AZAZ (Jurnalislam.com) – Penduduk setempat di kota Tal Rifaat di Aleppo utara Suriah dan banyak anggota Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army-FSA) meminta Turki untuk membantu membebaskan tanah mereka dari milisi dukungan AS, YPG.
Sekitar 500 orang dari Tal Rifaat – termasuk warga sipil dan anggota FSA, dan orang-orang yang dipaksa untuk melarikan diri oleh paasukan YPG – meminta Turki untuk memperpanjang Operasi Olive Branch saat ini dari Afrin ke Tal Rifaat.
Mahmoud Allito, kepala dewan lokal Tal Rifaat di kota terdekat Azaz, mengatakan kepada Anadolu Agency, Selasa (27/3/2018): “PKK merebut wilayah tersebut pada tahun 2016. Lebih dari 50 desa diduduki menyusul serangan PKK. Di tengah serangan teror berat, keluarga terpaksa melarikan diri ke perbatasan Turki … Hampir 250.000 warga sipil terpaksa mengungsi dari wilayah itu.”
Mengenai signifikansi Tal Rifaat, Allito mengatakan: “Tal Rifaat berbatasan dengan wilayah yang dikuasai rezim. Para teroris telah menduduki wilayah itu dan menyita hasil panen penduduk setempat … Di sini [Tal Rifaat] penting bagi mereka [YPG] dalam membangun ‘negara’ mereka di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.”
Mendekati Manbij, Operasi Militer Turki Kini Berlanjut ke Tal Rifaat
“Pembebasan Tal Rifaat penting untuk stabilitas wilayah Operasi Perisai Eufrat,” tambahnya, mengacu pada operasi Turki yang sukses di 2016-2017 untuk membersihkan wilayah teroris.
Allito menekankan bahwa banyak penduduk Tal Rifaat memilih untuk tinggal di tenda-tenda di Azaz daripada diperintah oleh teroris YPG, cabang teroris PKK Suriah.
Dia mengatakan: “Kami berharap saudara-saudara Turki kami dan FSA melanjutkan operasi mereka dan membebaskan Tal Rifaat dan wilayah sekitarnya dari para milisi PKK yang menduduki.”
AS Bentuk 30.000 Pasukan Teror di Suriah, Erdogan: Tenggelamkan!
Bashar Allito, kepala biro dewan militer Tal Rifaat, mengatakan Tal Rifaat adalah wilayah pertama yang bergabung dengan pergerakan.
“Dewan lokal dan militer mengambil semua langkah yang diperlukan jika penduduk Tal Rifaat sewaktu-waktu dapat kembali ke rumah,” tambahnya.
Dia mengatakan para ektrimis YPG telah menjarah semua milik warga sipil di wilayah tersebut.
Jawdat Dirbas, seorang warga Suriah yang terpaksa melarikan diri, mengatakan: “PKK memaksa kami meninggalkan Tal Rifaat dan kami sudah berada di kamp selama dua tahun … Kami berterima kasih kepada FSA dan tentara Turki dan berharap mungkin suatu hari mereka akan membantu kami kembali ke rumah.”
Abdurrahman Abu Ali memanggil tentara Turki untuk melanjutkan Operasi Olive Branch, dengan harapan kembali ke rumah.
Turki meluncurkan Operation Olive Branch pada 20 Januari untuk membersihkan kelompok-kelompok teroris dari Afrin, Suriah barat laut di tengah meningkatnya ancaman dari kawasan itu.
Pada hari Selasa, warga Tal Rifaat berdemonstrasi, meneriakkan slogan-slogan melawan kelompok teroris YPG dan berterima kasih kepada Turki atas operasinya di Afrin.
Membawa bendera Turki dan FSA, mereka juga memegang spanduk yang mengatakan: “Kami menantikan operasi Free Syrian Army yang didukung oleh Angkatan Bersenjata Turki di Tal Rifaat.”
Pada awal 2016, milisi YPG menggunakan dukungan serangan udara intens Rusia pada saat hubungan dengan Turki menegang, dan memiliki kesempatan untuk menyebar ke tenggara Afrin.
Selama invasi Tal Rifaat, YPG memaksa sekitar 250.000 orang Arab keluar. Penduduk kota mencari perlindungan di Azaz, yang bersebelahan dengan daerah Perisai Eufrat dan di bawah kendali oposisi.
Para teroris mulai mengakomodasi keluarga Kurdi di Tal Rifaat yang mereka bawa dari Afrin. Saat ini, sekitar 15.000-20.000 suku Kurdi dan Arab tinggal di distrik itu, tetapi hanya 700-800 dari mereka adalah warga Arab Tal Rifaat.
Pada hari Ahad, Presiden Recep Tayyip Erdogan berkata tentang Operation Olive Branch: “In sya Allah, kami akan mencapai tujuan operasi ini dengan mengambil alih Tal Rifaat dalam waktu singkat.”
Pada hari Sabtu, warga Tal Rifaat mengadakan unjuk rasa lain menyerukan operasi militer Turki melawan kelompok teroris YPG di kota.
Inilah Perbandingan Kerusakan Kota Akibat Operasi Militer oleh Turki, Rusia, AS dan Suriah
