Parlemen Catalan Pilih Merdeka dari Spanyol

Parlemen Catalan Pilih Merdeka dari Spanyol

Barcelona (Jurnalislam.com) – Parlemen Catalan telah memilih untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol, Aljazeera melaporkan, Jumat (28/10/2017).

Tujuh puluh anggota parlemen memilih, 10 menentang, sementara dua surat suara kosong.

Keputusan tersebut dibuat saat sebuah pemungutan suara rahasia di Barcelona pada Jumat siang.

Nama orang-orang yang memilih untuk kemerdekaan dirahasiakan, karena jaksa agung Spanyol berjanji untuk menuntut mereka yang memilih untuk kemerdekaan dengan tuduhan melakukan “pemberontakan”.

Setelah deklarasi tersebut, pemerintah Spanyol memilih mendukung penerapan Konstitusi Pasal 155, yang memungkinkan Madrid untuk secara langsung mengelola daerah yang memisahkan diri.

Dua partai sayap kanan, Citizens (Cs) dan Partai Rakyat (People’s Party-PP), bersama dengan Partai Sosialis Catalonia (Socialist Party of Catalonia-PSC), meninggalkan parlemen Catalan sebelum pemungutan suara sebagai aksi protes.

Alberto Rivera, presiden Cs, menyatakan di Twitter untuk menyerukan bahwa pemungutan suara tersebut “ilegal”. Miguel Iceta dari PSC mengatakan bahwa itu adalah “kesalahan spektakuler”.

Selama pleno khusus di parlemen Catalan pada hari Jumat, Carles Riera dari partai sayap kiri Popular Unity Candidacy, meminta agar keputusan tersebut disetujui.

“Kami mengambil langkah ini di atas kaki kami sendiri, dengan kepala terangkat tinggi, tidak berlutut seperti orang yang kalah, tapi sebagai orang bebas tanpa rasa takut,” katanya.

Spanyol Selangkah Lagi Tangguhkan Otonomi Catalan

Setelah deklarasi tersebut, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy meminta agar tenang dalam sebuah tweet.

“Saya minta ketenangan dari semua rakyat Spanyol,” kata Rajoy. “Aturan hukum akan mengembalikan legalitas di Catalonia.”

Sebelumnya pada hari itu, Rajoy dari partai PP berbicara di Senat Spanyol, dimana mayoritas pemilih mutlak meminta untuk memberlakukan Pasal 155.

Rajoy mengatakan Presiden Catalan Carles Puigdemont “adalah orang yang memutuskan untuk terus melangkah maju dengan proses penerapan Pasal 155. Dia yang memutuskan dan hanya dia.”

Empat tujuan untuk memberlakukan artikel tersebut diberikan oleh Rajoy: Kembali ke legalitas, memulihkan kepercayaan, mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi sambil menciptakan lapangan kerja baru dan merayakan pemilihan dalam situasi normal.

Perdebatan tersebut termasuk apakah Spanyol berhak membela undang-undang dan konstitusi melawan tantangan, bukan melawan Catalonia.

“Hal yang mengancam Catalonia bukanlah Pasal 155, tapi [pemerintah Catalan],” kata Rajoy.

Mirella Cortes, senator dari partai Kiri Republik Korsel (ERC), mengatakan bahwa warga Catalan “tidak akan mundur sedikit pun. Hidup republik Catalan!”

Rakyat Catalan memilih referendum kemerdekaan yang disengketakan pada tanggal 1 Oktober yang dianggap ilegal oleh Mahkamah Konstitusi Spanyol dan menghadapi kekerasan polisi, yang dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia dan pemimpin Eropa.

Pemerintah Catalan mengatakan 90 persen memilih untuk merdeka, namun jumlah pemilih kurang dari 50 persen.

Puigdemont mengumumkan kemerdekaan pada 10 Oktober, namun menghentikan deklarasi tersebut setelah delapan detik untuk mendorong dialog dengan Madrid.

Tidak ada dialog yang telah terjadi sejauh ini.

Bagikan