Gelar Operasi Militer di Suriah, Sekjen NATO: Turki Memiliki Hak

Gelar Operasi Militer di Suriah, Sekjen NATO: Turki Memiliki Hak

MADRID (Jurnalislam.com) – Turki memiliki hak untuk membela diri seperti semua negara lain, sekretaris jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan saat Turki terus menargetkan posisi militer PYD/YPG di Suriah utara.

Berbicara pada sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy di Madrid pada hari Kamis (25/1/2018), Stoltenberg mengatakan: “Turki paling menderita akibat serangan teroris selama bertahun-tahun di negaranya,” lansir Anadolu Agency.

“Dan Turki, seperti semua negara lainnya, memiliki hak untuk membela diri,” katanya.

Stoltenberg menyoroti bahwa ini perlu dilakukan “secara proporsional dan terukur.”

“Itulah pesan yang saya sampaikan setiap kali saya membahas masalah ini dengan para pemimpin NATO termasuk kepemimpinan politik di Turki.”

Saat Pertempuran Berlangsung di Suriah, Erdogan Kunjungi Pusat Komando Militer

Turki pada hari Sabtu meluncurkan Operation Olive Branch untuk menyingkirkan teroris PYD/PKK dan IS dari kota Afrin.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dan wilayah Turki serta untuk melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, keputusan Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.

Moskow: Pentagon Persenjatai Milisi PYD dengan Senjata Canggih

Militer juga mengatakan bahwa hanya target militer yang dihancurkan dan “sangat ditekankan” untuk tidak membahayakan warga sipil manapun.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD/PKK sejak Juli 2012 ketika rezim Syiah Assad di Suriah menyerahkan kota tersebut ke kelompok teror dengan cuma-cuma.

Stoltenberg mengingat percakapan teleponnya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pekan lalu dan mendesak “kontak langsung” antara Turki dan Amerika Serikat untuk menemukan cara terbaik demi mengatasi polemik di Suriah utara.

AS Bentuk 30.000 Pasukan Teror di Suriah, Erdogan: Tenggelamkan!

AS mendukung PYD/PKK, yang dianggap oleh Ankara sebagai cabang Suriah dari organisasi teror PKK yang telah berperang lebih dari 30 tahun melawan negara Turki. Serangan teror telah mengakibatkan puluhan ribu kematian, termasuk perempuan dan anak-anak.

Dukungan Amerika untuk kelompok teror tersebut telah lama menjengkelkan Ankara saat Washington melihat kelompok payung PYD/PKK, SDF, sebagai “mitra terpercaya” dalam menyediakan senjata dan peralatan tempur walaupun Turki keberatan.

Bagikan