Uni Eropa Ajak Dunia Bersatu Desak Assad Hentikan Pembantaian Warga Ghouta Timur

Uni Eropa Ajak Dunia Bersatu Desak Assad Hentikan Pembantaian Warga Ghouta Timur

JENEWA (Jurnalislam.com) – Dalam sebuah pernyataan tertulis, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan: “Pertempuran harus dihentikan sekarang – masyarakat internasional harus bersatu untuk menghentikan penderitaan manusia ini,” lansir World Bulletin, Jumat (23/2/2018).

Sejak Selasa, pasukan rezim Syiah Assad telah meningkatkan serangan terhadap pemukiman Ghouta Timur menggunakan bom barel, tembakan artileri dan jenis senjata lainnya.

Selama periode tiga hari, rezim Syiah tersebut dilaporkan telah melakukan 260 serangan terpisah di Ghouta Timur, menewaskan lebih dari 250 penduduk sipil di distrik itu.

400 Tewas dalam 5 Hari oleh Rezim Assad, Warga Ghouta: Bertahan atau Mati Bersama

“Uni Eropa kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kengerian yang dialami oleh warga Ghouta Timur. Ratusan warga sipil, wanita, anak-anak ditargetkan dengan sengaja dan tanpa henti secara brutal, mereka adalah korban perang yang sebenarnya tidak berdosa,” kata Mogherini.

Pernyataan tersebut menambahkan: “Akses kemanusiaan yang tidak terhalang dan perlindungan warga sipil adalah tugas moral dan masalah mendesak. Adalah tanggung jawab semua untuk mencegah hilangnya lebih banyak nyawa, untuk menghentikan kekerasan tersebut.”

Uni Eropa mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik tersebut, serta keempat Negara penjamin wilayah deeskalasi, untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi memastikan gencatan senjata segera dan perlindungan rakyat Suriah.

Peduli Ghouta Timur, Warga London Gelar Aksi Unjuk Rasa Desak Inggris Lawan Rezim Assad

“Rezim Suriah harus segera berhenti menargetkan rakyatnya sendiri dan memenuhi tanggung jawab utama mereka untuk melindungi rakyatnya. Oleh karena itu, kami mendukung seruan PBB untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan 30 hari dan mengharapkan masyarakat internasional untuk mendukungnya di New York,” pernyataan ditambahkan.

Uni Eropa juga mengulangi perlunya pembentukan proses politik yang dipimpin oleh PBB di Suriah yang dilanda perang.

Bagikan