Di Maulid Akbar, Kiai Ma’ruf Berpesan Agar NU Bertransformasi dan Berubah

Di Maulid Akbar, Kiai Ma’ruf Berpesan Agar NU Bertransformasi dan Berubah

JAKARTA(Jurnalislam.com) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara Maulid Akbar dan Doa Untuk Keselamatan Bangsa yang diselenggarakan lembaga dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis malam (21/11).

 

Wapres menyampaikan bahwa Nabi Muhammad merupakan figur yang luar biasa. Nabi Muhammad, kata dia, mampu mengubah umat zaman jahiliyah menjadi umat terbaik.

 

“Nabi Muhammad itu manusia tapi bukan kayak manusia biasa. Bahkan Nabi Muhammad itu ibarat batu mutiara sedangkan orang lain kayak batu biasa,” kata Ma’ruf di Istiqlal, Jakarta.

 

Dia mengatakan Nabi Muhammad ibarat batu berlian, sementara manusia biasa ibarat batu koral.

 

“Jadi beda harganya, berlian itu kecil saja harganya mahal, kalau koral satu truk aja nggak ada harganya,” kata dia.

 

Ma’ruf yang juga Mustasyar PBNU itu menyampaikan Nabi Muhammad adalah tokoh perubahan. Islam, kata dia, adalah agama perbaikan atau agama perubahan.

Itu juga yang menjadi cita-cita NU sebagai organisasi perubahan dan perbaikan. Yaitu memperbaiki kemasyarakatan. Sementara dari sisi agama yang diperbaiki NU adalah akidah dan cara berpikir.

 

Dia mengatakan dalam masa saat ini, perubahan yang harus dilakukan adalah perubahan pemahaman keagamaan supaya lurus. Sementara perubahan kemasyarakatan dalam aspek kehidupan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

 

“Makanya Indonesia kita ini visi ke depannya adalah ingin menjadi Indonesia maju,” ujar dia.

 

Dia menekankan sebagai organisasi perbaikan dan perubahan, NU akan terus mengambil peran dalam perubahan. Perubahan, menurut dia, harus dilakukan secara cepat agar tidak ketinggalan.

 

“Makanya paradigma alon-alon asal kelakon harus sudah ditinggalkan. Sekarang harus sudah serba cepat. Semua serba akselerasi. Perubahan harus cepat, tapi juga harus tepat agar tidak berantakan,” katanya.

 

Ma’ruf mengatakan kaidah yang dipegang NU yang selama ini hanya ada dua yaitu menjaga yang lama yang baik serta mengambil yang baru yang lebih baik (bertransformasi), harus ditambah satu lagi yakni inovasi.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.