WASHINGTON (jurnalislam.com)– Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Israel agar tidak mengganggu stabilitas Suriah dan kepemimpinan barunya. Peringatan itu disampaikan melalui platform Truth Social pada Senin (1/12/2025), sesaat sebelum Trump melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
“Sangat penting bagi Israel untuk mempertahankan dialog yang kuat dan jujur dengan Suriah, dan tidak ada yang terjadi yang akan mengganggu evolusi Suriah menjadi negara yang makmur,” tulis Trump, beberapa hari setelah operasi mematikan Israel di wilayah selatan Suriah.
Trump mengaku “sangat puas” dengan kinerja Suriah di bawah pemimpin barunya, presiden Islamis Ahmed al-Sharaa, yang melakukan kunjungan bersejarah ke Gedung Putih pada November lalu.
Menurut Trump, Sharaa “bekerja dengan tekun untuk memastikan perubahan positif terjadi, dan bahwa Suriah maupun Israel dapat membangun hubungan yang panjang dan sejahtera.” Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat “melakukan segala daya kami untuk memastikan Pemerintah Suriah terus berada di jalur yang dimaksudkan” dalam proses rekonstruksi negara tersebut.
Trump juga menilai hubungan baik antara Suriah dan Israel dapat mendukung upaya perdamaian kawasan yang lebih luas, terutama setelah gencatan senjata Gaza yang rapuh pada Oktober.
Presiden AS itu telah lama mendorong terciptanya pakta keamanan Israel–Suriah sejak koalisi Islamis pimpinan Sharaa menggulingkan Bashar al-Assad satu tahun lalu.
Namun ketegangan meningkat kembali setelah gelombang serangan Israel di Suriah. Dalam operasi paling mematikan sejauh ini, pasukan Israel dilaporkan menewaskan 13 orang pada Jumat lalu dalam serangan di Suriah selatan, dengan klaim menargetkan kelompok Islamis.
Enam tentara Israel turut dilaporkan terluka dalam baku tembak tersebut. Israel menyatakan bahwa mereka berupaya menangkap dua anggota organisasi al-Jama’a al-Islamiyya, dengan mengklaim memiliki intelijen bahwa kedua orang itu tengah merencanakan serangan terhadap Israel. (Bahry)
Sumber: TOI