Ahad, 4 Muharram 1447 / 29 Juni 2025
Search for:
  • Beranda
  • Berita
    NasionalInternasionalFeature
  • Artikel
    AnalisaKolomOpini
  • Khazanah
    IslamasterIslamophobiaKomunitasMuallafPesantrenHikmah
  • Syariah
    AqidahEkonomiFiqhAkhlaqSiyasah
  • Jejak Islam
    Jejak Islam BangsaJejak Islam Dunia
  • Muslimah
  • Keluarga
  • Jurnalislam TV
  • InfoGrafik

Berita Terkini

Jenderal Keamanan Hamas Selamat dari Serangan Bom di Gaza

28 Okt 2017 09:17:48
Jenderal Keamanan Hamas Selamat dari Serangan Bom di Gaza

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Direktur Jenderal Keamanan Internal Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Jalur Gaza Mayor Jenderal Tawfiq Abu Naeem selamat dari percobaan pembunuhan pada hari Jumat (27/10/2017) Al Arabiya melaporkan.

Sebuah alat peledak yang diletakkan di mobilnya diledakkan dalam upaya untuk menghabiskan nyawanya, menurut sumber keamanan.

Kepala keamanan gerakan Hamas itu terluka parah akibat ledakan tersebut namun berhasil dibawa ke rumah sakit dan tampaknya berada dalam kesehatan yang baik.

Tanggapi Ancaman AS dan Israel, Hamas: Kami Tidak akan Tinggalkan Perlawanan Bersenjata

Kategori : Internasional

Tags : Gaza hamas palestina serangan bom

Misi AS Belum Tuntas, Jubir Koalisi: Pasukan Irak dan Kurdi Harus Kurangi Konflik Internal

28 Okt 2017 09:07:49
Misi AS Belum Tuntas, Jubir Koalisi: Pasukan Irak dan Kurdi Harus Kurangi Konflik Internal

IRAK (Jurnalislam.com) – Pasukan Irak dan Kurdi harus fokus pada dialog dan mengurangi ketegangan internal untuk memerangi musuh yang lebih besar, menurut koalisi pimpinan AS yang memerangi IS.

“Kami mendorong dialog. Kami mencoba untuk menurunkan ketegangan dan memfokuskan kembali usaha kami untuk mengalahkan IS,” kata juru bicara koalisi Kolonel Ryan Dillon kepada Rudaw, sebuah kantor berita di wilayah Kurdi Irak, dalam sebuah wawancara video yang diposting pada hari Jumat (27/10/2017), lansir Aljaeera.

“Apa yang kita dorong adalah dialog dan mencoba menempatkan orang yang tepat ke meja kerja.”

Dillon mengatakan dalam wawancara bahwa ada “gencatan senjata” antara pasukan Irak dan Kurdi, namun kemudian mencabut ucapan tersebut, mencatat di Twitter bahwa walaupun kedua belah pihak telah berbicara, itu adalah “‘gencatan senjata’ tidak resmi”.

Pasukan Kurdi Lancarkan Serangan Balik ke Komando Operasi Bersama Irak di Kirkuk

Tujuan utamanya adalah untuk mencegah bangkitnya kembali kelompok Islamic State (IS), Dillon menambahkan: “Mereka berkembang dalam ketidakstabilan dan perselisihan antar kelompok, dan kita tidak dapat membiarkannya muncul kembali. Harus memotong kepala ular dan mencegahnya untuk kembali.”

Komentarnya muncul setelah ketegangan dan bentrokan yang meningkat antara pasukan Irak dan Kurdi di utara negara tersebut.

Pekan lalu, pasukan Irak merebut kembali kota Kirkuk yang kaya minyak, yang telah dikuasai oleh pasukan Kurdi sejak tentara Irak melarikan diri saat pasukan IS masuk pada tahun 2014.

Langkah tersebut dilakukan beberapa pekan setelah pemungutan suara separatis yang kontroversial, di mana 92 ​​persen warga Kurdi mendukung kemerdekaan dari Irak, menyebabkan pertempuran antara kedua belah pihak.

Kategori : Internasional

Tags : kurdi Perang Irak Referendum

Badan Pangan Dunia Lanjutkan Kirim Bantuan ke Rakhine setelah Dua Bulan Dilarang Myanmar

28 Okt 2017 08:57:04
Badan Pangan Dunia Lanjutkan Kirim Bantuan ke Rakhine setelah Dua Bulan Dilarang Myanmar

JENEWA (Jurnalislam.com) – Myanmar akan mengizinkan PBB untuk melanjutkan distribusi makanan di negara bagian Rakhine utara yang ditunda selama dua bulan setelah sebuah tindakan brutal militer, kata World Food Programme (WFP) pada hari Jumat (27/10/2017).

“WFP telah diberi lampu hijau untuk melanjutkan operasi bantuan pangan di bagian utara Negara Bagian Rakhine. Saat ini kami berkoordinasi dengan pemerintah [Myanmar] dengan rinciannya,” kata juru bicara WFP Bettina Luescher dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Jumat, lansir Anadolu Agency.

Kantor komisaris senior Myanmar Min Aung Hlaing pada hari Kamis mengatakan pasukan militer yang melakukan “operasi pembersihan” akan ditarik dari kota Buthidaung dan Maungtaw.

Deplu AS Tolak Pembantaian Muslim Rohingya sebagai Pembersihan Etnis, Ini Alasannya

Kantor ini juga mengklaim “bentrokan” dengan “pemberontak” telah menurun setelah 5 September namun tidak menjelaskan lebih lanjut tentang rencana penarikan pasukan militer tersebut.

Namun, tiga pakar hak asasi manusia PBB pada hari Jumat mengatakan misi pencari fakta pertama mereka di Bangladesh membuat mereka “sangat terganggu oleh pembunuhan, penyiksaan, pemerkosaan, pembakaran dan serangan udara yang dilaporkan dilakukan Militer terhadap kaum muslim Rohingya di Myanmar”.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB menunjuk misi tersebut pada Maret lalu untuk “menetapkan fakta dan keadaan atas dugaan pelanggaran berat hak asasi manusia yang dilakukan oleh pasukan militer dan petugas pertahanan, dan kekejaman, di Myanmar, khususnya di Negara Bagian Rakhine”.

Kepala misi tersebut, Marzuki Darusman, mengatakan: “Kami telah mendengar banyak laporan dari orang-orang dari berbagai desa di seluruh negara bagian Rakhine utara.

Digunakan untuk Meneror Muslim Rohingya, Israel Masih Kirim Senjata ke Angkatan Laut Myanmar

“Mereka menunjukkan pola tindakan metodis yang konsisten yang mengakibatkan pelanggaran hak asasi manusia berat yang sistematis, dan mempengaruhi ratusan ribu orang.”

Sejak 25 Agustus, lebih dari 603.000 Rohingya telah menyeberang dari Rakhine Myanmar ke Bangladesh, menurut PBB.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah tindakan keras militer di mana pasukan budha Myanmar dan gerombolan Buddha membunuhi pria, wanita dan anak-anak, memperkoasa, menyikasa, memutilasi, menjarah rumah dan membakar desa warga Muslim Rohingya.

Kategori : Internasional

Tags : Muslim myanmar muslim rohingya myanmar pbb

Rusia Luncurkan Uji Coba Nuklir Strategis Darat, Laut dan Udara

28 Okt 2017 08:40:29
Rusia Luncurkan Uji Coba Nuklir Strategis Darat, Laut dan Udara

MOSKOW (Jurnalislam.com) – Presiden Vladimir Putin secara pribadi mengawasi peluncuran empat rudal balistik bertenaga nuklir sebagai bagian dari latihan untuk kekuatan nuklir strategis Rusia, Kremlin mengatakan pada hari Jumat (27/10/2017), kantor berita Interfax melaporkan, lansir Al Arabiya News Channel.

Uji coba yang diluncurkan pada hari Kamis, melibatkan rudal balistik darat, udara, dan laut, rudal berbasis kapal selam, kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah.

Kementerian tersebut mengatakan sebuah rudal balistik Topol antarbenua telah diluncurkan dari kosmodrom Plesetsk di Rusia utara, mencapai sasaran di kisaran pengujian militer Kura di Semenanjung Kamchatka ribuan kilometer jauhnya.

Kategori : Internasional

Tags : nuklir Rusia uji coba rudal

Parlemen Catalan Pilih Merdeka dari Spanyol

28 Okt 2017 08:29:39
Parlemen Catalan Pilih Merdeka dari Spanyol

Barcelona (Jurnalislam.com) – Parlemen Catalan telah memilih untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol, Aljazeera melaporkan, Jumat (28/10/2017).

Tujuh puluh anggota parlemen memilih, 10 menentang, sementara dua surat suara kosong.

Keputusan tersebut dibuat saat sebuah pemungutan suara rahasia di Barcelona pada Jumat siang.

Nama orang-orang yang memilih untuk kemerdekaan dirahasiakan, karena jaksa agung Spanyol berjanji untuk menuntut mereka yang memilih untuk kemerdekaan dengan tuduhan melakukan “pemberontakan”.

Setelah deklarasi tersebut, pemerintah Spanyol memilih mendukung penerapan Konstitusi Pasal 155, yang memungkinkan Madrid untuk secara langsung mengelola daerah yang memisahkan diri.

Dua partai sayap kanan, Citizens (Cs) dan Partai Rakyat (People’s Party-PP), bersama dengan Partai Sosialis Catalonia (Socialist Party of Catalonia-PSC), meninggalkan parlemen Catalan sebelum pemungutan suara sebagai aksi protes.

Alberto Rivera, presiden Cs, menyatakan di Twitter untuk menyerukan bahwa pemungutan suara tersebut “ilegal”. Miguel Iceta dari PSC mengatakan bahwa itu adalah “kesalahan spektakuler”.

Selama pleno khusus di parlemen Catalan pada hari Jumat, Carles Riera dari partai sayap kiri Popular Unity Candidacy, meminta agar keputusan tersebut disetujui.

“Kami mengambil langkah ini di atas kaki kami sendiri, dengan kepala terangkat tinggi, tidak berlutut seperti orang yang kalah, tapi sebagai orang bebas tanpa rasa takut,” katanya.

Spanyol Selangkah Lagi Tangguhkan Otonomi Catalan

Setelah deklarasi tersebut, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy meminta agar tenang dalam sebuah tweet.

“Saya minta ketenangan dari semua rakyat Spanyol,” kata Rajoy. “Aturan hukum akan mengembalikan legalitas di Catalonia.”

Sebelumnya pada hari itu, Rajoy dari partai PP berbicara di Senat Spanyol, dimana mayoritas pemilih mutlak meminta untuk memberlakukan Pasal 155.

Rajoy mengatakan Presiden Catalan Carles Puigdemont “adalah orang yang memutuskan untuk terus melangkah maju dengan proses penerapan Pasal 155. Dia yang memutuskan dan hanya dia.”

Empat tujuan untuk memberlakukan artikel tersebut diberikan oleh Rajoy: Kembali ke legalitas, memulihkan kepercayaan, mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sambil menciptakan lapangan kerja baru dan merayakan pemilihan dalam situasi normal.

Perdebatan tersebut termasuk apakah Spanyol berhak membela undang-undang dan konstitusi melawan tantangan, bukan melawan Catalonia.

“Hal yang mengancam Catalonia bukanlah Pasal 155, tapi [pemerintah Catalan],” kata Rajoy.

Mirella Cortes, senator dari partai Kiri Republik Korsel (ERC), mengatakan bahwa warga Catalan “tidak akan mundur sedikit pun. Hidup republik Catalan!”

Rakyat Catalan memilih referendum kemerdekaan yang disengketakan pada tanggal 1 Oktober yang dianggap ilegal oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol dan menghadapi kekerasan polisi, yang dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia dan pemimpin Eropa.

Pemerintah Catalan mengatakan 90 persen memilih untuk merdeka, namun jumlah pemilih kurang dari 50 persen.

Puigdemont mengumumkan kemerdekaan pada 10 Oktober, namun menghentikan deklarasi tersebut setelah delapan detik untuk mendorong dialog dengan Madrid.

Tidak ada dialog yang telah terjadi sejauh ini.

Kategori : Internasional

Tags : spanyol

Mahasiswa dan Alumni Universitas Brawijaya Bersatu Tolak Rezim Represif

27 Okt 2017 16:56:57
Mahasiswa dan Alumni Universitas Brawijaya Bersatu Tolak Rezim Represif

MALANG (Jurnalislam.com) – Mahasiswa dan Alumni Universitas Brawijaya Malang lintas generasi mengecam tindakan represif aparat kepada sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi evaluasi tiga tahun pemerintahan rezim Jokowi.

Dalam pernyataan sikap yang diterima redaksi Jurnalislam.com, mahasiswa dan alumni menegaskan dukungannya kepada mahasiswa yang melakukan aksi dan meminta agar polisi mencabut status tersangka para mahasiswa yang melakukan aksi 20 Oktober 2017. Berikut pernyataan sikap mahasiswa dan alumni Universitas Brawijaya:

Baca juga: Presiden BEM UNS Tersangka, Alumni Tegaskan Tolak Rezim Represif Jokowi

  1. Menolak dan mengecam segala bentuk tindakan represif aparat kepolisian kepada mahasiswa yang melakukan aksi turun ke jalan.
  2. Mencabut status tersangka yang dikenakan pada Wildan Wahyu Nugroho (UNS), Panji Laksono (IPB), Ardi Sutrisbi (IPB) dan Ihsan Munawar (STEI SEBI) serta membebaskan keempat mahasiswa tersebut dari tahanan.
  3. Mendesak Presiden Joko Widodo untuk menjamin kebebasan warga negara dalam berkumpul, berserikat, dan mengungkapkan pendapat sebagaimana tercantum dalam Pasal 28E UUD 1945.
  4. Mendukung penuh perjuangan BEM Seluruh Indonesia untuk terus lantang memperjuangkann kepentingan rakyat.
  5. Menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa dan rakyat untuk merapatkan barisan untuk menolak tindakan represif terhadap gerakan mahasiswa dan rakyat.

Tertanda : Mahasiswa dan Alumni Universitas Brawijaya Lintas Generasi, dengan narahubung Nana Abdul Aziz (Presiden EM UB 2008-2009), Reza Adi Pratama.

Kategori : Nasional

Tags : 3 tahun jokowi bem si jokowi kriminalisasi mahasiswa malang represif rezim universitas brawijaya

Inilah Pernyataan Bersama Para Ulama untuk Menyatukan Mujahidin di Sham

27 Okt 2017 09:42:59
Inilah Pernyataan Bersama Para Ulama untuk Menyatukan Mujahidin di Sham

JURNALISLAM.COM – Dikutip dari Al-Maqalaat Channel, Kamis (26/10/2017) inilah pernyataan bersama pertama para Ulama untuk menyatukan mujahidin di Sham;

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam, dan kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, dan tidak ada sekutu bagiNya Dia dan bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya semoga berkah Allah Swt menyertainya dan saudara-saudara serta semua sahabatnya.

Allah Yang Maha Kuasa berkata “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfaal, Ayat 46) Dan Rasulullah, semoga berkah Allah besertanya, mengatakan “Perumpamaan orang-orang beriman dalam kasih sayang mereka, belas kasihan, dan kasih sayang satu sama lain adalah tubuh. Bila ada anggota badan yang sakit, seluruh tubuh bereaksi merasakan sakit, susah tidur dan demam.”

Allah Yang Maha Kuasa memberikan tugas tanggung jawab dan kepercayaan atas masalah umat Muslim yang menderita dari berbagai jenis bencana dan berbagai jenis penderitaan akibat musuh. Dan situasi yang kita lihat memburuk dari hari ke hari di Shaam, yaitu musuh menguasai wilayah dan pecahnya antara mujahidin yang dipandu oleh Allah untuk menjadi harapan umat Islam yang berduka, kehancuran rumah mereka dan istri mereka ditinggal suami, anak-anak mereka menjadi yatim piatu, anggota tubuh mereka dipotong, dan ribuan di antaranya terbunuh, dipenjara dan dipindahkan agar mereka dapat dibebaskan dari penindasan tirani dan sehingga mereka dapat menikmati menyembah Allah Yang Maha Kuasa dengan tulus tanpa memberikan kontribusi kepada pasangannya.

Kita berdiri hari ini untuk menyatukan luka kita dan memulihkan persaudaraan Islam yang mengikat antara kita dan saudara kita. Karena itu, ini adalah hubungan yang paling terpercaya yang lebih tinggi dari semua pihak, kelompok, organisasi dan badan. Ini adalah persaudaraan iman, yang membawa kita untuk saling mendukung, solidaritas, kerjasama, integrasi dan ketaatan. Persaudaraan iman yang menolak penyebab perselisihan dan menutup semua pintunya. Bahkan melepaskan hak pribadi dan sebagian masalah. Persaudaraan iman, yang menghancurkan semua panah kebencian dan kecemburuan setan, dendam, pikiran buruk, bisikan dan pertengkaran.

Oh, saudara-saudara Mujahid di Shaam Nabi Saw bersabda: Kekuatan kita di depan musuh kita tidak lain adalah kita tidak bergantung padanya, kita tidak pernah didukung oleh jumlah dan kekuatan kita. Melainkan kita memperoleh kemenangan dan pertolongan dari Allah Swt. Dan kemenangan dari Allah tidak diturunkan karena ketidaktaatan kita kepada-Nya, maka waspadalah terhadap dosa karena itu adalah perusak sesungguhnya, waspadalah terhadap ketidakadilan karena hal itu menghancurkan kekuatan terbesar, waspadalah terhadap darah terlarang yang tumpah karena dosanya sangat besar dalam pandangan Allah. . Dan setetes darah terlarang yang tumpah secara tidak adil akan menghilangkan berkat dan akan mempercepat hukuman di dunia ini sebelum akhirat.

Wahai saudara-saudara Mujahid di Shaam, Nabi saw bersabda: Tidakkah kamu melihat musuh-musuhmu, terlepas dari agama dan kepercayaan mereka yang berbeda, bagaimana mereka bersekutu melawanmu dan memobilisasi semua kekuatan dan senjata mereka untuk membantaimu, padahal lebih sesuai bagi Anda untuk menyatukan barisan Anda dari pada mereka: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang untuk-Nya dalam satu barisan, seolah-olah mereka adalah seperti bangunan yang kokoh.” (Al-Saf, Ayat 4). Yang menyatukan kita lebih besar dan lebih kuat daripada yang memecah belah, jadi kenapa kita terpecah belah?

Orang-orang terkasih di Shaam Nabi Saw bersabda: Allah memberi kita solusi yang tepat dalam Syariah-Nya untuk semua dilema yang membuat kita menderita, dan solusi hukum yang menerobos cobaan dan memberi jalan keluar dari krisis adalah firman Allah Yang Maha Kuasa dalam kitabnya ketika Dia Berkata: “Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).” (Al-Nisa, Ayat 83)

Kami meminta semua pihak untuk kembali kepada para ulama dan memberi mereka wewenang untuk menyelesaikan dilema dan menyelesaikan masalah perselisihan, dan khususnya Hay’at Tahrir Shaam, Jaysh Ahraar Shaam, dan ikhwan yang setia kepada Al-Qaedah di Shaam, dan semua faksi dan kelompok yang gigih pada keputusan dengan Syariah dan otoritas kedaulatannya. Kami memanggil mereka semua dan setiap Muslim dengan semangat untuk agamanya dalam Shaam kita tercinta untuk mengatur kembali urusan kita dengan benar dan membangun diri kita dan kekuatan kita untuk menjadi layak untuk membawa kepercayaan yang diberikan kepada kita oleh Allah Yang Maha Kuasa untuk menanggung apa yang akan ditanyakan kepada kita pada hari dimana kita akan berdiri di antara kedua tangan-Nya.

Dan untuk mengingatkan Anda bahwa orang-orang terkasih kami di Shaam yang menjaga dan Jihad, seluruh umat menantikan untuk menyenangkan mata mereka dengan menahan arus gejolak dan menyatukan barisan dan kabar dan untuk menyerang musuh-musuh mereka.

Kami mendesak semua ulama dan dai serta aktivis

Dengan dorongan semangat dalam Shaam kita tercinta untuk menerjemahkan pernyataan ini dalam kenyataan dengan tindakan dan mendorong semua orang untuk menjawab inisiatif ini untuk menjadi pintu untuk selamanya dan awal fajar menyinari meninggalkan kegelapan perpecahan dan perselisihan dengan izin Allah Yang Maha Kuasa. Akhirnya, kami mengingatkan semua ikhwan untuk saling memaafkan dan mengabaikan dan mendamaikan dengan harapan bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan mengampuni kami, karena jiwa dan harta benda dikorbankan. “…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Nur, Ayat 22) Kami mohon kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk mengampuni dosa-dosa kita dan kita melanggar perjanjian kita dan untuk memberi kita kemenangan atas orang-orang yang tertindas, dan damai sejahtera menyertai Nabi Muhammad dan saudara-saudaranya dan semua sahabatnya.

Ditandatangani oleh:

Syekh Abu Qatadah Al-Filistini

Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi

Shaykh Abu Al-Fadl Al-HadoushiShaykh Abu Abdullah Al-Hashimi

Shaykh Abu Abdurahmaan Al-Makki

Shaykh Abu Mahir Al-Malahim

Shaykh Abu Hudayfa Al-Sudani

Shaykh Abu Mahmud Naail Masran

Catatan: Inisiatif ini terbuka untuk setiap ulama atau pelajar dan orang lain untuk mengadopsinya atau mendukungnya.

Sumber: Al-Maqalaat: https: //goo.gl/ocidzV

Baca juga: Ini Jawaban Syeikh Abu Qatadah Bagi Orang yang Menahan Diri dari Mengkafirkan Erdogan

Kategori : Internasional

Tags : Konflik Suriah

EKSKLUSIF: Ternyata Inggris Jatuhkan 3.400 Bom di Suriah dan Irak, Ini Jumlah Korbannya

27 Okt 2017 08:37:20
EKSKLUSIF: Ternyata Inggris Jatuhkan 3.400 Bom di Suriah dan Irak, Ini Jumlah Korbannya

SURIAH (Jurnalislam.com) – Hingga akhir September pasukan Inggris telah menjatuhkan sedikitnya 3.482 bom dan rudal dalam pertempuran melawan IS, termasuk 2.089 bom Paveway IV dan 486 rudal Brimstone yang dijatuhkan dari jet Typhoon dan Tornado.

Drone Reaper milik RAF (Royal Air Force-Angkatan Udara Inggris) juga telah menembakkan 724 rudal Hellfire di lokasi IS.

Angka-angka tersebut tidak pasti karena update Kementerian Pertahanan (Ministry of Defense-MoD) terkadang tidak menyebutkan jumlah bom atau rudal yang digunakan dalam serangan udara, dan pejabat MoD sebelumnya mengakui bahwa 86 bom dan rudal lainnya telah dijatuhkan dalam beberapa pekan terakhir.

Senjata pilihan untuk jet RAF adalah bom beruntun Paveway IV, namun mereka juga menembakkan sejumlah besar rudal Brimstone yang lebih akurat, yang awalnya dirancang sebagai senjata anti-tank namun digunakan secara ekstensif oleh RAF untuk menargetkan sniper dan kendaraan IS.

Rusia Telah Membunuh 5.233 Warga Sipil Suriah, Termasuk 1.417 Anak-anak dan 886 Wanita

Pemerintah menggambarkan Brimstone sebagai senjata paling akurat yang dapat dijatuhkan dari pesawat terbang, dan diperkirakan berharga £ 100.000; Bom Paveway IV yang lebih berat diperkirakan menghabiskan biaya £ 30.000, dan Hellfire, yang dijatuhkan oleh armada drone Reaper, masing-masing berharga £ 71.300.

Kelompok Islamic State (IS) mundur di Irak dan Suriah setelah sebuah operasi pengeboman yang dipimpin AS melibatkan RAF yang melontarkan lebih dari 8.000 serangan dan membunuh lebih dari 3.000 militan IS. Lonjakan pelepasan senjata dilakukan awal musim panas ini, ketika jet Typhoon dan Tornado RAF bergabung dengan koalisi dan Kurdi untuk membebaskan Mosul.

IS secara teratur menggunakan “perisai manusia” di berbagai daerah, namun terlepas dari kenyataan ini dan melihat skala persenjataan yang dijatuhkan oleh RAF, Kementerian Pertahanan berkilah bahwa “tidak ada bukti” serangan mereka telah menjatuhkan korban sipil – sebuah klaim yang sekarang ditolak secara bulat oleh analis pertahanan dan partai oposisi.

“Angkatan bersenjata kita termasuk yang terbaik di dunia, jadi mereka merupakan yang paling cerdas dan akurat dalam hal penargetan,” pemimpin Demokrat Liberal Vince Cable, mengatakan kepada Middle East Eye/MEE.

“Namun, sangat tidak masuk akal bahwa keterlibatan berat kita tidak mengakibatkan kematian warga sipil. Kita tidak boleh mengkritik pasukan bersenjata kita, tapi, sebaiknya, pemerintah juga harus jujur ​​dalam menilai kerusakan yang timbul akibat konflik.”

Angkatan Udara AS, yang memimpin koalisi anti-IS, mengatakan telah menewaskan 786 warga sipil dalam perang udara selama tiga tahun, namun meski mengatakan bahwa perang udara adalah “pertarungan paling menantang dalam beberapa dasawarsa”, RAF menyatakan penilaian seperti itu.

Awal bulan ini, menteri negara untuk angkatan bersenjata Inggris, Mark Lancaster, mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintah “telah dapat mengurangi keterlibatan RAF dalam korban sipil”.

RAF mengatakan bahwa dibutuhkan segala upaya untuk meminimalkan korban sipil, namun Inggris telah melakukan lebih dari 1.600 serangan di Irak dan Suriah – lebih banyak daripada negara koalisi lainnya yang mendukung AS.

Lebih dari 5.000 Warga Sipil Suriah Terbunuh Oleh Rezim Assad, IS, AS, Rusia, Milisi Syiah dan PYD

Bereaksi terhadap angka-angka tersebut, pakar dan juru bicara penerbangan militer mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan tidak dapat dipercaya lagi karena mempertahankan laporan bahwa mereka belum membunuh warga sipil manapun dalam operasi tiga tahun untuk mengalahkan IS.

Samuel Oakford, juru bicara Airwars, sebuah kelompok yang memantau korban sipil dari serangan udara internasional di wilayah tersebut, mengatakan kepada MEE: “Klaim Inggris bahwa tidak ada serangan udara Inggris di Irak atau Suriah yang telah menyebabkan kematian warga sipil terlalu sulit dipercaya.

“Berdasarkan laporan korban tewas akibat koalisi sendiri, sangat tidak mungkin seorang anggota koalisi aktif seperti Inggris tidak berperan satu kali pun dalam satu kematian warga sipil.

“Seiring serangan udara yang berlanjut ke tahun keempat dan lebih banyak data tentang keterlibatan Inggris yang dikompilasi seperti ini, klaim Kementerian Pertahanan menjadi semakin tidak masuk akal.”

Selama 12 bulan terakhir, fokus pertempuran udara melawan IS, yang oleh Menteri Kehakiman disebut IS, telah bergeser dari kota Mosul Irak, yang jatuh pada bulan Juli, ke Raqqa di Suriah.

Seruan Syeikh Muhaysini Terkait Serangan Brutal Rezim Assad dan Rusia di Idlib

Namun analisis MEE menunjukkan bahwa mayoritas senjata RAF dijatuhkan saat melawan IS di Irak dengan 3.000 serangan, sementara total 482 bom dan rudal yang dijatuhkan dari atas langit Suriah, memicu ketakutan akan adanya pukulan balik di Inggris.

“Memalingkan perhatian pada konsekuensi serangan udara dan berpura-pura bahwa mereka entah bagaimana saat ini ‘bebas dari risiko’ adalah sangat naif secara ekstrem,” kata Chris Cole, direktur kampanye Drone Wars UK.

“Jika kita tidak mulai memahami dan mengakui biaya yang sebenarnya kita keluarkan untuk perang kita yang sedang berlangsung di Timur Tengah, kita cenderung akan membayar mahal di masa depan.”

Airwars, yang bekerja dengan RAF dan Angkatan Udara AS untuk melaporkan dugaan korban sipil, mengatakan bahwa sedikitnya 5.600 warga sipil telah terbunuh oleh serangan koalisi.

Pada bulan Juli ada laporan bahwa tentara Irak menggunakan buldozer untuk menyembunyikan mayat ratusan warga sipil yang tewas pada hari-hari terakhir pertempuran untuk merebut Mosul.

Analisis MEE menunjukkan bahwa selama perang untuk kota Irak, jet Typhoon dan Tornado RAF menjatuhkan puluhan bom Paveway IV pada pasukan IS di kota tersebut.

Namun, Kementerian Pertahanan tidak memiliki pasukan darat di wilayah tersebut yang melakukan penilaian kerusakan pertempuran di lokasi yang dilanda oleh amunisi RAF.

Sebaliknya, mereka melakukan penilaian dari bukti video yang diambil dari udara, sebuah teknik yang tidak dipakai oleh sekutu koalisi lainnya karena tidak efektif.

RAF mengatakan bahwa dibutuhkan “semua tindakan pencegahan yang mungkin untuk menghindari korban sipil”, namun Amnesty International sebelumnya telah menyatakan keprihatinan serius mengenai korban warga sipil akibat perang udara tersebut. Dalam sebuah laporan awal tahun ini, ditemukan bahwa pertempuran untuk merebut Mosul Barat telah menyebabkan “malapetaka sipil”.

Kategori : Internasional

Tags : inggris IS Konflik Suriah

Pasukan PBB di Mali Utara Dihantam Ranjau Darat, 3 Tewas

27 Okt 2017 06:24:01
Pasukan PBB di Mali Utara Dihantam Ranjau Darat, 3 Tewas

MALI (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga penjaga perdamaian PBB di Mali utara telah terbunuh dan dua lainnya luka-luka saat kendaraan mereka menabrak sebuah ranjau atau alat peledak improvisasi, menurut para pejabat.

Ledakan itu terjadi pada pukul 14.30 GMT hari Kamis (26/10/2017) saat mengawal “konvoi logistik”, di jalan antara Tessalit dan Aguelhok, Aljazeera melaporkan.

Sebuah pernyataan dari misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali (MINUSMA) mengatakan bahwa dua penjaga perdamaian yang terluka dibawa ke kota Kidal untuk perawatan.

Anshar Dine Akui Sejumlah Serangan pada Pasukan Perancis di Seluruh Mali

Pernyataan itu tidak menentukan kewarganegaraan penjaga perdamaian yang menjadi korban.

“Saya mengutuk dengan kecaman terkuat tindakan semacam itu, yang tujuan satu-satunya adalah untuk mengacaukan negara dan membahayakan proses perdamaian yang sedang berlangsung di Mali,” kata kepala misi interim Koen Davidese.

Dia mengatakan bahwa misi PBB “bertekad” untuk melakukan semua upaya untuk membawa perdamaian ke negara tersebut.

Serangan mematikan seperti itu, kata Davidse, bisa dianggap sebagai kejahatan perang internasional.

Dalam sebuah posting di media sosial, Jean-Pierre Lacroix, sekretaris jenderal bagi penjaga perdamaian PBB, mengungkapkan “pikiran dan perhatiannya” kepada para korban, keluarga dan kolega mereka.

Tidak ada yang mengklaim tanggung jawab atas serangan tersebut.

Walaupun ada kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan al-Qaeda, seperti Jamaat Nusrat al-Islam wal-Muslimeen, yang sebelumnya pernah melakukan serangan di wilayah tersebut.

Faksi Jihad Mali Lakukan Serangan pada Pasukan PBB

Pada bulan September, tiga penjaga perdamaian dari Bangladesh terbunuh dan lima lainnya terluka parah saat konvoi mereka diserang di wilayah Gao tepat di sebelah selatan Kidal.

Sejak 2013, saat MINUSMA ditempatkan di Mali, sudah lebih dari 80 penjaga perdamaian terbunuh, membuat misi tersebut menjadi yang paling mematikan di dunia.

Negara-negara tetangga Mali seperti Niger, Chad, Mauritania dan Burkina Faso juga memerangi kelompok bersenjata di wilayah Sahel.

Kategori : Internasional

Tags : mali pbb

Cegah Houthi jadi Syiah Hizbullah, Pangeran Arab: Perang di Yaman akan Terus Berlanjut

27 Okt 2017 05:53:14
Cegah Houthi jadi Syiah Hizbullah, Pangeran Arab: Perang di Yaman akan Terus Berlanjut

Doha (Jurnalislam.com) – Perang yang dipimpin oleh Saudi di Yaman – diluncurkan dua tahun lalu untuk menopang pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional – akan terus berlanjut, Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pada hari Kamis (26/10/2017).

Bin Salman membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh saluran berita Saudi Al-Arabiya.

“Perang di Yaman akan mencegah Syiah Houthi menjadi Syiah Hizbullah lain ( setelah Syiah Hizbullah Libanon) di perbatasan kita,” katanya.

Koalisi Arab Hancurkan Basis Peluncuran Rudal Pemberontak Syiah di Yaman

Sejak tahun 2015, Arab Saudi telah memimpin sebuah serangan udara besar-besaran di Yaman yang bertujuan menghancurkan milisi Syiah Houthi – yang menguasai Sanaa satu tahun sebelumnya – dan menopang pemerintah Yaman yang didukung oleh Saudi.

Arab Saudi dan sekutu Sunni-Arab mengatakan bahwa intervensi militer yang sedang berlangsung di Yaman dilakukan atas permintaan Presiden Yaman Abdrabbuh Mansur Hadi.

Bin Salman melanjutkan dengan menggambarkan krisis politik selama berbulan-bulan yang mengadu Qatar melawan pemblokiran empat negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi sebagai “hal yang sangat kecil sekali”.

Pada bulan Juni, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan komersial dengan Qatar, menuduh Qatar mendukung kelompok teroris.

Pemberontak Syiah Houthi Yaman Rebut Kamp Pasukan Garda Republik di Sanaa

Qatar membantah tuduhan tersebut, dan menggambarkan upaya mengisolasi Qatar oleh empat negara pemblokir tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan nasionalnya.

Mengenai rencana untuk meluncurkan penawaran saham perdana (initial public offering / IPO) untuk raksasa energi Saudi Aramco, Bin Salman mengatakan IPO kemungkinan akan dilakukan “dalam tahun depan”.

“Nilai Aramco setelah IPO bisa berubah menjadi melebihi $ 2 triliun,” katanya.

Pemerintah Saudi berencana untuk menawarkan lima persen saham perusahaan dalam IPO yang dijadwalkan untuk beberapa waktu tahun depan.

Kategori : Internasional

Tags : Pangeran Arab perang yaman

Navigasi pos

Pos-pos lama
Pos-pos baru
Dukung Kami

Opini

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

Bencana Kelaparan Gaza: Tanggung Jawab Seluruh Kaum Muslim

11 Jun 2025 19:16:29
Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

Layakkah Lagu Viral Menjadi Media Literasi Anak Sekolah Dasar

3 Mei 2025 11:14:59
Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

Guru Honorer Pilar Pendidikan yang Terabaikan

26 Nov 2024 10:16:03
Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

Pelajaran Penting dari Persatuan Umat secara Nasional

10 Nov 2024 06:10:30

Internasional

Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan Satu Warga Sipil dan Lukai 20 Orang

Serangan Udara Israel di Lebanon Tewaskan Satu Warga Sipil dan Lukai 20 Orang

28 Jun 2025 12:15:46
Ada Jejak Radioaktif, Israel Dituding Gunakan Senjata Uranium Terdeplesi di Iran

Ada Jejak Radioaktif, Israel Dituding Gunakan Senjata Uranium Terdeplesi di Iran

28 Jun 2025 12:14:03
Netanyahu Minta Penundaan Sidang Kasus Korupsinya, Pengacara Alasan Situasi Keamanan dan Dukungan Trump

Netanyahu Minta Penundaan Sidang Kasus Korupsinya, Pengacara Alasan Situasi Keamanan dan Dukungan Trump

28 Jun 2025 12:12:46
Uni Eropa Mengecam Tanpa Taring, Gagal Tekan Israel Hentikan Perang di Gaza

Uni Eropa Mengecam Tanpa Taring, Gagal Tekan Israel Hentikan Perang di Gaza

28 Jun 2025 12:11:09

jurnalislam.com

  • Iklan
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Dukung Kami

INFOGRAFIK

 
 
 
 

Alamat Redaksi

Boulevard Raya No 16 Blok A 1 No 16 Taman Cilegon Indah (TCI), Cilegon, Banten
+62 813-1029-0583

Info Iklan :
+62 821-2000-0527
marketing@jurnalislam.com

Kirim tulisan :
redaksi.jurnalislam@gmail.com
newsroom@jurnalislam.com

COPYRIGHT © 2025 JURNALISLAM.COM, ALL RIGHT RESERVED