Serangan Salah Sasaran Drone AS Selain Membunuh Lima Siswa SMA Juga Membunuh 11 Warga Sipil

PARWAN (Jurnalislam.com) – Setidaknya 15 orang, termasuk warga sipil, tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) AS pada Rabu sore di provinsi Parwan Afghanistan, sekitar 60 km utara ibukota Kabul.

Serangan udara menewaskan 11 orang warga sipil, termasuk empat pejuang Taliban, di distrik Seyahgerd provinsi Parwan, menurut seorang pejabat Tinggi Afghanistan.

Warga dan anggota keluarga korban, mengambil jenazah warga yang tewas, lalu berbaris menuju pusat kabupaten dan meminta keadilan pada hari Kamis.
Seorang pejabat Afghanistan, pada kondisi anonimitas, mengatakan kepada The Anadolu Agency bahwa  termasuk kelima warga sipil yang tewas seluruhnya adalah anak-anak.

"Laporan awal menunjukkan bahwa Taliban menyuruh anak-anak untuk membawa amunisi untuk mujahidin saat pertempuran dengan pasukan Afghanistan sedang terjadi, kemudian pesawat tak berawak membom daerah itu," tambahnya.

Provinsi Parwan menjadi fokus serangan dan kegiatan militer Taliban dan al-Qaeda karena pangkalan militer AS terbesar di Afghanistan, Bagram Airfield, terletak di sini.

Federasi Masyarakat Sipil Afghanistan (FACS) mengutuk pembunuhan anak-anak di Seyahgerd.

"Ini bukan yang pertama dan mungkin bukan kejahatan terakhir yang dilakukan oleh pasukan AS-NATO, namun sejak Oktober 2001, ratusan ribu warga sipil tak berdosa di Afghanistan telah tewas, terluka dan mengungsi dan beberapa rumah dan desa telah hancur," kata federasi dalam sebuah pernyataan.

Serangan pesawat tak berawak telah menjadi isu kontroversial antara Amerika Serikat dan pemerintah Afghanistan.

AS menyatakan bahwa pesawat tak berawak menyerang target mujahidin dengan cara yang tepat.

Tapi laporan investigasi terbaru yang dikeluarkan oleh Biro Jurnalisme Investigatif yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa ratusan warga sipil telah dibunuh oleh serangan predator tak berawak yang katanya menargetkan 16 pemimpin al-Qaeda dan Taliban. [ded412/World Bulletin]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.