JAKARTA (Jurnalislam.com) – Remaja asal Bogor, Jawa Barat akhirnya meminta maaf kepada umat Islam Indonesia. Pasalnya, pria bernama Raden Evan Rizky ini menghina acara Reuni 212 kemarin dengan sebutan pocong putih pembuat macet jalan dalam akun instagramnya.
“Saya meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada keluarga saya, kaum muslimin dan muslimat seluruh Indonesia, bahkan dunia, serta ormas-ormas Islam,” katanya ditemani sang Ibu bersama tim Asosiasi Cinta Tanah Air (ACTA) di Dunkin Donut Menteng, Jakarta, Rabu (6/12/2017).
“Bahwa kejadian kemarin adalah murni kekhilafan saya tanpa ada pihak manapun yang menyuruh saya,” tambahnya.
Dia menegaskan, tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Remaja yang pernah bersekolah di SMA 9 Bogor ini siap menerima konsekuensi hukum jika melanggar kembali.
“Saya tidak akan mengulangi perbuatan ini kembali. Apablia kemudian hari melanggar atau pernyataan ini tidak benar (dengan kenyataannya) saya siap menerima konsekuensinya sesuai dengan hukum yang berlaku,” tutupnya.
Sebelumnya, remaja kelahiran tahun 97 ini menghina massa aksi reuni 212 yang dinilainya telah membuat kemacetan dengan sebutan pocong dalam sebuah video yang diunggah di akun instagram pribadinya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tim ACTA yang memfasilitasi Evan untuk menggelar siaran pers menyampaikan permohonan maafnya.
“Saya selaku wakil Ketua ACTA hari ini mengundangnya untuk bisa jumpa pers berkaitan dengan video yang sempat viral atas aksi atau Reuni Akbar 212,” kata Novel Bamukmin.
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ustadz Felix Siauw mengatakan, Surat Edaran (SE) Kapolri nomor SE/06/X/2015 tentang Ujaran Kebencian (hate speech) sangat diskriminatif. Ia menilai dinilai ujaran kebencian hanya ditujukkan untuk umat Islam sementara ketika umat Islam menjadi korban aparat cenderung diam.
“Kita lihat misalnya Habib Rizieq dan Ustadz Alfian tanjung yang dilaporkan gara-gara hate speech, sementara banyak sekali orang-orang yang mengatakan hal itu kepada umat Islam tapi tidak dikatakan sebagai hate speech,” katanya di Jakarta, Sabtu 2/12/2017).
Ustadz Felix menyinggung kasus ujaran kebencian yang dilontarkan oleh politis Partai Nasdem, Victor Laiskodat.
“Ketika salah satu anggota dewan yang sampai mengatakan bunuh dan mengajak orang-orang untuk membenci satu agama tertentu tapi tidak diapa-apakan sampai sekarang,” imbuhnya.
“Jadi hatespeech ini hanya dimanfaatkan sebagai alat penguasa saja. Yang banyak justru sekarang ditujukan kepada Islam, kok bisa,” kata dia.
Ustadz Felix Siauw berorasi di Reuni Akbar 212
Dia pun menolak kata ‘kafir’ dikategorikan sebagai ujaran kebencian. Menurut dia, kata kafir itu dijelaskan dalam Al Qur’an yang mengandung arti orang-orang yang bukan Islam.
“Sama seperti ketika saya bilang kamu jomblo, kemudian orang itu tersinggung ketika dipanggil jomblo dan maunya dipanggil single. Loh, orang yang belum menikah itu jomblo kan, jadi perkara dia menerima atau tidak terserah dia karena kan termnya bisa berbeda-beda,” terangnya.
Lebih lanjut, Ustadz Felix mengambil contoh kasus Ahmad Dhani yang dijerat dengan tuduhan hate speech karena mengatakan ‘ludahi penista agama’.
“Penista agama itu siapa sih sebenernya? Disitu gak ada orang, gak ada golongan dan gak ada agama. Penista agama itu bisa siapa saja, bahkan penista agama itu bisa orang Islam sendiri, Andaikan orang Islam tidak boleh ngomong karena hate speech maka yang boleh ngomong siapa? Cuma penguasa, gitu?” katanya.
Hal itulah yang membuat Ustadz Felix berani menyimpulkan bahwa hate speech hanyalah sebuah jebakan untuk umat Islam.
“Kalau mereka ngomong tidak pernah hate speech, kalau kita ngomong selalu hate speech,” tandasnya.
“Jadi hate speech ini sangat terang sekali ditujukkan kepada umat Islam,” pungkasnya.
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa urgensi aksi reuni 212 adalah untuk mengokohkan persaudaraan umat menuju Indonesia yang kuat.
“Saya datang kesini berarti saya acara ini (reuni 212) perlu, tujuan kita adalah untuk mengokohkan persaudaraan umat menghadirkan Indonesia,” katanya kepada wartawan di Monas, Sabtu (2/12/2017).
Politi Partai PKS ini juga menyampaikan pesan moral dari Aksi Reuni Akbar 212 ini, salah satunya adalah peran penting umat Islam untuk terlibat dalam pencarian solusi dari masalah bangsa dalam penegakan hukum dan termasuk membantu korban bencana alam.
“Kita penting untuk menjaga ukhuwah islamiyah, penting untuk menjaga keberadaan kita di negara republik indonesia. Kita penting untuk ambil bagian dan terlibat dalam pencarian soluri untuk bangsa Indonesia, baik itu permasalahan demokrasi, penegakan hukum termasuk juga membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana alam di mana-mana,” paparnya.
Hidayat juga menyampaikan orasi dalam agenda itu. Dalam orasinya ia menyampaikan pentingnya umat Islam membantu korban yang terkena musibah.
Dalam acara tersebut, panitia juga menggelar penggalangan dana untuk membantu korban musibah bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Indonesia termasuk untuk korban bencana erupsi Gunung Agung di Bali.
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Dalam orasinya di acara Reuni Akbar Alumni 212 yang dihadiri jutaan umas Islam, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) memaparkan penyebab perpecahan yang terjadi pada umat Islam Indonesia zaman sekarang. Dia mengatakan penyebab perpecehan umat Islam saat ini adalah karena lebih senang membaca WA sebelum membaca Al Qur’an.
Ia mengisahkan tentang jin yang bertaubat setelah mendengarkan ayat yang dibacakan Rasululah Shallallohu alaihi wasallam di sebuah lembah yang bernama Nahla yang tercantum dalam dalam Al Qur’an Surat Al Jin ayat 8. Dalam ayat tersebut disampaikan bahwa Jin-jin sering duduk di langit untuk mencuri informasi-informasi langit sebelum sampai kepada para Nabi dan menyampaikannya kepada para dukun.
“Nah hari ini banyak telinga-telinga dukun di antara kita yang mendapatkan informasi yang salah dan menyebarkannya gara-gara kita belum membaca Qu’ran sebelum membaca WA (broadcast-broadscast Whatsapp itu),” terang UBN yang tengah mencoba menjelaskan tentang masih mudahnya umat Islam menerima dan menyebarkan informasi negatif tanpa mengklarifikasinya terlebih dahulu.
Dalam konteks zaman sekarang, lanjut UBN, para ulama berpendapat bahwa satelit-satelit yang bertebaran di langit yang berfungsi sebagai alat transmisi untuk menerima dan menyebarkan informasi itu ditempatkan di lokasi dimana para jin biasa duduk untuk mencuri informasi.
“Maka mulai hari kita berjanji untuk membaca Qur’an sebelum baca WA,” tegas UBN yang saat itu mengenakan kacamata hitam khasnya.
Pimpinan Arrahman Qur’an Learning (AQL) Center itu kemudian membacakan ayat 9 Surat Al Jin yang berbunyi, Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
“Jadi, kalau ada diantara mereka yang mencuri dengan framing informasi lalu kemudian dibelokkan dan didistorsikan informasinya maka dengan izin Allah mereka akan diserang dengan panah api yang sangat banyak kepada telinga mereka,” tegasnya.
“Inilah penyebab perpecahan diantara kita selama ini,” sambung dia.
SOLO (Jurnalislam.com) – Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Ustadz Muinudinillah Basri melepas rombongan umat Islam Soloraya peserta Reuni Akbar Alumni 212 yang akan digelar besok di Monas. Rombongan diberangkatkan pagi ini Jumat (1/12/2017) dari SPBU Jongke, Laweyan, Solo dengan menggunakan 50 bus.
Dalam tausyiahnya, Ustadz Muin menyampaikan bahwa keberangkatan umat Islam menghadiri Reuni 212 adalah dalam rangka menunjukkan integritas kaum muslimin sebagai unsur terpenting dari bangsa ini.
“Kegiatan ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia sangat menginginkan kebaikan Indonesia, ingin menjaga keutuhan negara Indonesia, ingin menguatkan identitas Negara Indonesia,” katanya.
Selain itu, Ustaz Muin menegaskan bahwa keberangkatan mereka ke Jakarta adalah untuk mematahkan segala upaya musuh Islam yang tidak menghendaki persatuan diantara umat Islam.
“Keberangkatan kita juga untuk menunjukkan bahwa umat Islam lah yang paling mampu untuk bersatu dengan seluruh komponen bangsa.
Sementara itu Humas DSKS, Endro Sudarsono mengatakan, jumlah peserta dari DSKS untuk menghadiri Reuni 212 sebanyak kurang lebih 1000 orang yang terdiri dari berbagai elemen umat Islam Soloraya.
“Ini ada FKAM, LUIS, KPM, FOSAM, AL HUDA, AUIK, dan elemen dari kota lain, kurang lebih sekitar 2 ribuan orang. Ini kita harapkan menggalang persatuan bangsa menjadi modal awal kesatuan bangsa,” papar Endro.
SUKOHARJO (Jurnalislam.com)– Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) dan beberapa elemen ormas Islam Sukoharjo mendatangi EC Executive Karaoke di area parkir P1 Hartono Trade Center (HTC) Grogol, Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (29/11/2017). Berdasarkan penulusuran LUIS, di tempat karaoke tersebut akan digelar acara berbau kemaksiatan bertajuk ‘Men’s Wear’ pada Rabu (29/11/2017) malam.
Selebaran iklan acara itu menampilkan tiga wanita berpakaian seronok dan tersebar di media sosial. Wanita-wanita yang disebut sebagai wanita pemandu lagu (PL) itu hanya mengenakan kemeja putih tipis dengan kancing terbuka dan tanpa mengenakan celana.
iklan seronok EC karaoke
LUIS diterima penanggung jawab EC Executive Karaoke, Rizki kemudian menuju Polsek Grogol, Sukoharjo guna mencari titik temu dalam permasalahan tersebut.
Dalam audensi yang juga dihadiri ketua Satpol PP Sukoharjo dan Kasat Intel Sukoharjo tersebut, Humas LUIS, Endro Sudarsono menyampaikan beberapa poin keberatan dari umat Islam. Diantaranya, tempat karaoke tersebut melanggar ijin operasional, menjual minuman keras, dan menyajikan konten pornografi.
“Karaoke itu hanya menyanyi tidak ada tariannya. Nah itu ada wanitanya, ada mirasnya, tentu kita berasumsi hal-hal di situ apa? Jadi sederhana saja itu melanggar ijin operasional, ijin jam buka dan menjual miras,” terang Endro.
Pihak EC berkilah, iklan Men’s Wear dibuat sebagai strategi marketing kepada para pelanggannya saja dan tidak disebar ke publik. Pengelola mengaku melakukan itu untuk meningkatkan kembali omset EC yang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
“Gambar itu memang ada, cuma dikalangan pelanggan kami hanya untuk menarik saja. Memang setiap akhir bulan kita biasa drop omsetnya. Maka kita buat itu tanggalnya 29, tapi untuk malam ini saya katakan tidak ada,” paparnya.
Camat Grogol, Bagas Windarto hadir dalam audensi tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan mendatangi EC Karaoke untuk memastikan acara Men’s Wear yang akan digelar pada Rabu malam dibatalkan.
“Intinya begini bapak-bapak semua, manajemen EC sudah mengakui kesalahan tersebut. Terkait kegiatan malam nanti, saya pastikan bahwa nanti malam memang tidak ada. Saya akan langsung cek,” katanya.
Bagas berjanji akan mengecek ijin penjualan miras EC Executive Karaoke. Ia juga meminta pihak EC untuk membatalkan acara Men’s Wear dan menghormati aspirasi umat Islam yang merasa diresahkan dengan kemaksiatan tersebut.
Minuman keras branded berbagai merk di dalam EC karaoke
“Nanti kita cek terkait IMB, ijin miras, namun ijin keramaian selalu diperbarui, nah ini dari kepolisian. Dan nanti kita akan sampaikan Pak Bupati, dan mohon dari EC menerima masukan dari teman-teman ini sebagai warning,” imbuhnya.
Sementara itu, Rizki selaku penanggung-jawab Excecutive Karaoke mengaku sudah mengantongi ijin dari Dinas Perijinan. Ia mengatakan, minuman keras yang dijual di tempat hiburan tersebut sudah lolos uji dari Dinas Perijinan.
“Kami sendiri perizinan minuman itu sudah dapat dari dinas perijinan dan kita sudah dicek botol kita dan mereka datang ke tempat kita, sudah ok,” ujarnya.
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Sekjen Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al Mumtaz), Abu Hazmi mengatakan, pihaknya menargetkan untuk memberangkatkan seribu massa untuk menghadiri Reuni Akbar Alumni 212 di Jakarta pada Sabtu (2/12/2017) besok.
“Untuk pemberangkatan Reuni 212, jumlah masih dalam pendataan, Insya Allah estimasi 600- 1000 orang yang dikoordinir Al Mumtaz, belum dari yang diluar Al Mumtaz,” katanya kepada Jurnalislam.com beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, ratusan massa itu akan diberangkatkan dengan menggunakan 5 bus dari Masjid Agung Kota Tasikmalaya pada Jumat (1/12/2017) setelah Shalat Ashar.
Rencananya, rombongan yang dipimpinnya akan langsung menghadiri Kongres Alumni 212 pada Jumat (1/12/2017) malam kemudian mengikuti Sholat Subuh berjamaah di Monas.
Abu Hazmi menjelaskan, alasan pemberangkatan anggotanya ke Reuni Akbar Alumni 212, karena dinilai sebuah momen bersejarah bagi umat Islam Indonesia.
Dalam momen tersebut, lanjutnya, Allah SWT telah membangkitkan semangat persatuan dan Ukhuwah Islamiyah bagi umat Islam Indonesia.
“Sehingga semangat tersebut wajib di rawat sampai Islam benar-benar bangkit di negeri ini. Dengan reuni ini diharapkan dapat merawat karunia Ukhuwah Islamiyah dan persatuan umat,” tuturnya.
Tahun lalu pada Aksi 212, Al Mumtaz memberangkatkan ribuan laskarnya dengan menggunakan 30 bus dan puluhan kendaraan pribadi.
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyampaikan sambutannya dalam Kongres Alumni 212 melalui sambungan telepon yang diperdengarkan kepada peserta kongres.
Habib mengatakan, Kongres Alumni 212 sangat penting dilakukan untuk menjaga semangat persatuan dalam membela agama, bangsa dan negara.
“Karena ruh 212 yang telah kita rasakan tahun lalu tidak boleh padam dan tidak boleh sirna,” katanya dalam tele conference di acara Kongres Alumni 212 di Aula Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017) malam.
Ia menegaskan, semangat 212 tidak boleh berakhir seiring berakhirnya Pilkada DKI Jakarta. Lebih dari itu, kata dia, semangat 212 adalah semangat yang harus tertanam dalam jiwa seluruh umat Islam Indonesia sebagai semangat perjuangan menuju Indonesia yang penuh berkah.
“Karena itu saya sampaikan bahwa kongres 212 begitu penting dalam rangka menjaga semangat 212 agar tetap berkobar di dalam dada bangsa Indonesia khususnya umat Islam,” tegasnya.
Habib juga menyampaikan apresiasinya kepada panitia penyelenggara yang telah berjuang hingga kongres berjalan sebagaimana mestinya.
“Semoga Allah SWT memberkahi kongres ini dan semoga kongres ini menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis sesuai visi dan misinya,” tutur Habib.
Ia berharap keputusan-keputusan tersebut dapat disampaikan kepada umat Islam dalam acara Reuni Akbar di Monas besok.
“Dan Insya Allah nanti kita akan berjumpa di Reuni 212,” pungkasnya.
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Kabar kehadiran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dalam acara Reuni Akbar Alumni 212 hingga saat ini belum terkonfirmasi. Sebelumnya, Habib Rizieq dikabarkan hanya akan menyampaikan menyapa peserta reuni melalui tele conference langsung dari Saudi.
Namun, ketua panitia pelaksana Kongres Nasional dan Reuni Akbar Alumni 212, Ustaz Bernard Abdul Jabar mencoba mengkonfirmasi ikhwal kehadiran Habib Rizieq dalam Reuni Akbar tersebut.
“Kita harapkan beliau datang, tapi kita hanya bisa katakan Insya Allah,” katanya sambil senyum kepada wartawan di Aula Wisma PHI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
“Walaupun beliau tidak datang juga kita akan tetap bisa mendengarkan ceramahnya,” sambungnya.
Tak puas dengan jawaban itu, wartawan kembali menanyakan kepastian kedatangan Habib Rizieq. Lagi-lagi Ustadz Bernard hanya menjawab Insya Allah tapi dengan nada optimis.
“Insya Allah lah, katanya mau datang, mudah-mudahan datang,” pungkasnya
JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Panitia Pelaksana Kongres Nasional & Reuni Akbar Alumni 212, Ustadz Bernard Abdul Jabar mengatakan, pembatalan sepihak oleh Kementerian Agama UPT Asrama Haji, untuk menggunakan Asrama Haji Pondok Gede merupakan bentuk penggembosan. Pembatalan tersebut diterima panitia melalui surat elektronik pada tanggal 26 November 2017.
“Ini salah satu penggembosan yang dilakukan oleh mereka yang merasa khawatir dengan diadakannya acara ini,” katanya kepada Jurnalislam.com di Wisma Persaudaraan Haji Indonesia (PHI) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
Ia mengaku tidak bisa menerima alasan yang diberikan oleh Kemenag. Kemenag beralasan, gardu genset terkena banjir dan akan dilakukan perbaikan selama lima hari. Alasan tersebut dinilai mengada-ada dan tidak masuk akal karena dalam lima hari ke depan banyak kegiatan yang akan digelar tempat tersebut.
“Nah ini alasannya tidak kita terima, kalau cuma sekedar jenset kami akan sediakan. Tapi ternyata menurut kawan-kawan kita yang telah memantau di sana selama beberap hari ini, ternyata masih berjalan dengan biasa dan tidak apa-apa. Mereka malah nyuruh ngambil kembali DP nya,” paparnya.
Lokasi acara akhirnya dipindah ke Wisma PHI Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Disini pun Ustadz Benard mengaku masih mendapat tekanan.
“Di tempat ini pun kita ditolak dengan alasan pihak pengelola wisma tidak mengizinkan. Padahal kita sudah dapat suratnya, kita sudah bayar lunas. Tapi tetap saja dicari-cari oleh mereka,” ungkapnya.
Suasana ruang kongres di Wisma PHI Cempaka Putih
Semua prosedur untuk menggelar acara tersebut telah ditempuh oleh panitia, termasuk pemberitahuna ke Mabes Polri dan Kemenpolhukam. Ia berharap pihak-pihak yang mencoba menghalang-halangi terselenggaranya acara tersebut diberi kesadaran.
“Kita memohon kepada Allah supaya acara ini berjalan dengan lancar. Biarlah mereka yang mengusik-ngusik supaya acara ini dibatalkan supaya diberi kesadaran oleh Allah,” tuturnya.
Sebelumnya, panitia telah menyewa Wisma Haji Pondok Gede untuk acara tersebut. Namun dua hari sebelum acara sebuah surat elektronik atas nama Kementerian Agama UPT Asrama Haji diterima panitia yang berisi pembatalan izin penggunaan tempat.
Dalam pantauan Jurnalislam.com di Wisma PHI Cempaka Putih, saat ini para peserta dan undangan mulai berdatangan. Acara yang akan dihadiri perwakilan ormas-ormas Islam, ulama, tokoh nasional, dan habaib itu akan dibuka pukul 18.30 WIB.