Terprovokasi, Napi Kriminal dan Mujahidin di Lapas Besi Nusakambangan Bentrok

NUSAKAMBANGAN (Jurnalislam.com) – Diduga ada provokasi dari ceramah seorang Ustadz yang mengisi kajian narapidana (napi) kriminal di Lapas Besi, Nusakambangan awal Mei 2014 lalu, para napi kriminal itu tiba-tiba menyerang napi terorisme (baca:mujahidin) yang jumlahnya hanya 6 orang.

Tim investigasi idc-news.com berhasil mewawancarai salah seorang mujahidin di lapas tersebut, yang enggan disebut identitasnya dengan alasan keamanan. Ia pun menceritakan kronologis penyerangan itu.

Mulanya para napi terorisme melakukan shalat Jum’at sendiri yang bertempat di kamar akhi Pepi Fernando, diikuti oleh dua napi umum, sebut saja napi A dan B. Lalu, ada napi lain yang curiga karena napi A tidak shalat Jum’at di masjid. Lalu napi itu menegur napi A,

“Kamu shalat dimana?” tanya napi itu

 “Ogut sholat Jum’at di sel,” jawab A

Spontan seluruh napi heboh dan mencecar dengan berbagai kecaman, mulai dari sesat, murtad sampai ada yang teriak-teriak salib saja. Maklum, napi di sini hanya tahu shalat Jum’at itu harus berjumlah 40 orang, kalau kurang dari itu shalatnya tidak sah.

Esoknya, ada 2 napi yang melaporkan napi A ke pembinaan dan dipanggillah napi A. A pun dipindah ke LP lain, sedangkan akhi Pepi langsung dikeong (isolasi) karena dianggap sebagai sumber masalah dan karena masih berstatus titipan LP Batu.

Kemudian, pada hari Rabu (07/05/2014) Lapas Besi mengadakan ta’lim rutin sebagai program lapas dengan Ustadz Saiful Bahri dari Kroya sebagai pematerinya. Sayang, materi yang disampaikan sangat provokatif. Dalam ceramahnya, Ustadz Saiful Bahri menyampaikan bahwa darah teroris itu halal dan boleh dibunuh, teroris adalah khawarij sesat dan mereka ini mati atau dibunuhnya seperti binatang.

Efeknya, para napi terorisme Lapas Besi terprovokasi. Salah seorang ikhwan mujahidin mengadukan isi ceramah sang ustadz yang provokatif itu ke Bimpas. Tapi pengaduan itu dijawab dingin oleh pihak Bimpas.

“Itu hal biasa!” kata salah satu pengurus Bimpas

Sebagai bentuk ukhuwah terhadap akhi Pepi Fernando yang diisolasi gara-gara kejadian itu, hari Sabtu (10/5/2014), salah seorang ikhwan bernama Abu Azzam tanpa kordinasi dengan ikhwan lain tiba-tiba memukul salah seorang napi yang melaporkan ke pihak pembinaan. Kemudian dilerai oleh petugas dan Abu Azzam akhirnya juga diisolasi.

Napi-napi lain yang sudah terprovokasi oleh ceramah Ustadz Saiful Bahri itu marah lalu menyerang sel mujahidin sambil membawa balok.

Saat ini ada dua orang ikhwan di sel double drill (isolasi), sisanya tidak boleh keluar blok sel sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (amaif/idc-news)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.