Damaskus. Target operasi adalah sebuah lokasi yang sebelumnya digunakan oleh Garda Republik Suriah.

“Operasi pencarian berlangsung selama lima jam sebelum pasukan kembali dievakuasi menggunakan helikopter,” kata sumber lokal kepada saluran berita Al Mayadeen.

Secara bersamaan, pasukan Israel juga dikabarkan menyerbu Rakhlah di pedesaan Damaskus bagian barat serta memperluas kehadiran mereka di Ayn Dhakar, juga di wilayah Cekungan Yarmouk.

Selain itu, pada 2 Juli lalu, tiga warga sipil dilaporkan sempat ditahan oleh pasukan Israel di wilayah pertanian al-Basali, provinsi Quneitra. Mereka dituduh memiliki afiliasi dengan kelompok yang pro-Iran namun kemudian dibebaskan setelah beberapa jam penahanan.

Serangan dan operasi Israel di wilayah Suriah selatan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Targetnya meliputi lokasi-lokasi militer dan daerah sekitar zona pelepasan antara Israel dan Suriah, yang dikenal sebagai buffer zone. Aktivitas militer ini disebut menghambat proses rekonstruksi lokal serta memperluas kendali militer Israel di wilayah tersebut.

Menurut laporan Al-Akhbar yang dikutip The Cradle, pasukan Israel juga dilaporkan telah mendirikan pangkalan militer baru di Bukit al-Ahmar Timur, provinsi Quneitra. Lokasi ini berdekatan dengan pangkalan Israel lain yang telah lebih dulu dibangun di sisi barat bukit yang sama. Sumber setempat menyebut pangkalan tersebut tengah diubah menjadi pusat operasi utama pasukan Israel di kawasan tersebut.

Perluasan aktivitas militer Israel ini terjadi di tengah laporan tentang adanya komunikasi langsung antara Tel Aviv dan Damaskus. Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengonfirmasi kepada Israel Hayom bahwa pihaknya terlibat dalam komunikasi harian dengan otoritas sementara Suriah, dengan tujuan mengeksplorasi kemungkinan normalisasi hubungan.

Hanegbi bahkan menyatakan dirinya secara pribadi memimpin pembicaraan “di semua tingkatan” dengan pejabat politik Suriah. Menurut media Israel, pertemuan antara Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang dipertimbangkan untuk digelar di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB mendatang di New York.

Namun, pemerintah Suriah membantah keterlibatan dalam negosiasi langsung, dan menyebut komunikasi tersebut sebagai tidak langsung melalui pihak ketiga.

Sumber: Shafaq, Cradle

Bagikan