PALESTINA (jurnalislam.com)- Seorang prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan tewas dalam kecelakaan mobil saat menjalankan operasi militer di wilayah Dataran Tinggi Golan pada Kamis (1/5/2025). Militer Israel mengonfirmasi kabar tersebut pada Jumat (2/5/2025).
Korban diidentifikasi sebagai Sersan Niv Dayag (19), berasal dari Ramat Hasharon, yang bertugas di Batalyon ke-890 Brigade Paratroopers.
Dalam insiden yang sama, tiga prajurit lainnya juga mengalami luka, dua di antaranya berasal dari batalyon yang sama, dan satu lagi dari Brigade ke-474. Mereka telah dievakuasi ke rumah sakit, dan keluarga masing-masing telah diberi kabar. Militer menyatakan, penyelidikan terkait penyebab kecelakaan masih berlangsung.
Kematian Dayag menambah panjang daftar korban dari pihak militer Israel dalam konflik yang berlangsung sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pekan lalu, seorang prajurit IDF dan seorang perwira Polisi Perbatasan tewas dalam baku tembak di lingkungan Shejaiya, Kota Gaza. Prajurit tersebut adalah Kapten Ido Voloch (21), komandan peleton di Batalyon ke-46 dari Brigade “Iron Trails” ke-401, sementara perwira Polisi Perbatasan diidentifikasi sebagai Sersan Netta Yitzhak Kahana, anggota Unit Antiterorisme Rahasia Yamas dari Kepolisian Distrik Selatan.
IDF menyebut Voloch tewas saat mencoba mengevakuasi tentara yang terluka akibat tembakan musuh, sedangkan Kahana dilaporkan tewas dalam kontak senjata di lokasi yang sama.
Sehari sebelumnya, Sersan Kepala (purnawirawan) Asaf Cafri (26), seorang pengemudi tank dari Batalyon ke-79 Brigade Lapis Baja Cadangan ke-14, juga tewas dalam operasi militer di Gaza.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sebanyak 851 tentara Israel telah dilaporkan tewas, termasuk 412 di antaranya tewas selama operasi darat di Jalur Gaza. Selain itu, Kepolisian Israel mencatat sedikitnya 67 anggotanya tewas dalam periode yang sama saat menjalankan tugas.
Di kesempatan lain, penulis senior surat kabar Israel Haaretz, Amira Hass, menyatakan bahwa salah satu kebijakan khusus yang diterapkan Israel dalam merespons pertanyaan publik mengenai perang di Gaza adalah dengan menyembunyikan jumlah tentara yang tewas. Ia menegaskan bahwa jumlah total korban di kalangan militer Israel sesungguhnya melebihi angka resmi yang dirilis pemerintah. (Bahry)
Sumber: JNS