Serangan Isytishad IIA Tewaskan Puluhan Tentara Boneka di Kabul

KABUL (Jurnalislam.com) – Sebuah serangan isytishad terbaru dalam serangkaian operasi Khaibar pada hari Kamis (11/12/2014), yang menyerang minibus militer di batas-batas ibukota Afghanistan, Kabul, berhasil menewaskan lebih dari 27 tentara dan petugas boneka, Al-Emarah News melaporkan.

Mujahid penyerang, Hafiz Talha, yang berasal dari provinsi Wardak, dengan berjalan kaki menargetkan bus yang membawa personil dari Departemen Pertahanan Afghanistan di daerah Tangi Tarakhel, di pinggiran Kabul, kata Zabihullah Mujahid.

Sekitar pukul 07:00 waktu setempat, seorang Mujahid tunggal dari unit serangan isytishad menggunakan rompi peledak menargetkan bus tersebut dan berhasil menewaskan serta melukai sekitar 27 tentara boneka dan petugas Pertahanan.

Penyergapan juga terjadi di hari yang sama terhadap tentara bayaran ANA di desa Khan siang harinya di kabupaten Shahjoi memicu baku tembak selama 4 jam. 2 tentara bayaran ANA tewas dan beberapa lainnya luka-luka. [ded412/shahamat]

Serangan Salah Sasaran Drone AS Selain Membunuh Lima Siswa SMA Juga Membunuh 11 Warga Sipil

PARWAN (Jurnalislam.com) – Setidaknya 15 orang, termasuk warga sipil, tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) AS pada Rabu sore di provinsi Parwan Afghanistan, sekitar 60 km utara ibukota Kabul.

Serangan udara menewaskan 11 orang warga sipil, termasuk empat pejuang Taliban, di distrik Seyahgerd provinsi Parwan, menurut seorang pejabat Tinggi Afghanistan.

Warga dan anggota keluarga korban, mengambil jenazah warga yang tewas, lalu berbaris menuju pusat kabupaten dan meminta keadilan pada hari Kamis.
Seorang pejabat Afghanistan, pada kondisi anonimitas, mengatakan kepada The Anadolu Agency bahwa  termasuk kelima warga sipil yang tewas seluruhnya adalah anak-anak.

"Laporan awal menunjukkan bahwa Taliban menyuruh anak-anak untuk membawa amunisi untuk mujahidin saat pertempuran dengan pasukan Afghanistan sedang terjadi, kemudian pesawat tak berawak membom daerah itu," tambahnya.

Provinsi Parwan menjadi fokus serangan dan kegiatan militer Taliban dan al-Qaeda karena pangkalan militer AS terbesar di Afghanistan, Bagram Airfield, terletak di sini.

Federasi Masyarakat Sipil Afghanistan (FACS) mengutuk pembunuhan anak-anak di Seyahgerd.

"Ini bukan yang pertama dan mungkin bukan kejahatan terakhir yang dilakukan oleh pasukan AS-NATO, namun sejak Oktober 2001, ratusan ribu warga sipil tak berdosa di Afghanistan telah tewas, terluka dan mengungsi dan beberapa rumah dan desa telah hancur," kata federasi dalam sebuah pernyataan.

Serangan pesawat tak berawak telah menjadi isu kontroversial antara Amerika Serikat dan pemerintah Afghanistan.

AS menyatakan bahwa pesawat tak berawak menyerang target mujahidin dengan cara yang tepat.

Tapi laporan investigasi terbaru yang dikeluarkan oleh Biro Jurnalisme Investigatif yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa ratusan warga sipil telah dibunuh oleh serangan predator tak berawak yang katanya menargetkan 16 pemimpin al-Qaeda dan Taliban. [ded412/World Bulletin]

Kepala Forensik Palestina : Abu Ein Meninggal Disebabkan Perdarahan Internal Arteri Koroner

TEPI BARAT (Jurnalislam.com) – Kepala Forensik Palestina, Saber al-Aloul mengatakan bahwa penyebab kematian Abu Ein itu terutama karena perdarahan internal arteri koroner, yang katanya, terjadi akibat "trauma berat."

 Abu Ein meninggal ketika pasukan penjajah Israel secara paksa membubarkan protes anti-pemukiman di di kota Tepi Barat, Turmus Ayya.

Foto-foto yang diambil pada protes di hari Rabu (10/12/2014) menunjukkan seorang tentara Israel mencekik leher Abu Ein dan mendorongnya.

Hasil otopsi, menurut al-Aloul, mengungkapkan terdapat memar di kedua sisi lehernya, disertai dengan cedera wajah yang parah.

Pemerintah persatuan Palestina menuntut Israel bertanggung jawab atas kematian Abu Ein.

Tentara zionis telah berjanji untuk melakukan "review" mengenai partisipasi Abu Ein dalam protes dan kematiannya. [ded412/world bulletin]

Seorang Warga Palestina Tertembak Peluru Tajam Zionis Setelah Pemakaman Menteri Palestina

TEPI BARAT (Jurnalislam.com) –  Seorang warga Palestina terluka tembak dan puluhan lainnya menderita sesak napas terkena gas air mata selama bentrokan dengan pasukan tentara Israel pada hari Kamis (11/12/2014) di Tepi Barat.

Bentrokan terjadi setelah pemakaman seorang pejabat senior Palestina yang meninggal satu hari sebelumnya saat Israel secara kasar membubarkan protes anti-pemukiman.

Pada hari Kamis, pasukan penjajah  Israel menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran Palestina di desa Al-Nabi Saleh di Tepi Barat, kata saksi mata.

Seorang warga Palestina terluka oleh peluru tajam dan dilarikan ke pusat medis Ramallah untuk pengobatan, seorang dokter Palestina mengatakan kepada The Anadolu Agency.

Beberapa warga Palestina lainnya juga menderita terkena gas air mata dalam bentrokan terpisah dengan pasukan Israel di kota Al-Bireh dan Hebron, Tepi Barat.

Konflik tersebut juga terjadi setelah pemakaman Ziad Abu Ein, menteri permukiman untuk Otoritas Palestina. [ded412/World Bulletin]

 

Serangan Udara NATO Salah Sasaran Membunuh Lima Siswa di Provinsi Parwan

KABUL (Jurnalislam.com) – Lima siswa SMA tewas oleh serangan udara NATO di provinsi Parwan, pada hari Kamis (11/12/2014), kata polisi setempat

"Serangan itu mentargetkan mujahidin Taliban, tapi keliru membunuh siswa yang sedang belajar di sebuah peternakan lokal," Mohamed Zaman Mamozay, kepala polisi Parwan mengatakan.

NATO, bagaimanapun, membantah laporan polisi bahwa mereka mengatakan, bahwa individu-individu yang ditargetkan adalah anggota Taliban, bukan siswa.

Tahun lalu, NATO meluncurkan serangan udara di daerah yang sama, menyebabkan 13 warga sipil tewas. [ded412/anadolu agency]

 

Kemenlu Turki : Tiada Maaf untuk Metode Penyiksaan CIA

ANKARA (Jurnalislam.com) – Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan ada "tiada maaf" untuk penyiksaan yang dilakukan oleh CIA, menggambarkan sebagai insiden yang "tidak dapat diterima."

Sebuah laporan Senat AS pedas yang dirilis Selasa (9/12/2014) mengatakan bahwa cara penyiksaan CIA setelah serangan teroris 11 September itu lebih brutal dan luas dari yang diperkirakan semula.

Pernyataan hari Kamis dari Kementerian Luar Negeri Turki itu menjelasakan bahwa rilisan laporan sebagai "langkah positif" untuk transparansi, tetapi mengatakan pengungkapan itu menunjukan pada pelanggaran HAM berat .

"Menjamin hak-hak dasar dan kebebasan adalah salah satu tanggung jawab dasar demokrasi modern, karenanya penyiksaan ini tidak dapat dimaafkan," kata pernyataan itu.

Turki juga mengatakan orang-orang yang melanggar praktek demokrasi dan hukum harus menjelaskan bahwa pelanggaran hak asasi manusia seperti itu tidak boleh diulang.

Laporan sebanyak 6.000 halaman,yang hanya 500 halaman yang dirilis pada ringkasan eksekutif, dikritik di seluruh dunia atas metode penyiksaan dan penahanan yang digunakan oleh CIA.

Laporan tersbut adalah hasil dari penyelidikan yang lebih dari lima tahun dalam praktek interogasi CIA. (anadolu)

Menteri Palestina itu Meninggal Ditembak Tentara Zionis, Bukan Dicekik (Foto)

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Seorang menteri Palestina ZIyad Abu Ain meninggal setelah ditembak oleh tentara Zionis, Rabu (10/12/2014). Setelah sebelumnya beliau dikabarkan meninggal karena dicekik, namun sumber lain menyebutkan bahwa beliau ditembak oleh tentara Zionis Israel ketika berunjuk rasa menolak pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Termis'iyyah di Utara Tepi Barat.

Sebagaimana dilaporkan oleh Suara Palestina, menteri Palestina dari Fraksi Fatah ini menjabat sebagai Menteri Urusan Pengawasan terhadap Pemukiman Palestina dan Pembangunan Tembok (zionis). 

Berikut foto-foto moment terakhir beliau saat sedang berunjuk rasa hingga meninggal.

Soal Wacana Pengaturan Doa di Sekolah, Harits Abu Ulya : “Indonesia Ingin Dijaga Menjadi Negara Sekuler Sejati”

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Menanggapi wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan untuk mengatur kembali doa sesudah dan sebelum sekolah, Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya melihat bahwa kebijakan yang terkait kepentingan krusial publik bisa jadi mekanismenya adalah melalui kewenangan legislatif, legislatif bersama pemerintah, atau atas inisiatif pemerintah dengan persetujuan pihak legislatif. Atau langsung oleh pemerintah melalui departemen dan dirjen terkait.

“Biasanya legal opinion itu menjadi bagian dari mekanisme legitimimasi sebuah konsep yang mau diputuskan dan diimplementasikan. Atau ada proses pengkondisian opini menjadi komponen penting agar sebuah rencana/konsep itu harus dibahas dan diputuskan,” kata pengasuh Majelis Al Bayan itu dalam rilisnya kepada redaksi Jurnalislam.com, Kamis (11/12/2014).

Wacana pengaturan doa di sekolah yang dinilai oleh sebagian pengamat sebagai strategi “test the water” dinilai Harits sebagai usaha kaum sekuler untuk menggerogoti bangunan masyarakat Muslim Indonesia.

 “Dalam kasus wacana pengaturan doa di sekolah bagi anak didik oleh menteri Anies Baswedan, saya lebih merasakan bahwa betapa kaum sekuler yang memegang kebijakan di sektor pendidikan dan sektor lainya tidak ubahnya seperti rayap-rayap yang kerjanya menggerogoti bangunan masyarakat muslim Indonesia,” tegasnya.

Sedikit demi sedikit kaum sekuler terus berusaha melahirkan kebijakan untuk memastikan pengampasan kaum muslimin dari agamanya itu terjadi. “Indonesia ingin dijaga menjadi negara sekuler sejati, agama hanya menjadi simbol dan spiritualisme ansich,” kata Harits.

Agama harus dikotak-kotak dalam doktrin sempit, tidak boleh menjadi pondasi bangunan masyarakat bernegara secara utuh.

Menurutnya, sektor pendidikan adalah faktor kunci bagaimana Indonesia ke depan bisa melahirkan generasi sekuler. “Dan mereka para "rayap-rayap", siang dan malam bekerja untuk merobohkan integritas umat Islam terhadap agamanya baik di wilayah akidah maupun syariat,” lanjutnya.

Ia pun menghimbau kepada para ulama dan intelektual Muslim untuk menghadapi serangan kaum sekuler itu.

“Disinilah letak pentingnya amar makruf nahi mungkar bagi para ulama dan intelektual muslim yang hanif untuk tegak berdiri menjaga umat menghadapi serbuan "rayap-rayap" sekulerisme yang lapar dan hanya mencari sekerat tulang dunia yang tidak pernah mengenyangkan dengan kerja menghancurkan Islam,” pungkasnya.

Meskipun wacana pengaturan doa di sekolah itu telah diklarifikasi sendiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, namun Harits Abu Ulya dengan tegas menyatakan, “Tetap saja rayap-rayap ini perlu diungkap,” tutupnya. (amaif/CIIA)

Test the Water dan Usaha Rayap-rayap Sekuleris Gerogoti Bangunan Muslim Indonesia

KEBIJAKAN yang terkait kepentingan krusial publik bisa jadi mekanismenya adalah melalui kewenangan legislatif, legislatif bersama pemerintah, atau atas inisiatif pemerintah dengan persetujuan pihak legislatif. Atau langsung oleh pemerintah melalui departemen dan dirjen terkait.

Biasanya legal opinion itu menjadi bagian dari mekanisme legitimimasi sebuah konsep yang mau diputuskan dan diimplementasikan. Atau ada proses pengkondisian opini menjadi komponen penting agar sebuah rencana/konsep itu harus di bahas dan diputuskan.

Dan niscaya juga strategi "test the water" dengan cara melemparkan opini untuk mengukur respon publik yang kemudian dijadikan pertimbangan sebuah rencana kebijakan itu dilanjutkan atau di tunda dan atau sama sekali dibatalkan kemudian mencari opsi lain.

Dalam kasus wacana pengaturan doa di sekolah bagi anak didik oleh menteri Anies Baswedan, saya lebih merasakan bahwa betapa kaum sekuler yang memegang kebijakan di sektor pendidikan dan sektor lainya tidak ubahnya seperti rayap-rayap yang kerjanya menggerogoti bangunan masyarakat Muslim Indonesia.

Sedikit demi sedikit kaum sekuler terus berusaha melahirkan kebijakan untuk memastikan pengampasan kaum muslimin dari agamanya itu terjadi. Indonesia ingin dijaga menjadi negara sekuler sejati, agama hanya menjadi simbol dan spiritualisme ansich.

Agama harus dikotak-kotak dalam doktrin sempit, tidak boleh menjadi pondasi bangunan masyarakat bernegara secara utuh. Maka sektor pendidikan adalah faktor kunci bagaimana Indonesia kedepan bisa melahirkan generasi sekuler dan mereka para "rayap-rayap", siang dan malam bekerja untuk merobohkan integritas umat Islam terhadap agamanya baik di wilayah akidah maupun syariat,” pungkasnya.

Disinilah letak pentingnya amar makruf nahi mungkar bagi para ulama dan intelektual muslim yang hanif untuk tegak berdiri menjaga umat menghadapi serbuan "rayap-rayap" sekulerisme yg lapar dan hanya mencari sekerat tulang dunia yg tidak pernah mengenyangkan dengan kerja menghancurkan Islam.

Penulis adalah Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) dan Pengasuh Majelis Al Bayan, Lamongan Jawa Timur

KAMMI Bima Gelar Aksi Solidaritas Penggalangan Dana Untuk Muslim Palestina

BIMA (Jurnalislam.com) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat STKIP Bima pagi tadi, Kamis (11/12/2014) menggelar aksi solidaritas dan kemanusiaan untuk Palestina berupa penggalangan dana di pereJalan Soekarno-Hatta, Kompleks Pasar Kota Bima.

Koordinator aksi Yanton mengatakan aksi solidaritas dan kemanusaan ini bertujuan untuk membantu saudara kita sesama muslim yang ada di Palestina.

“Karena kita melihat mereka pada hari ini sangat membutuhkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, rumah, dan kebutuhan yang lainnya,” ungkapnya.

"Kita jangan sampai lupa terhadap keadaan mereka di sana, karena mereka adalah saudara kita sesama muslim dan wajib untuk kita tetap membantu mereka, dan jangan sampai kita hanya berpangku tangan melihat penderitaan mereka," lanjuy Yanton.

Dalam orasinya ia juga mengabarkan kepada masyarakat Bima bahwa rakyat Palestina pada hari ini tidak pernah berhenti diintimidasi, diteror, bahkan dibunuh oleh Israel. 

"Oleh karena itu kami meminta kepada masyarakat Bima untuk selalu senantiasa mendukung mereka, jangan lupakan penderitaan mereka. Mari kita membantu saudara kita disana minimal dengan do’a dan harta kita," tutupnya.

KAMMI akan menyalurkan hasil sumbangan tersebut melalui salah satu organisasi kemanusiaan untuk diberikan langsung kepada rakyat Palestina.

 

Reporter : Sirath

Editor : Amaif