Anshar Dine Akui Sejumlah Serangan pada Pasukan Perancis di Seluruh Mali

Anshar Dine Akui Sejumlah Serangan pada Pasukan Perancis di Seluruh Mali

Anshar Dine Akui Sejumlah Serangan pada Pasukan Perancis di Seluruh Mali

MALI (Jurnalislam.com) – Mujahidin Anshar Dine, kelompok jihad Tuareg, al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM), mengakui telah melancarkan beberapa serangan baru-baru ini di beberapa daerah di seluruh Mali. Tiga serangan itu menargetkan pasukan Prancis di bagian utara negara itu. Namun, Kementerian Pertahanan Perancis (Ministry of Defense-MoD) belum berkomentar atas pengakuan mujahidin Anshar Dine ini, lansir The Long War Journal, Ahad (21/08/2016).

Mayoritas serangan ini berlangsung pada 16 Agustus di Daerah Kidal Mali utara. Serangan pertama adalah ledakan IED yang menghantam kendaraan lapis baja Perancis di dekat kota Abeibara, yang merupakan basis mujahidin. Selain itu, Anshar Dine mengaku menembakkan roket atau mortir di markas pasukan gabungan PBB-Perancis di Amachach dekat kota Tessalit. Menurut sumber setempat, markas tersebut sebelumnya ditargetkan pada 21 Maret serta 1 dan 17 April.

Segera setelah serangan roket, pasukan Perancis dilaporkan mengirim pasukan untuk memindai daerah tersebut. Selama ini, Anshar Dine mengaku telah memukul kendaraan Perancis dengan IED. Ledakan itu, menewaskan dua tentara Perancis.

Lebih jauh ke selatan, Anshar Dine juga mengaku pasukannya menyerang sebuah pos pemeriksaan militer Mali di kota pusat Mopti. Dalam pernyataan tersebut, pasukannya konon melepaskan tembakan di pos pemeriksaan, yang menyebabkan pasukan Mali mundur. Jihadis kemudian menyita empat sepeda motor, dua Kalashnikov, dan banyak amunisi.

Selain pengakuan Anshar Dine, sumber-sumber lokal juga melaporkan bahwa pasukan Perancis bentrok dengan AQIM di kota utara Tabankort pada 17 Agustus. Laporan ini terjadi dua hari setelah laporan lain mengatakan bahwa AQIM bentrok dengan milisi GATIA yang berpura-pura pro-Bamako, juga di dekat Tabankort. Namun, baik AQIM maupun GATIA belum berkomentar mengenai laporan bentrokan tersebut.

Sejak awal tahun ini, sedikitnya 148 serangan al-Qaeda telah terjadi di Mali dan negara-negara tetangga menurut data yang dikumpulkan oleh The Long War Journal. Ada lebih dari 280 serangan al Qaeda di Maghreb Islam di kawasan itu dalam dua tahun terakhir, dengan sebagian besar terjadi di Mali utara. Tingkat serangan AQIM tidak mungkin melambat, sehingga kemungkinan membuat 2016 menjadi salah satu tahun paling mematikan di Mali sejak tahun 2012.

 

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.