DOHA (Jurnalislam.com) – Menteri luar negeri Qatar pada hari Senin (14/1/2019) menyuarakan kesiapan negaranya untuk membahas kemungkinan cara penyelesaian krisis yang sedang berlangsung dalam hubungan antar negara-negara Arab, yang pertama kali meletus pada tahun 2017, “tanpa prasyarat”.
Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani membuat pernyataan pada konferensi pers bersama di Doha dengan Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki, menurut Al Jazeera.
“Qatar siap memasuki dialog tanpa prasyarat,” kata Menlu itu seperti dikutip. “Tetapi dialog berarti bahwa kedua belah pihak harus berkomitmen untuk menemukan solusi.”
Baca juga:
-
Arab Saudi dan Mesir Sepakat Blokade Qatar Terus Berlanjut
-
Qatar Kecam Tuduhan Emirat Arab Mediasi Pemberontak Yaman
-
Qatar: Setelah Sukses Dukung Kudeta Mesir, Kini UEA Pulihkan Kediktatoran Arab
-
DOHA: Arab Saudi Tidak Menjamin Keamanan Jamaah Haji Asal Qatar
-
Qatar Tolak 18 Daftar Teror Baru yang Dikeluarkan Arab cs
Pada hari Ahad, para pejabat Qatar membahas masalah ini dengan mengunjungi Sekretaris Negara AS Mike Pompeo, dimana mereka menekankan pentingnya memulihkan persatuan Arab.
Pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain tiba-tiba memutuskan semua hubungan dengan Doha, menuduhnya mendukung terorisme.
Qatar dengan keras membantah tuduhan itu, menggambarkan embargo yang dipimpin Saudi sebagai pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran atas kedaulatan nasionalnya.