Bangun Gedung Opera Pertama di Kerajaan, Saudi Investasikan $ 64 Miliar untuk Bisnis Hiburan

Bangun Gedung Opera Pertama di Kerajaan, Saudi Investasikan $ 64 Miliar untuk Bisnis Hiburan

RIYADH (Jurnalislam.com) – Arab Saudi akan menginvestasikan $ 64 miliar di sektor hiburan selama dekade berikutnya, kata seorang pejabat pada hari Kamis (22/2/2018), sebagai bagian dari rencana kerajaan untuk menarik wisatawan dan investor ke negara tersebut.

“Kami akan menginvestasikan 240 miliar riyal [Saudi] selama lebih dari 10 tahun,” kata Ahmed al-Khateeb, kepala the General Entertainment Authority, menambahkan bahwa jumlahnya akan berasal dari pemerintah dan investor, lansir Aljazera.

Kerajaan sudah memulai pembangunan gedung opera yang pertama, katanya.

Pada 2017, otoritas tersebut menyelenggarakan lebih dari 2.000 acara di seluruh kerajaan, yang dihadiri oleh 8 juta orang, al-Khateeb menambahkan.

Tahun ini, pihak berwenang merencanakan sekitar 5.500 acara hiburan di 48 kota di Arab Saudi.

Rencana tersebut merupakan bagian dari strategi reformasi ambisius, Vision 2030, yang diluncurkan oleh Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang bertujuan membuka negara pada investasi Barat dan diversifikasi ekonomi bergantung pada minyaknya.

Saudi akan Gelar Pesta Hiburan yang Belum Pernah Ada Sepanjang Sejarah Kerajaan Arab

Bioskop film dijadwalkan dibuka di Arab Saudi pada bulan Maret, setelah larangan 35 tahun.

Dulu, orang Saudi biasa pergi ke tetangga Teluk untuk menyaksikan pertunjukan live atau bioskop.

“Saya berjanji bahwa saya akan membalikkan migrasi, mereka akan datang kembali dari Dubai, Kuwait dan Bahrain ke Arab Saudi,” kata al-Khateeb.

Dia menambahkan bahwa 10 persen tiket yang terjual di sebuah konser komposer Yunani, Yanni, jatuh ke warga negara Bahrain.

Bahrain dan Arab Saudi terhubung dengan serangkaian jembatan, yang membuat pergerakan antar negara menjadi mudah.

Putra mahkota berusia 32 tahun tersebut telah bersumpah bahwa kerajaan akan kembali ke “Islam moderat” saat ia berusaha mengurangi pengaruh pendirian keagamaan konservatif di negara tersebut.

Bagikan