Vaksin Merah Putih Asli Indonesia Mulai Tahapan Uji Klinis

Vaksin Merah Putih Asli Indonesia Mulai Tahapan Uji Klinis

SURABAYA(Jurnalislam.com) — Vaksin Covid-19 Merah Putih yang diinisiasi Universitas Airlangga (Unair) mulai dilakukan uji klinis tahap satu di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Kamis (9/2). Kick off uji klinis vaksin Merah Putih Unair dibuka Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Muhadjir menyatakan, uji klinis tahap satu vaksin Merah Putih Unair yang diselenggarakan telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Uji klinis tahap satu dilakukan dengan penyuntikan vaksin terhadap 90 relawan yang memenuhi syarat. Yakni resipien naïve, atau tidak pernah, atau sama sekali belum mendapatkan vaksin Covid-19 dengan rentang usia produktif.

Muhadjir menegaskan, vaksin Merah Putih merupakan program super prioritas dari Presiden Joko Widodo, yang segala kebutuhan dan perkembangannya didukung penuh pemerintah. “Ini merupakan program super prioritas dari bapak Presiden Joko Widodo untuk menuju kemandirian vaksin Indonesia,” kata Muhadjir.

Koordinator Riset vaksin Merah Putih Unair, Ni Nyoman Tri Puspaningsih memastikan, seluruh relawan telah menjalani skrining pada Selasa (8/2), sebelum disuntik vaksin. “Hari ini mereka mendapatkan vaksin Merah Putih dosis pertama berbasis inactivated virus buatan Unair,” kata Nyoman.

Nyoman menyebut, ada 135 orang yang mendaftar sebagai relawan. Identitas mereka juga ditutupi. Pelaksanaan penyuntikan vaksin pun dilakukan secara tertutup.

“Jadi, kebutuhan uji klinis tahap sudah terpenuhi. Namun pendaftaran relawan atau partisipan uji klinis Vaksin Merah Putih masih terbuka luas bagi masyarakat,” ujar dia.

Nyoman menyebut partisipan yang sudah mendaftar tersebut nantinya bisa dialihkan untuk uji klinis tahap kedua. Nyoman mengakui jumlahnya masih sangat kurang karena kebutuhannya mencapai 400 orang.

Rektor Unair Moh Nasih menambahkan, pihaknya bakal terus fokus untuk mengembangkan vaksin Merah Putih. Unair bahkan diakuinya siap menjadi salah satu inisiator dalam mewujudkan kemandirian vaksin Indonesia.

“Kita bekerja dari awal hingga akhir made in Indonesia. Jika tanpa dukungan pengembangan vaksin ini belum tentu bisa terjadi,” kata Nasih.

Dia menjelaskan, terdapat tiga tahap uji klinis yang harus dilalui vaksin Merah Putih sebelum diproduksi massal. Pada uji klinis tahap pertama, dibutuhkan 90 relawan. Kemudian pada tahap dua dibutuhkan 400 relawan, dan tahap tiga dibutuhkan 5.000 relawan.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.