Saat Pertempuran Berlangsung di Suriah, Erdogan Kunjungi Pusat Komando Militer

Saat Pertempuran Berlangsung di Suriah, Erdogan Kunjungi Pusat Komando Militer

ANKARA (Jurnalislam.com) – Presiden Recep Tayyip Erdogan mengunjungi sebuah pusat komando militer di provinsi selatan Hatay pada hari Kamis (25/1/2018) saat operasi yang sedang berlangsung di Suriah utara memasuki hari keenam, menurut sumber presiden.

Erdogan didampingi oleh Menteri Pertahanan Nasional Nurettin Canikli, Kepala Staf Umum Jenderal Hulusi Akar, Komandan Komando Angkatan Darat Kedua Letnan Jenderal Ismail Metin Temel, Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag dan Gubernur Hatay Erdal Ata, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara dengan media, lansir Anadolu Agency.

Pusat komando ditugaskan menjalankan Operation Olive Branch.

Erdogan memperoleh perkembangan terbaru mengenai kemajuan operasi oleh komandan militer melalui konferensi video dengan pusat operasi lainnya dari lapangan, sumber tersebut menambahkan.

Erdogan kepada Trump: Tarik Pasukan AS dari Manbij

Dalam sambutannya kepada tentara di markas, Erdogan mengulangi bahwa operasi akan berlanjut sampai mereka mendapatkan hasilnya.

Dia juga mengulangi bahwa Turki tidak mengincar tanah negara lain, dan Afrin akan diserahkan ke pemilik aslinya segera setelah dibebaskan dari serangan teroris, kata sumber tersebut.

Turki pada hari Sabtu mulai meluncurkan Operation Olive Branch untuk menghapus teroris PYD/PKK dan IS dari Afrin.

Menurut Staf Umum Turki, operasi tersebut bertujuan untuk membangun keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dan wilayah Turki serta untuk melindungi warga Suriah dari penindasan dan kekejaman teroris.

Ini Alasan Erdogan Gelar Operasi Militer di Suriah

Operasi tersebut dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, keputusan Dewan Keamanan PBB, hak pembelaan diri berdasarkan piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas teritorial Suriah, katanya.

Militer juga mengatakan bahwa hanya target militer yang dihancurkan dan “sangat ditekankan” untuk tidak membahayakan warga sipil manapun.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD/PKK sejak Juli 2012 ketika rezim Assad di Suriah menyerahkan kota tersebut ke kelompok teror dengan cuma-cuma.

Bagikan