Turki Gelar 80 Kendaraan Tempur di Perbatasan Selatan dengan Suriah

Turki Gelar 80 Kendaraan Tempur di Perbatasan Selatan dengan Suriah

ANKARA (Jurnalislam.com) – Turki mengirim 80 kendaraan militer termasuk tank ke perbatasan selatan dengan Suriah, kata kantor berita Negara Anadolu Agency, Ahad (17/9/2017).

Mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, Anadolu mengatakan bahwa penempatan tersebut merupakan bagian dari bantuan bagi pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan. Kendaraan tersebut dikirim ke provinsi Hatay tenggara, kata Anadolu.

Konvoi ketiga kendaraan lapis baja tersebut menuju ke distrik Hathanli Hatay, dimana gerbang perbatasan Turki dengan Suriah, Cilvegozu berada, kata Anadolu.

Sebuah konvoi sekitar 18 kendaraan tentara Turki tiba di daerah yang dekat dengan perbatasan Bab al-Hawa di perbatasan Turki-Suriah, kata sumber kepada Al Jazeera.

Saksi mata mengkonfirmasi kedatangan kendaraan tersebut, termasuk pengangkut personel lapis baja, di daerah Rihaniyah di perbatasan Turki-Suriah.

Pejabat dan aktivis oposisi Suriah mengatakan mereka memperkirakan pasukan akan terus bergerak menuju Suriah sesuai dengan persyaratan yang dicapai dalam kesepakatan Astana. Perjanjian tersebut mensyaratkan masuknya pasukan Turki di daerah-daerah yang dikendalikan oleh oposisi Suriah di provinsi Idlib.

Rusia, Turki, dan Iran sepakat untuk mendirikan zona de-eskalasi di Suriah selama enam bulan selama putaran keenam perundingan di ibukota Kazakhstan, Astana, pekan lalu.

Kawasan tersebut mencakup, seluruhnya atau sebagian, Ghouta Timur dan provinsi-provinsi Idlib, Homs, Latakia, Aleppo dan Hama.

Putaran ke Enam Perundingan Astana Setujui Batas Zona de Eskalasi Suriah

Jangka waktu enam bulan dapat diperpanjang di masa depan.

Rencana tersebut menyerukan penghentian pertempuran antara kelompok anti-rezim dan pasukan yang berperang atas nama Bashar al-Assad di empat zona yang disebut de-eskalasi di wilayah yang dikuasai oposisi di negara tersebut, dengan Rusia, Turki dan Iran bertindak sebagai penjamin.

Surat kabar pro-pemerintah Turki Yeni Safak mengatakan dalam sebuah laporan yang tidak disebutkan sumbernya pada hari Jumat bahwa ketiga negara tersebut berencana untuk membagi wilayah Idlib menjadi tiga, dengan pasukan Turki dan pejuang oposisi di wilayah barat laut yang berbatasan dengan Turki.

Dikatakan bahwa pasukan militer Iran dan rezim Assad akan dikirim ke tenggara, dengan pasukan Rusia di antara dua zona tersebut.

Perang global di Suriah telah menelan ratusan ribu nyawa sejak dimulai pada bulan Maret 2011, dengan jutaan orang Suriah melarikan diri dari negara tersebut, yang menyebabkan krisis pengungsi terburuk sejak Perang Dunia II.

Bagikan