Menteri Pertahanan AS Tegang Lihat Kekuatan Nuklir Korea Utara

Menteri Pertahanan AS Tegang Lihat Kekuatan Nuklir Korea Utara

Seoul (Jurnalislam.com) – Menteri Pertahanan AS Jim Mattis pada hari Sabtu (28/10/2017) memperingatkan “respon militer besar-besaran” terhadap Korea Utara atas penggunaan senjata nuklir saat ketegangan tetap tinggi menjelang kunjungan Donald Trump ke Korea Selatan, Al Arabiya melaporkan.

Pyongyang dalam beberapa bulan terakhir telah memicu ancaman global dengan melakukan uji coba nuklir keenam dan uji coba rudal yang mampu mencapai daratan AS, saat penguasa baru Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un saling bertukar ancaman perang dan penghinaan pribadi.

Mattis, dalam sebuah perjalanan ke Seoul untuk melakukan pembicaraan pertahanan tahunan, mempertahankan agar diplomasi tetap menjadi “tindakan yang lebih disukai” namun ditekankan, “diplomat kami paling efektif bila didukung oleh kekuatan militer yang kredibel”.

“Jangan salah – serangan ke Amerika Serikat atau sekutunya akan dikalahkan,” kata Mattis pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Korea Selatan Song Young-Moo.

Pesawat Pembom AS Mulai Dekati Korea Utara, Menlu Korut: Kami Hancurkan Tanpa Ampun

“Setiap penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara akan disambut dengan respon militer yang besar, efektif dan luar biasa,” kata Mattis, menambahkan bahwa Washington “tidak menerima nuklir Korea Utara.”

Mattis tidak menyebutkan jenis penggunaan senjata nuklir yang akan memicu respons militer. Menteri Luar Negeri Pyongyang Ri Yong-Ho mengatakan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB bulan lalu bahwa negaranya dapat menguji bom nuklir di Pasifik.

Mattis juga mendesak Pyongyang untuk “tidak memiliki ilusi”, dengan mengatakan bahwa negara yang terisolasi tersebut secara militer “jauh tidak sebanding” dengan AS dan Korea Selatan – sekutu penting Washington yang menampung 28.500 tentara AS.

Mattis datang menjelang kunjungan presiden pertama Trump ke Korea Selatan bulan depan sebagai bagian dari tur Asia-nya yang juga mencakup Jepang, China, Vietnam dan Filipina.

Krisis Korut-AS, Sekjen PBB: Ini Ancaman Bahaya Perang Nuklir

Semua mata tertuju pada pesan Trump ke Utara dan Kim. Trump diharapkan untuk menyampaikan pidato di parlemen Selatan dan untuk mengunjungi sebuah pangkalan militer AS selama perjalanan ke Seoul 7-8 November.

Pernyataan terbaru Trump bahwa “hanya satu hal yang akan berhasil” dengan Korea Utara memicu adanya potensi konflik di semenanjung yang terbagi saat Perang Korea 1950-53 yang telah menewaskan jutaan orang.

Namun Mattis telah berulang kali menekankan sebuah solusi diplomatik untuk mengurangi ketegangan selama perjalanannya ke Asia pekan ini, dengan mengatakan bahwa Washington “tidak terburu-buru berperang” dan tujuannya adalah “bukan perang”.

Bagikan