Tidak Ketinggalan, Uni Afrika dan MJC juga Kutuk Keputusan Donald Trump

Tidak Ketinggalan, Uni Afrika dan MJC juga Kutuk Keputusan Donald Trump

JOHANNESBURG (Jurnalislam.com) – Uni Afrika mengutuk keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota resmi Israel, dengan mengatakan bahwa ini dapat menggagalkan proses perdamaian Timur Tengah.

Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki mengatakan pada hari Kamis (7/12/2017) dalam sebuah pernyataan bahwa dia “menyesalkan keputusan yang hanya akan meningkatkan ketegangan di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya”, Anadolu Agency.

Dia mengulangi solidaritas Uni Afrika dengan rakyat Palestina dan dukungannya terhadap pencarian sah mereka untuk sebuah negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Sementara itu, kelompok Muslim dan organisasi hak-hak sipil lainnya juga mengecam keputusan presiden AS.

Pemimpin Mozambik, Asiosiasi Muslim Malawi dan Kongres Nasional Afrika Kecam Keras Trump

Dewan Yudisial Muslim Afrika (Muslim Judicial Council-MJC) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa pengumuman Trump dapat memicu konflik dan konfrontasi keagamaan di Timur Tengah karena kota Yerusalem suci bagi tiga agama monoteistik terbesar dunia tersebut.

“Bukan hak AS atau pemerintah atau orang lain untuk memutuskan kota mana yang harus menjadi ibu kota negara manapun,” kata Presiden MJC Syaikh Irafaan Abrahams.

Abrahams mengatakan dengan memindahkan kedutaannya, AS akan terlibat dalam aneksasi ilegal Yerusalem di Yerusalem dan akan menghancurkan setiap peluang negara Palestina yang damai dan layak dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

“Kami mendesak agar PBB melindungi hak-hak rakyat Palestina sebagaimana dinyatakan dalam resolusi internasional,” katanya.

Bagikan