Untuk Mengukuhkan Persepsi Buruk Masyarakat Terhadap Islam, BNPT Jalin Kerjasama Dengan Dewan Pers

Sebagai implementasi program pencegahan terorisme, Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) pada Selasa (15/04) menyambangi Dewan Pers dalam rangka menjalin kerjasama terkait berkembangnya paham Jihad atau yang mereka sebut dengan terorisme, khususnya di media sosial dan media-media online.

Kerjasama BNPT dan Dewan pers itu akhirnya melahirkan nota kesepahaman tentang Menjaga Profesionalitas Pemberitaan Media Massa Mengenai Penanggulangan Terorisme yang ditandatangani kedua belah pihak. (beritanya disini)

Menanggapi hal tersebut, pengamat kontra terorisme sekaligus Founder CIIA (The Community Of Ideological Islamic Analyst), Harits Abu Ulya menjelaskan bahwa pendekatan BNPT terhadap media itu adalah bagian dari operasi BNPT untuk mengontrol mindset masyarakat agar sesuai dengan konsep dan persepsi BNPT tentang Islam dan terorisme.

“Kita harus paham bagian dari operasi memenangkan hati dan pikiran masyarakat itu butuh dukungan maksimal dari mindset control, yakni media”, tuturnya kepada redaksi melalui BBM.

Lebih jauh beliau memaparkan bahwa adanya upaya untuk mengukuhkan sekulerisme dan membangun persepsi buruk terhadap Islam dan pihak-pihak yang ingin menegakkan Syariat Islam di Indonesia.

“Ini adalah salah satu langkah sistemik dan terukur untuk membangun sekularisme agar makin kokoh di Indonesia dan membangun persepsi salah paham terhadap Islam dan semua pihak yang menginginkan Islam ditegakkan di Indonesia”, lanjutnya.

“Ini realita persekongkolan yang harus dibuka dan dibongkar. Biar umat sadar misi jahat dibalik upaya kooptasi BNPT terhadap insan pers”, tegasnya

Beliau berharap agar media Islam tidak menyerah menghadapi konspirasi BNPT tersebut.

“Media-media Islam dengan segala kapasitasnya  tidak boleh lelah untuk menghadang dan membuka konspirasi culas ini”, harapnya. (amaif)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.