Densus 88 Tangkap 2 Warga Poso, CIIA : "Cara Hard Power Tidak Akan Efektif"

POSO (Jurnalislam.com) – Pemerhati kontra-terorisme Harits Abu Ulya menilai upaya pemberantasan dengan cara hard-power (kekerasan) yang dilakukan oleh Densus 88 di Poso tidak akan efektif. Upaya itu, menurutnya, hanya akan menambah suasana teror terhadap masyarakat Poso. 

"Menurut saya, langkah Densus 88 dan personil Polri yang menggelar operasi hingga akhir Maret di Poso tidak akan efektif jika tidak dengan pendekatan humanis dan komprehensif," kata Harits dalam rilisnya kepada Jurniscom, Rabu (4/3/2015).

Menurut pantauannya di lapangan, hari ini Rabu (4/3/2015) Densus 88 kembali menangkap 2 orang yang diduga terkait kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Kedua orang itu ialah Anriyanto (27) warga desa Masamba dan Muliyadi alias Muli (25) warga kelurahan Ratulene, Kecamatan Poso Pesisir, Kabuapaten Poso. Keduanya ditangkap di desa Masamba. 

Berikut kronologis penangkapan dua warga Poso yang berprofesi sebagai petani tersebut versi The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) pimpinan Harits Abu Ulya.

Pukul 07.20 Wita,  3 unit mobil jenis Avanza warna hitam, putih dan merah yang digunakan oleh Anggota Densus 88,  tiba2 berhenti di depan rumah mertua Muliyadi yang terletak di dekat SDN Desa. Masamba (belakang Masjid Masamba). Lalu anggota Densus 88 langsung melakukan penyergapan terhadap Muliyadi dan langsung dibawah lari ke dalam  mobil.

Setelah anggota Densus 88 menangkap Muliyadi, tidak lama kemudian Andriyanto juga disergap oleh anggota Densus 88 di Jalan  Irigasi ketika Andriyanto hendak menuju ke sawahnya. Pukul 07.40 Wita, kedua terduga langsung dibawa ke Mapolda Sulteng Palu untuk pemerikasaan lanjutan.

Pukul 08.00 Wita, sekitar 15 Personil Densus 88 melakukan Patroli di sekitar Desa Masamba Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Ally | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.