Erdogan: Turki Tidak akan Menyerah dalam Memperjuangkan Yerusalem

Erdogan: Turki Tidak akan Menyerah dalam Memperjuangkan Yerusalem

ANKARA (Jurnalislam.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin (21/05/2018) menyatakan tekad Turki untuk tidak akan menyerah untuk membela Yerusalem.

“Kami bertekad untuk tidak menyerah memperjuangkan hak-hak kami di Yerusalem. Kami tidak akan pernah meninggalkan kiblat pertama kami dengan meminta belas kasihan negara yang memakan darah, air mata dan menindas rakyat Palestina selama beberapa dekade,” kata Erdogan selama jamuan buka puasa dan makan malam dengan para duta besar di ibukota Ankara.

“Kami akan melanjutkan perjuangan kami sampai Yerusalem menjadi rumah kedamaian, ketenangan dan martabat untuk ketiga agama monoteistik,” katanya.

Peresmian Dubes AS di Yerusalem Akan Berlangsung Hari Ini, Dunia Arab Bungkam

Tentang langkah AS untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, presiden mengatakan bahwa tangan AS “berlumuran darah anak-anak Palestina.”

Presiden AS Donald Trump memicu kecaman internasional Desember lalu ketika dia secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bersumpah untuk merelokasi kedutaan besar Washington ke kota tersebut.

Kedutaan resmi direlokasi Senin lalu, mendorong ribuan warga Palestina melakukan demonstrasi di dekat pagar yang memisahkan Gaza dari Israel.

Inilah Pesan Syeikh Ayman Setelah AS Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem

Puluhan warga Palestina terbunuh – dan ratusan lainnya terluka – ketika pasukan penjajah Israel menanggapi demonstrasi dengan tembakan besar.

“Pemerintah Amerika tidak lagi memiliki hak untuk berbicara tentang hak asasi manusia, demokrasi dan perdamaian,” tambahnya.

Mengacu pada ketegangan regional saat ini, Erdogan menunjukkan diplomasi sebagai cara memecahkan krisis telah mengikis.

Tentang energi nuklir, Erdogan mengatakan Turki berpendapat bahwa energi nuklir harus digunakan untuk tujuan damai.

“Ancaman utama terhadap negara dan wilayah kami adalah senjata nuklir,” katanya.

Dia menyerukan untuk membersihkan senjata nuklir dari seluruh dunia.

“Mereka yang memiliki sedikitnya 15.000 hulu ledak nuklir sekarang mengancam dunia,” tambahnya.

Berbicara pada acara yang sama, Perdana Menteri Binali Yildirim bersumpah akan melanjutkan dukungan Turki kepada orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia.

“Sudah waktunya untuk bertindak bersama melawan masalah global seperti terorisme, kebencian, ketidakadilan, migrasi, diskriminasi dan kelaparan; Turki telah mengadvokasi ini untuk waktu yang lama,” katanya.

Darurat Al Aqsha: Al Quds Dikepung Puluhan Ribu Warga Zionis Yahudi

Mengenai serangan Israel di Gaza, Yildirim mengatakan “pembantaian terhadap orang-orang yang tidak berdaya dan tidak bersenjata adalah kekerasan yang kejam dan brutal”.

“Keputusan pemerintah Amerika untuk memindahkan kedutaan ke Jerusalem adalah kesalahan besar dan itu memiliki andil besar dalam peningkatan ketegangan dari peristiwa-peristiwa ini [di Gaza],” tambahnya.

Di depan duta besar beberapa negara yang berbeda, Yildirim mengatakan sudah waktunya untuk mengambil sikap atas situasi saat ini di wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan mengatakan para duta besar dari semua negara, kecuali Israel, diundang dalam jamuan buka puasa di markas Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa.

Duta Besar Israel di Ankara Eitan Naeh meninggalkan Turki pada hari Rabu atas permintaan Turki setelah tentara Israel melakukan kekerasan dan pembunuhan tanpa pandang bulu di sepanjang pagar Gaza-Israel.

Senin lalu, sedikitnya 65 orang Palestina telah gugur oleh tembakan pasukan zionis selama protes di Gaza timur. Ribuan lainnya terluka.

OKI Gelar Pertemuan Darurat Hari Ini, Bahas Pembantaian di Gaza

Bagikan