ANKARA (Jurnalislam.com) – Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan ada "tiada maaf" untuk penyiksaan yang dilakukan oleh CIA, menggambarkan sebagai insiden yang "tidak dapat diterima."
Sebuah laporan Senat AS pedas yang dirilis Selasa (9/12/2014) mengatakan bahwa cara penyiksaan CIA setelah serangan teroris 11 September itu lebih brutal dan luas dari yang diperkirakan semula.
Pernyataan hari Kamis dari Kementerian Luar Negeri Turki itu menjelasakan bahwa rilisan laporan sebagai "langkah positif" untuk transparansi, tetapi mengatakan pengungkapan itu menunjukan pada pelanggaran HAM berat .
"Menjamin hak-hak dasar dan kebebasan adalah salah satu tanggung jawab dasar demokrasi modern, karenanya penyiksaan ini tidak dapat dimaafkan," kata pernyataan itu.
Turki juga mengatakan orang-orang yang melanggar praktek demokrasi dan hukum harus menjelaskan bahwa pelanggaran hak asasi manusia seperti itu tidak boleh diulang.
Laporan sebanyak 6.000 halaman,yang hanya 500 halaman yang dirilis pada ringkasan eksekutif, dikritik di seluruh dunia atas metode penyiksaan dan penahanan yang digunakan oleh CIA.
Laporan tersbut adalah hasil dari penyelidikan yang lebih dari lima tahun dalam praktek interogasi CIA. (anadolu)