Senin, 5 Muharram 1447 / 30 Juni 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Berita Terkini

Koordinator BEM SI Tersangka, Alumni Serukan Seluruh Mahasiswa Gelar Aksi 28 Oktober

25 Okt 2017 07:17:48
Koordinator BEM SI Tersangka, Alumni Serukan Seluruh Mahasiswa Gelar Aksi 28 Oktober

SOLO (Jurnalislam.com)- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama Keluarga Alumni BEM UNS menggelar Konfrensi Pers di Gedung Rektorat UNS, Selasa (24/10/2017) terkait ditangkap dan ditetapkan tersangkanya Presiden BEM UNS cum Koordinator BEM Seluruh Indonesia (BEM) Wildan Wahyu Nugroho.

Alumni BEM UNS, Ikhlas Tamrin yang pernah menjabat Presiden BEM UNS 2005 ini menegaskan menolak segala tindakan represif rezim Jowo Widodo. Ia menyerukan seluruh mahasiswa agar turun ke jalan menggelar aksi besar-besaran tanggal 28 Oktober 2017.

“Menyerukan kepada seluruh aktivis mahasiswa dan rakyat Indonesia untuk turun ke jalan pada tanggal 28 oktober dengan agenda satu menolak rezim represif dan penangkapan aktivis mahasiswa,” katanya.

Seperti diketahui, Presiden BEM UNS 2017 Wildan Wahyu Nugroho yang sekaligus Kordinator BEM Seluruh Indonesia (SI), Panji Laksono (IPB), Ardi Sutrisby (IPB) dan Ihsan Munawar (STEI SEBI) ditetapkan sebagai tersangka pada hari Sabtu, (21/10/2107) oleh Polda Metro Jaya.

Kategori : Nasional

Tags : 28 oktober aksi demo mahasiswa rezim jokowi

Tentara India Ujug-ujug Berondong Artileri ke Lembah Kashmir, 2 Warga Tewas dan6 Terluka

25 Okt 2017 06:25:48
Tentara India Ujug-ujug Berondong Artileri ke Lembah Kashmir, 2 Warga Tewas dan6 Terluka

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Pakistan pada hari Selasa (24/10/2017) melaporkan India membunuh sedikitnya dua wanita dan melukai enam orang lainnya dalam penembakan yang tidak beralasan di sepanjang Garis Kontrol (the Line of Control-LoC) – sebuah perbatasan de facto yang membagi lembah Kashmir yang disengketakan di antara dua tetangga bersenjata nuklir tersebut.

Menurut Inter Services Public Relations (ISPR), sayap media tentara Pakistan, pasukan Pakistan di perbatasan dengan India tanpa alasan yang jelas tiba-tiba diberondong dengan artileri, mortir berat dan senjata otomatis di lembah Leepa di dekat LoC. Serangan tersebut juga menargetkan penduduk sipil di berbagai desa.

Mujahidin Kashmir Serbu Basis Militer India, Sedikitnya 8 Pasukan Tewas

Kemudian pasukan Pakistan menyerang pasukan India dan menghancurkan empat pos India, ISPR mengklaim dalam sebuah pernyataan, lansir Anadolu Agency.

Pelanggaran gencatan senjata itu terjadi saat Sekretaris Negara AS Rex Tillerson berada di Islamabad. Dia kemudian berangkat ke India pada malam hari.

Meskipun sebuah perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada tahun 2003, kedua negara sering saling menyalahkan karena menembaki Batas Kerja dan Garis Kontrol.

Kashmir, sebuah wilayah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim, dipegang oleh India dan Pakistan di beberapa bagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh China.

Gara-gara Hp, Seorang Perwira India Ditembak Mati Pasukan Elit di Kashmir

Sejak dipisahkan pada tahun 1947, kedua negara telah bertempur dalam tiga perang – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – dua di antaranya memperebutkan Kashmir.

Kelompok perlawanan Muslim Kashmir di kawasan tersebut telah berperang melawan pemerintah India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan. Lebih dari 70.000 orang dilaporkan terbunuh dalam konflik tersebut sejak 1989. India menggelar lebih dari setengah juta tentara di wilayah yang disengketakan tersebut.

Kategori : Internasional

Tags : india kashmir pakistan

Inilah Kesepakatan Myanmar dan Bangladesh Terkait Krisis Pengungsi Muslim Rohingya

25 Okt 2017 06:01:18
Inilah Kesepakatan Myanmar dan Bangladesh Terkait Krisis Pengungsi Muslim Rohingya

YANGON (Jurnalislam.com) – Myanmar dan Bangladesh telah menandatangani dua kesepakatan pada hari Selasa (24/10/2017) dalam upaya menyelesaikan krisis pengungsi Rohingya yang mempengaruhi kedua negara.

Sebuah delegasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Bangladesh Asaduzzaman Khan tiba di ibukota Myanmar Nay Pyi Taw pada hari Senin untuk membahas keamanan perbatasan dan pemulangan Muslim Rohingya yang melarikan diri dari tindakan keras militer Budha Myanmar di negara bagian Maynmar, Rakhine barat.

Pertemuan tersebut menghasilkan penandatanganan dua nota kesepahaman mengenai peningkatan kerjasama perbatasan antara tetangga, termasuk kantor penghubung perbatasan.

Begini Laporan Terbaru Hasil Investigasi Amnesti Internasional di Rakhine, Myanmar

“Pemulangan orang-orang yang melarikan diri ke Bangladesh masih memerlukan negosiasi lebih lanjut di antara kita,” Tin Myint, sekretaris permanen Myanmar untuk urusan rumah tangga, mengatakan kepada Anadolu Agency.

Sejak 25 Agustus, diperkirakan 603.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut PBB.

Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

300 Gerombolan Buddha Myanmar Serang Kapal Bantuan Kemanusian di Rakhine Barat

Myanmar menolak Rohingya sebagai warganya dan menganggap mereka imigran ilegal dari Bangladesh.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan militer Budha Myanmar sejak ratusan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

Oktober lalu, setelah serangan terhadap pos-pos perbatasan di distrik Maungdaw Rakhine, militer melancarkan tindakan keras selama lima bulan di mana, menurut Rohingya, sekitar 400 orang terbunuh.

PBB mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, mutilasi, perkosaan, pembakaran dan penghilangan yang dilakukan oleh petugas keamanan Budha Myanmar. Dalam sebuah laporan, penyidik ​​PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut merupakan kejahatan berat terhadap kemanusiaan.

Kategori : Internasional

Tags : Bangladesh Muslim myanmar muslim rohingya myanmar

Erdogan pada PBB: Dunia Ini Lebih Besar dari Sekedar Lima Negara

25 Okt 2017 05:48:41
Erdogan pada PBB: Dunia Ini Lebih Besar dari Sekedar Lima Negara

ANKARA (Jurnalislam.com) – 24 Oktober 1945 adalah ketika Piagam PBB mulai berlaku dan dirayakan setiap tahun sebagai Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1971, Majelis Umum PBB merekomendasikan hari tersebut untuk ditetapkan oleh negara-negara anggota sebagai hari raya nasional.

Erdogan mengulangi seruan berulang-ulang untuk reformasi PBB: “Reformasi PBB dibutuhkan, reformasi tidak dapat ditunda, terbengkalai, atau diabaikan,” lansir Anadolu Agency, Selasa (24/102017)

Mengingat slogannya yang terkenal “dunia ini lebih besar dari lima negara” – sebuah referensi untuk lima anggota Dewan Keamanan permanen China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat – Erdogan bertanya:

“Selama ketidakadilan di Dewan Keamanan PBB saat ini tidak diperbaiki, mungkinkah membangun perdamaian dunia dan mencapai sebuah reformasi PBB yang lengkap dengan sukses?”

Ini Jawaban Syeikh Abu Qatadah Bagi Orang yang Menahan Diri dari Mengkafirkan Erdogan

Dia mengatakan Turki akan terus menawarkan dukungan untuk reformasi yang menurutnya akan mengubah PBB menjadi struktur yang “adil, demokratis, transparan, efektif dan akuntabel”.

Tentang “kontribusi signifikan” negaranya terhadap upaya PBB, Erdogan mengingatkan bagaimana Turki merawat lebih dari tiga juta orang Suriah yang melarikan diri dari perang di tanah air mereka.

Perdana Menteri Binali Yildirim, dalam pesan Hari PBB, menyerukan kerja sama internasional melawan terorisme “yang merupakan ancaman bagi keamanan dan perdamaian semua umat manusia”.

“Sebagai perdana menteri sebuah negara yang telah berjuang melawan terorisme (PKK dan IS) selama bertahun-tahun, saya percaya bahwa perang melawan terorisme hanya dapat dicapai dengan kerja sama dan solidaritas internasional,” kata Yildirim.

Kategori : Internasional

Tags : Erdogan pbb turki

Presiden Turki: Operasi di Idlib telah Selesai, Selanjutnya Afrin Ada di Depan Kita

25 Okt 2017 05:44:19
Presiden Turki: Operasi di Idlib telah Selesai, Selanjutnya Afrin Ada di Depan Kita

ANKARA (Jurnalislam) – Presiden Turki mengatakan pada hari Selasa (24/10/2017) bahwa operasi militer Turki di Idlib, Suriah bagian barat laut dihentikan, lansir Anadolu Agency.

Berbicara kepada anggota kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa, Recep Tayyip Erdogan mengatakan: “Operasi di Idlib telah selesai.”

“Masalah Afrin ada di depan kita,” tambahnya, merujuk pada sebuah kota di Suriah utara, dan mengulangi pernyataan sebelumnya tentang menjaga perdamaian regional: “Kita bisa datang tiba-tiba di malam hari, kita bisa tiba-tiba menyerang di malam hari.”

Dalam operasi tersebut, sejalan dengan kesepakatan yang dicapai pada perundingan damai di Astana, Kazakhstan, tentara Turki ditugaskan untuk memantau gencatan senjata dan membuat serangkaian pos pengamatan di sepanjang garis antara wilayah Idlib dan Afrin di Suriah.

Setelah melintasi perbatasan, pasukan Turki awalnya ditempatkan di dekat Afrin, yang terletak di sepanjang perbatasan Turki dan saat ini dipegang oleh kelompok teroris PKK / PYD.

Sejak PKK – kelompok induk PYD – meluncurkan operasi teror di Turki pada tahun 1984, sekitar 40.000 orang telah terbunuh, termasuk 1.200 sejak Juli 2015.

Analisis: Turki Perhitungkan Kekuatan Hayat Tahrir al Sham di Idlib

Penyebaran pasukan Turki sejalan dengan kesepakatan yang dicapai di Astana oleh tiga negara penjamin: Turki, Rusia dan Iran.

Selama penempatan tersebut, pasukan Turki diperkirakan akan mendirikan lebih dari 10 pos pengamatan di Idlib.

Saat militer Turki ditugaskan untuk mendirikan pos pengamatan di pusat Idlib, Rusia ditugaskan melakukan hal yang sama di daerah-daerah terpencil.

Beralih ke ketegangan dengan AS, Erdogan berbicara mengenai bendera pemimpin teroris PKK Abdullah Ocalan yang dibentangkan pekan lalu di Raqqah oleh pasukan SDF dukungan AS, setelah dibebaskan dari IS.

Setelah kejadian tersebut, Kedutaan Besar AS mengecam spanduk tersebut, menambahkan bahwa Ocalan “tidak layak dihormati.”

Dalam barisan pasukan SDF, yang merebut kembali kota Raqqah, terdapat PKK / PYD, cabang Suriah dari teroris PKK. Turki sangat menentang AS yang mengakui PKK sebagai teroris namun mempersenjatai dan melengkapi “sekutu terpercayanya” PKK / PYD. PKK / PYD.

Ini Jawaban Syeikh Abu Qatadah Bagi Orang yang Menahan Diri dari Mengkafirkan Erdogan

Mengecam pernyataan kedutaan sebagai upaya untuk menutupi kesalahan AS, Erdogan mengatakan, “Komentar macam apa itu? Apakah ini sesuai dengan negara seperti Anda? Padahal Anda telah menjadi tempat lahir demokrasi.”

Erdogan juga mengkritik AS karena mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk penjaga keamanan Erdogan dalam pertikaian Mei ini ketika dia mengunjungi Washington, D.C.

“Anda cukup kuat untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi 13 penjaga keamanan saya, yang kebanyakan belum pernah melihat Amerika sebelumnya,” kata Erdogan

Kategori : Internasional

Tags : Erdogan Idlib Konflik Suriah turki

Keanehan Dalam Sidang Ustadz Alfian Tanjung, Video Barang Bukti Tiba-tiba Rusak

25 Okt 2017 01:07:01
Keanehan Dalam Sidang Ustadz Alfian Tanjung, Video Barang Bukti Tiba-tiba Rusak

SURABAYA (Jurnalislam.com) – Kuasa Hukum Ustadz Alfian Tanjung, Abdullah Al Katiri mengungkapkan keanehan yang terjadi dalam persidangan keempat dan kelima kasus ujaran kebencian Ustadz Alfian Tanjung di PN Surabaya beberapa waktu lalu.

Diantara keanehan tersebut, Al Katiri menyampaikan tentang video ceramah Ustadz Alfian Tanjung yang dijadikan barang bukti oleh pelapor tiba-tiba rusak. Dari total durasi video 56 menit itu, hanya 5 menit saja bagian video yang bisa dilihat, selebihnya tidak bisa diputar.

“Ketika Sudjatmiko (saksi pelapor) dipertunjukkan video ceramah Ust. Alfian tiba-tiba video tersebut terhenti, hanya dapat berjalan baik kurang lebih 5 menit, padahal total durasi videonya 56 menit. Setelah dicoba berulang-ulang oleh JPU tetap saja vidio itu tidak dapat ditayangkan seluruhnya alias rusak,” ungkap Al Katiri dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10/2017).

Baca juga: Dakwaan Baru Cacat Hukum, Kuasa Hukum Alfian Tanjung Yakin Eksepsi Diterima

Kejadian itu juga terulang dalam sidang selanjutnya pada Senin (23/10/2017).Pada tersebut JPU menghadirkan 4 orang saksi dari kepolisian. Ketika saksi pertama diperiksa, Penasehat Hukum meminta agar video ceramah Ustadz Alfian Tanjung ditayangkan lagi agar keterangan yang diberikan saksi sesuai barang bukti.

Namun, Penasehat Hukum meminta kepada Majelis Hakim agar tidak menggunakan laptop yang disediakan oleh JPU, karena di laptop JPU tersebut sudah ada vidio ceramah Ust. Alfian yang bukan menjadi barang bukti. Kemudian vidio tersebut ditayangkan menggunakan laptop yang dibawa Penasehat Hukum, sedangkan barang bukti vidio di dalam Flasdisc yang masih disita Hakim kemudian ditayangkan, tetapi hasilnya tetap saja vidio ceramah Ust. Alfian hanya bisa berjalan kurang lebih menit 5 menit.

Karena video yang menjadi barang bukti tersebut rusak, maka Penasehat Hukum meminta agar persidangan Ustadz Alfian dihentikan atau tidak dilanjutkan lagi. Namun Majelis Hakim memutuskan persidangan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi sesuai hukum acara pidana dan memutuskan barang bukti video tersebut yang bisa digunakan JPU sebagai bukti hanya ceramah yang 5 menit.

“Kasus ini sangat unik, seperti halnya kasus Ahok, ketika Penasehat Hukum Ahok memutar vidio bukti Ahok tetapi yang muncul malah ceramahnya Habib Rizieq. Semoga ini adalah pertolongan dari Allah untuk Ust. Alfian yang sedang dizholimi,” paparnya.

Kategori : Nasional

Tags : kasus alfian tanjung keanehan sidang alfian tanjung komunisme pn surabaya sidang alfian tanjung

Tolak Penangkapan Mahasiswa, BEM UNS Serukan Aksi 28 Oktober

25 Okt 2017 00:44:49
Tolak Penangkapan Mahasiswa, BEM UNS Serukan Aksi 28 Oktober

SOLO (Jurnalislam.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Keluarga Alumni BEM UNS mengecam penangkapan sejumlah mahasiswa pada aksi unjuk rasa refleksi tiga tahun Jokowi-JK pada Jumat (20/10/2017) pekan lalu.

Usai unjuk rasa tersebut, Presiden BEM UNS 2017, Wahyu Wildan Nugroho ikut ditangkap.

Menyikapi hal tersebut, BEM UNS menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut;

Pertama, menolak hadirnya rezim Represif dan penangkapan Aktivis Mahasiswa serta perlakuan diskrimasi hukum oleh aparat,

Kedua, segera bebaskan dan cabut status tersangka para aktivis Mahasiswa atas nama Wildan Wahyu Nugroho (UNS); Panji Laksono (IPB); Ardi Sutrisbi (IPB); dan Ihsan Munawar (STEI SEBI),

Ketiga, menyerukan kepada seluruh aktivis mahasiswa dan rakyat Indonesia untuk turun ke jalan pada tanggal 28 oktober dengan agenda satu menolak rezim represif dan penangkapan aktivis mahasiswa.

Kategori : Nasional

Tags : aksi 28 oktober bem uns penangkapan mahasiswa

Ini Jawaban Syeikh Abu Qatadah Bagi Orang yang Menahan Diri dari Mengkafirkan Erdogan

24 Okt 2017 10:57:12
Ini Jawaban Syeikh Abu Qatadah Bagi Orang yang Menahan Diri dari Mengkafirkan Erdogan

JURNALISLAM.COM – Tidak hanya Syeikh al Maqdisi menjawab permasalahan umat terkait fenoma politik di Suriah, tentang bagaimana Muslim bersikap atas dinamika disana, Syeikh Abu Qatadah al Filistin pun angkat bicara ketika gelombang pertanyaan mengalir pada dirinya, berikut jawaban Syeikh Abu Qatadah yang di muat Channel Al Maqalaat, Selasa (24/10/2017):

“Pertanyaan dari seorang ikhwan, apakah orang yang menahan diri untuk tidak menyatakan kafir terhadap Erdogan dianggap berasal dari mereka yang memiliki pengetahuan Aqidah?

Syaikh Abu Qatadah Al-Filistini:

Ada dua kelompok, yang satu menahan diri mentakfirkan seseorang dan yang lainnya menyatakan Takfir (mengkafirkan) terhadap seseorang. Alasan perbedaan ini bisa dilacak pada dasar vonis (fatwa). Apakah dasar fatwanya?

Pondasi yang pertama adalah mengetahui situasi apa adanya. Dan yang kedua adalah mengetahui hukum yang terhubung dengan situasi ini. Jadi kedua kelompok berbeda dalam menilai situasi terhadap seseorang namun menyetujui dasar hukum yang menilai apakah seseorang itu kafir atau Islam. Artinya kedua kelompok itu sama-sama berasal dari masyarakat Sunnah dan Al-Jamaa’ah (kaum Muslim).

Tanggapan Syaikh Abu Mahmud Al-Filistini Bagi Orang yang Menyamakan HTS dengan IS

Mereka sefaham dalam fondasi ilmiah, tapi berbeda dalam menilai situasi seseorang. Kelompok yang satu melihat dia sebagai orang benar menurut penilaiannya atas apa yang dia lihat. Sementara kelompok yang lain melihatnya sebagai orang yang tidak benar dan bahwa dia adalah seorang kafir. Dan ini terjadi, ketidaksetujuan ini terjadi. Al-Mukhtar ibn Ubayd Al-Thaqafi adalah seorang penjahat, tapi anak Umar menikahkan putrinya dengannya, dan salah satu temannya menghormatinya dan ini adalah Amir ibn Tufail Al-Laythi.

Jadi orang bisa berbeda. Saya misalnya dihubungi oleh seorang siswa yang kita cintai, saya tidak ingin menyebutkan namanya, saya tidak ingin membuatnya marah karena saya harus meminta izin terlebih dahulu. Dan dia mengatakan bahwa mentakfir Erdogan adalah sebuah kesalahan, dia mengatakan bahwa orang-orang yang dekat dengannya mengenal Erdogan, dan bahwa dia memiliki penilaian ini dan penilaian itu. Jadi begitulah, dia menilai dengan apa yang dia ketahui dan saya menilai dengan apa yang saya ketahui mengenai dia.

Walaupun saya setuju dengan Syaikh mulia ini mengenai dasar-dasar ketidakpercayaan dan kepercayaan seseorang, namun kami tidak setuju dalam kasus ini, jadi ya itu bisa terjadi.

Dengan demikian orang dimaafkan dalam kasus Erdogan dari perspektif ini. Seseorang bisa melihatnya sebagai pelayan Islam (bantuan kemanusiaan pada kaum Muslim) dan sebagainya. Bagi saya jika saya tidak melihatnya secara terbuka dan mengklaim sekularisme seperti yang dia lakukan dalam sebuah wawancara dengan Al-Jazeera dan bagaimana dia berbeda dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir, dia secara terbuka mengklaim mematuhi agama sekularisme, yang membuat seorang menjadi kafir, dan seseorang tidak dimaafkan dari hal ini pada zaman kita sekarang. Jika saya tidak melihat ini, saya akan menahan diri dari mengkafirkannya dan saya akan memaafkannya seperti orang lain yang memaafkannya dan mengatakan bahwa dia ingin mendukung agama dan Islam. Jadi ketidaksetujuan ini bisa terjadi, dan kami memaafkan orang di dalamnya tanpa keraguan, dan orang-orang yang sepengetahuan di dalamnya.

Tanggapan Syaikh Abu Qatadah Al Palestini Terhadap Pidato Al Adnani

Subjek kedua adalah ketidaksepakatan dalam ranah ilmiah, ketidaksetujuan ini sesuai dengan mazhab hukum yang Anda ikuti. Seseorang misalnya tidak menjatuh Takfir pada penguasa yang memerintah dengan selain apa yang telah Allah wahyukan, orang ini adalah seorang kalangan Murji. Dalam hal ini kita katakan perbedaannya di dalam fondasi ilmiah dan menurut yayasan Anda adalah seorang Murji. Dan dia bisa menjadi seorang Sunni yang benar dalam fondasi ilmiah, maka kami katakan bahwa Anda adalah seorang Sunni tapi Anda salah dalam menilai dia.

Jadi dalam hal ini untuk menjawab pertanyaan, ya seseorang bisa dimaafkan. Inilah kasus setiap orang yang Syariah tidak dinilai secara individu sebagai kafir. Jika seseorang misalnya mengatakan bahwa dia menahan diri mentakfir Abu Lahab, orang ini menjadi kafir karena dia bertentangan dengan nash yang diwahyukan Allah tentang Abu Lahab. Tentang siapa yang memiliki konsensus tentang ketidakpercayaannya dan diakui oleh Quran dan Sunnah, jika seseorang bertentangan dengan ini maka dia menentang Allah.

Sedangkan untuk orang dan individu maka penilaian orang bisa berbeda terhadap mereka, dan mereka sangat berbeda. Jadi, mereka dapat membedakan situasi seseorang dan deskripsi serta penilaian mereka, atau bisa juga berbeda dengan nash yang diwahyukan. Orang-orang hanya dimaafkan dalam situasi pertama dan tidak dinilai sebagai inovator atau koruptor karena kesalahan mereka, mereka harus dijelaskan dan diinformasikan dan memperdebatkannya juga diperbolehkan.”

Kategori : Aqidah Internasional

Tags : Abu Qatadah Al Palestini Erdogan

Militer Irak Terus Gelar Tank dan Artileri Amerika di Perbatasan Otonom Kurdi

24 Okt 2017 10:22:37
Militer Irak Terus Gelar Tank dan Artileri Amerika di Perbatasan Otonom Kurdi

IRAK (Jurnalislam.com) – Kepemimpinan Kurdi di Irak utara mengatakan pemerintah federal di Baghdad terus memobilisasi pasukannya menuju perbatasan wilayah semi-otonom di negara itu.

Dewan Keamanan Daerah Kurdistan (The Kurdistan Region Security Council KRSC) mengatakan pada hari Senin bahwa mereka khawatir mengenai “penempatan berbahaya” pasukan Irak dan milisi sekutu di wilayah tersebut.

“Dalam 48 jam terakhir, Irak terus menyebarkan tank dan artileri, serta peralatan Amerika, termasuk Humvee dan Armourage Personel Carriers,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (23/10/2017), lansir Aljazeera.

Pasukan Kurdi Lancarkan Serangan Balik ke Komando Operasi Bersama Irak di Kirkuk

“Irak tidak menunjukkan tanda-tanda menurunkan agresi militer mereka terhadap rakyat Daerah Kurdistan,” kata KRSC, mendesak Baghdad untuk menghentikan penumpukan militer tersebut.

“Kami meminta pemerintah Irak untuk segera menghentikan agresi militernya dan menarik diri dari semua wilayah.”

Tidak ada komentar langsung dari Baghdad.

Tentara Irak, yang didukung oleh milisi Syiah yang dilatih Iran, pada hari Sabtu mengklaim menguasai semua provinsi Kirkuk yang kaya minyak setelah penangkapan Altun Kupri dalam pertempuran sengit melawan pasukan Peshmerga Kurdi.

Erdogan: Kurdi Sama dengan Turkmen dan Arab

Pasukan Baghdad sebelumnya telah merebut kota Kirkuk, sebagai bagian dari operasi militer besar setelah sebuah referendum kontroversial pada 25 September mengenai pemisahan diri Kurdi yang menurut Baghdad dinyatakan ilegal.

Saat tentara Irak maju, puluhan ribu orang, termasuk warga sipil dan militan Peshmerga, melarikan diri dari kota multi-etnis yang disengketakan, yang menampung sekitar satu juta orang Arab, Kurdi, Turkmen dan Kristen tersebut.

Pasukan Peshmerga Kurdi merebut Kirkuk, pusat minyak kedua Irak, pada pertengahan 2014 saat pasukan Irak mundur dari kelompok IS.

Pemerintah Daerah Kurdi Hadirkan PKK di Kirkuk, Irak: Ini Deklarasi Perang

Secara terpisah, pemilihan anggota parlemen dan presiden yang ditetapkan pada 1 November ditunda pada hari Senin setelah partai politik dilaporkan gagal menghadirkan kandidat.

Yerevan Saeed, seorang analis dan peneliti urusan Kurdi di Middle East Research Institute, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyebab yang mendasari penundaan tersebut tampaknya semakin dalam.

“Kepemimpinan Kurdi dalam keadaan shock dan berantakan setelah mereka kehilangan hampir 45 persen wilayah yang mereka kendalikan sejak 2014,” katanya kepada Al Jazeera dari Washington, DC.

“Ini semua adalah akibat dan konsekuensi yang tidak diinginkan dari referendum, dan tekanan regional dan internasional terhadap kepemimpinan Pemerintah Daerah Kurdi,” tambahnya.

“Referendum itu seharusnya mengkonsolidasikan legitimasi dan juga posisi partai Kurdi yang berkuasa, tapi jelas itu menjadi bumerang.”

Kategori : Internasional

Tags : irak kurdi Referendum

Filipina: Ini Laporan Resmi Berakhirnya Operasi Militer di Marawi

24 Okt 2017 10:10:45
Filipina: Ini Laporan Resmi Berakhirnya Operasi Militer di Marawi

FILIPINA (Jurnalislam.com) – Pemerintah Filipina secara resmi mengumumkan berakhirnya pengepungan di selatan kota Marawi, yang mengakhiri lima bulan bentrokan berat terhadap militan terkait kelompok Islamic State (IS) dan membuka jalan menuju pemulihan bagi kota yang tersisa dengan kehancuran senilai lebih dari $ 1 miliar.

Kepala pertahanan Delfin Lorenzana membuat pengumuman tersebut pada hari Senin (23/10/2017), beberapa jam setelah tentara menemukan mayat 42 militan terakhir yang tergabung dalam aliansi bersenjata yang telah berjanji setia kepada IS, Anadolu Agency melaporkan.

“Pasukan keamanan Filipina, dibantu oleh pemerintahnya dan dukungan besar rakyat Filipina telah menggoncang infrastruktur baru dan mengalahkan terorisme di Filipina,” kata Lorenzana.

Dia mengeluarkan komentar tersebut selama pertemuan menteri pertahanan Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (the Association of Southeast Asian Nations-ASEAN) di utara ibukota, Manila.

Lorenzana mengatakan walaupun akhir dari bentrokan “tidak akan memusnahkan ideologi [militan], namun akan menandai pentingnya kerjasama regional dalam perang melawan proliferasi terorisme ” di Filipina dan negara-negara tetangganya di Asia Tenggara.

Siapkan Serangan Terakhir di Marawi, Militer Filipina Minta Bantuan Pejuang Islam Moro

Lebih dari 1.000 kombatan, termasuk militan asing, serta warga sipil tewas dalam pertempuran tersebut, yang juga mengungsikan sebanyak 600.000 orang di dan sekitar Marawi.

Zia Alonto Adiong, gubernur provinsi Lanao del Sur yang memiliki Marawi sebagai ibukotanya, mengatakan bahwa walaupun ribuan pengungsi “bersukacita” dengan kemungkinan pulang ke rumah, mereka seharusnya “tidak melupakan kerja keras dan usaha yang terbentang di depan”.

“Mencapai kemenangan ini bukan berarti akhir dari ancaman. Hidup tidak pernah terbebas dari bahaya,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada media.

“Kita harus menyadari bahwa akhir perang ini hanyalah langkah awal menuju pembangunan perdamaian.”

Pengepungan Marawi dimulai pada tanggal 23 Mei, ketika pasukan Filipina mencoba melaksanakan tugas sesuai surat perintah penangkapan Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Alih-alih melepaskan senjata mereka, Hapilon dan militannya membentuk aliansi dengan Grup Maute setempat – yang dipimpin oleh Omarkhayam Maute dan saudara laki-lakinya – dan mengambil alih kota yang terletak di dekat Danau Lanao itu.

Perebutan Marawi mendorong Presiden Rodrigo Duterte untuk mengumumkan darurat militer untuk seluruh pulau Mindanao.

Pada saat itu, militer Filipina bersikeras bahwa IS tidak ada di negara tersebut, bertentangan dengan pernyataan Duterte bahwa serangan tersebut “telah lama direncanakan” dan “murni dilakukan IS”.

Juga dilaporkan secara luas bahwa baik Abu Sayyaf maupun militan Maute telah berjanji setia kepada IS.

Ketika konflik dimulai, tentara berjanji untuk mengakhirinya dalam beberapa pekan, dalam sebuah operasi militer yang mencakup serangan udara.

Militer berulang kali menetapkan tenggat waktu dan bentrokan akhirnya berlangsung selama lima bulan – salah satu pemberontakan bersenjata terpanjang yang aktif di negara ini.

Kemudian, pada tanggal 16 Oktober, pasukan pemerintah mencapai sebuah terobosan ketika tentara menyerbu sebuah tempat persembunyian dan membunuh Hapilon dan Maute. Sehari kemudian, Duterte menyatakan bahwa kota “dibebaskan”, walaupun pertempuran sporadis terus berlanjut.

Kategori : Internasional

Tags : filipina Marawi Maute

Navigasi pos

Pos-pos lama
Pos-pos baru
Dukung Kami

Opini

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

11 Jun 2025 19:16:29
Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

3 Mei 2025 11:14:59
Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

26 Nov 2024 10:16:03
Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

10 Nov 2024 06:10:30

Internasional

Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan Satu Warga Sipil dan Lukai 20 Orang

Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan Satu Warga Sipil dan Lukai 20 Orang

28 Jun 2025 12:15:46
Ada Jejak Radioaktif, Israel Dituding Gunakan Senjata Uranium Terdeplesi di Iran

Ada Jejak Radioaktif, Israel Dituding Gunakan Senjata Uranium Terdeplesi di Iran

28 Jun 2025 12:14:03
Netanyahu Minta Penundaan Sidang Kasus Korupsinya, Pengacara Alasan Situasi Keamanan dan Dukungan Trump

Netanyahu Minta Penundaan Sidang Kasus Korupsinya, Pengacara Alasan Situasi Keamanan dan Dukungan Trump

28 Jun 2025 12:12:46
Uni Eropa Mengecam Tanpa Taring, Gagal Tekan Israel Hentikan Perang di Gaza

Uni Eropa Mengecam Tanpa Taring, Gagal Tekan Israel Hentikan Perang di Gaza

28 Jun 2025 12:11:09

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED