AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Pemimpin NATO, Jens Stoltenberg, pada hari Selasa (6/11/2018) mengunjungi ibukota Afghanistan, Kabul, di tengah desakan baru bagi penyelesaian damai atas konflik di negara itu.
Sekjen NATO didampingi oleh Ketua Komite Militer Marsekal Udara Sir Stuart Peach, dan Panglima Tertinggi Sekutu Eropa Jenderal Curtis Scaparrotti.
Berbicara dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Ashraf Ghani, Stoltenberg menjanjikan dukungan NATO untuk negara yang dilanda perang itu.
“NATO bertekad untuk melihat Afghanistan berhasil. Itu sebabnya sekitar 16.000 pasukan dari 39 negara berbeda bertugas di misi kami Resolute Support Mission. Bersama-sama, kami melatih, memberi saran, dan membantu pasukan Afghanistan untuk membuat negara ini lebih aman dan lebih nyaman,” katanya.
Stoltenberg mengakui situasi di Afghanistan setelah 17 tahun perang masih tetap sama.
“Tentara dan polisi Afghanistan berada di garis depan konflik ini. Banyak yang terbunuh atau terluka setiap pekannya. Dan saya menghargai keberanian dan kesetiaan mereka. Para pejuang juga menewaskan banyak warga sipil Afghanistan,” klaim kepala NATO.
Baca juga:
-
Taliban Kirim 5 Mantan Tahanan Guantanamo ke Perundingan Damai di Qatar
-
Jenderal Tinggi Afghanistan Tewas dalam Serangan Taliban di Kandahar
-
AS Mohon Taliban Hadiri Pembicaraan Damai Afghanistan
-
17 Tahun Perang Lawan Taliban Gak Kelar-kelar, Komando Pasukan AS dan NATO Diganti
-
Turki Dukung Afghanistan untuk Perundingan Tanpa Syarat dengan Taliban
Stoltenberg meminta Taliban untuk “duduk di meja negosiasi,” seraya berkata bahwa pertempuran itu “tidak berguna dan kontraproduktif.”
Sementara itu, presiden Afghanistan memuji dan mendukung upaya AS untuk solusi damai terhadap konflik.
“Tadi malam, saya mengarahkan semua gubernur untuk membentuk dewan perdamaian dari semua segmen masyarakat untuk pembicaraan yang sebenarnya, dan hari ketika kita akan memulai [perdamaian] ini tidaklah jauh,” kata Ghani.
Dia juga menyoroti keberanian dan komitmen pasukan Afghanistan dalam memenuhi tanggung jawab keamanan negara itu sejak berakhirnya misi tempur pimpinan NATO dan keluarnya lebih dari 100.000 pasukan asing pada tahun 2014.
Pemerintah Afghanistan telah mengumumkan untuk membentuk dewan konsultatif nasional untuk mempercepat upaya perdamaian.
Shah Hussain Murtazavi, juru bicara presiden, mengatakan kepada radio setempat, Azadi, bahwa perwakilan masyarakat sipil dan pemimpin agama dari 34 provinsi telah diundang agar datang dan bertemu dengan tim teknis untuk pembicaraan damai di Kabul.
Hal ini sejalan dengan Perwakilan AS untuk Duta Besar Rekonsiliasi Afganistan, Zalmay Khalilzad yang menyerukan kepada pemerintah Afghanistan dan Taliban agar datang dengan tim perunding resmi untuk pembicaraan damai.
Sekjen NATO juga bertemu dengan Komandan Resolute Support Mission Jenderal Austin Scott Miller, Perwakilan Senior Sipil NATO di Afghanistan, Duta Besar Cornelius Zimmermann dan dengan pasukan yang berkontribusi pada Resolute Support Mission yang dipimpin NATO.
2 thoughts on “Pemimpin NATO Perbarui Penawaran Pembicaraan Damai dengan Taliban”