Erdogan: Situasi di Myanmar adalah Noda Hitam Sejarah Kehidupan Manusia

Erdogan: Situasi di Myanmar adalah Noda Hitam Sejarah Kehidupan Manusia

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Kekerasan yang terus berlanjut terhadap minoritas Muslim Rohingya di Myanmar, Erdogan mengatakan bahwa situasi tersebut berisiko turun sebagai “Noda Hitam” dalam sejarah manusia.

“Komunitas Muslim di wilayah Rakhine di Myanmar sedang mengalami pembersihan etnis, dengan tindakan perlawanan Muslim Rohingya yang digunakan sebagai dalih pembunuhan,” kata Erdogan saat pidato di New York, Selasa (19/9/2017), lansr Anadolu Agency.

“Desa-desa Muslim Rohingya, telah hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan yang sangat memperhatinkan telah kehilangan hak kewarganegaraan mereka, serta dibakar saat ratusan ribu orang dipaksa untuk bermigrasi dari wilayah dan negara,” tambahnya.

Erdogan: Saya Akan Ungkap Apa yang Terjadi Sebenarnya di Myanmar pada Majelis PBB Nanti

Komunitas internasional “belum memberikan penjelasan yang baik tentang dirinya sendiri” mengenai “situasi kemanusiaan.

“Jika tragedi di Myanmar ini tidak dihentikan, sejarah kemanusiaan akan menghadapi rasa malu karena masa kelam lainnya,” katanya.

Sekitar 421.000 Muslim Rohingya telah menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus, PBB mengatakan pada hari Selasa.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas pembantaian tersebut sejak ribuan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

PBB mendokumentasikan perkosaan massal, pembunuhan – termasuk bayi dan anak kecil – pemukulan brutal, penyembelihan dan penghilangan yang dilakukan oleh militer Myanmar. Dalam sebuah laporan, penyidik ​​PBB mengatakan bahwa pelanggaran tersebut mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan berat.

Bagikan