Hayoo Mujahidin Bersatu, AS Akan Menggunakan Serangan Udara Untuk Menggempur IS dan Koalisinya

WASHINGTON (JURNALISLAM.COM) – Barack Obama berjanji pada hari Rabu (17/09/2014) bahwa AS tidak akan melakukan perang darat lagi di Irak, dan berusaha meyakinkan rakyatnya tentang tingkat keterlibatan AS setelah seorang jenderal tertinggi menyarankan agar pasukan tempur dikerahkan melawan pasukan IS dan koalisinya.

Obama, yang telah menghabiskan sebagian besar kepresidenannya menjauhkan diri dari Perang Irak, menekankan dalam pidatonya di MacDill Air Force Base di Tampa bahwa serangan udara akan menjadi kontribusi utama AS dalam memerangi IS, bersama dengan koordinasi koalisi yang katanya sekarang mencakup lebih dari 40 negara.

"Saya ingin memperjelas. Pasukan Amerika yang telah dikerahkan ke Irak tidak dan tidak akan memiliki misi tempur," kata Obama.

"Kami akan melatih dan membekali mitra kami. Kami akan menyarankan mereka dan kami akan membantu mereka. Kami akan memimpin koalisi yang luas dari negara-negara yang memiliki kepentingan di laga ini."

Obama mengeluarkan pernyataannya sehari setelah Jenderal Martin Dempsey, Kepala Staf Gabungan militer AS, meninggalkan sedikit kesan akan kemungkinan pengerahan beberapa pasukan darat dalam kesaksian kongres yang membuat pihak Demokrat khawatir.

"Sebagai komandan kepala saya tidak akan memerintahkan Anda dan angkatan bersenjata kita untuk melakukan perang darat lagi di Irak," kata Obama.

Amerika Serikat telah meluncurkan lebih dari 160 serangan udara terhadap target-target IS di beberapa daerah di Irak dan Obama telah memerintahkan serangan serupa terhadap kubu pertahanan kelompok mujahidin di Suriah.

Lebih dari 1.600 penasihat Amerika telah dikirim untuk membantu pasukan Irak tapi Obama tidak ingin mereka terlibat dalam pertempuran darat untuk menghindari terulangnya Perang Irak yang dimulai oleh pendahulunya dari partai Republik, George W. Bush.

Dalam kesaksian kepada komite Senat pada hari Selasa, Dempsey menguraikan skenario di mana ia mungkin merekomendasikan agar pasukan AS berbuat lebih banyak, dan berpotensi mendukung tentara rezim Irak menghadapi pertempuran sengit, seperti pertempuran untuk merebut kembali kota Mosul dari pejuang IS.

Pernyataan itu membuat pihak Demokrat khawatir akan terjadinya perang baru di Irak.

"Bagi saya hal ini 'tidak' baik," kata Nancy Pelosi, tokoh puncak Demokrat di Gedung Perwakilan Rakyat yang dikontrol Republik. "Saya tidak berpikir rakyat Amerika menyetujui hal itu."

Namun mantan Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan di acara CBS "This Morning" bahwa pernyataan Dempsey masuk akal karena kekuatan udara saja memiliki keterbatasan.

"Kenyataannya adalah mereka tidak akan dapat berhasil melawan IS hanya dari serangan udara saja," katanya.

Obama menggambarkan peran besar AS tapi terbatas, karena ada lebih dari 40 negara yang berkontribusi terhadap upaya koalisi. Obama harus membahas upaya lebih lanjut di Majelis Umum PBB pekan depan.

Obama juga sedang mencari dukungan kongres untuk strateginya. Dewan Perwakilan Rakyat sedang memiliki dua pembahasan pada hari Rabu – yang satu mengenai  tagihan pengeluaran pengganti sementara untuk menjaga pemerintah tetap terbuka setelah tahun fiskal berakhir pada 30 September, dan yang lainnya mengenai amandemen RUU yang akan mengotorisasi misi Obama untuk melengkapi dan melatih militer Suriah dalam melawan kelompok IS dan koalisinya.

Jika tagihan ini lulus di Dewan, mereka akan dikirim ke pemilihan suara Senat yang diharapkan berlangsung akhir pekan ini . [ded412/news desk]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.