Tentara Pakistan Tewas Terkena Bom Pinggir Jalan

PAKISTAN (jurnalislam.com) – Setidaknya sembilan tentara Pakistan yang sedang berada di dalam bus tewas terkena bom pinggir jalan di daerah suku Waziristan Utara, kata pihak militer.

Bom yang meledak pada Kamis pagi (8/5/14) juga menyebabkan beberapa orang lainnya menderita luka parah.

 

Chaudhry Nisar Ali Khan, menteri dalam negeri Pakistan, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa alat peledak ditempatkan di pinggir jalan antara kota Miranshah di Waziristan Utara dan perbatasan dengan Afghanistan.

Pasukan keamanan menduga kelompok Tehreek – e – Taliban Pakistan [ TTP ] yang berbasis di Waziristan Utara bertanggung jawab atas serangan itu.

TTP telah melancarkan perang melawan negara Pakistan sejak 2007 karena menyerukan penerapan hukum Syariah di Pakistan dan menyerukan kepada negara untuk berhenti mendukung misi militer AS di negara tetangga Afghanistan.

Sebuah proses dialog yang gagal antara TTP dan pemerintah sekuler Pakistan masih menemui jalan buntu, setelah TTP menolak untuk memperpanjang gencatan senjata bulan lalu.

Dalam insiden terpisah pada hari Kamis, seorang prajurit lain tewas setelah pria bersenjata menembaki pos pemeriksaan di daerah suku Waziristan Selatan yang bertetangga dengan Waziristan Utara, kata militer Pakistan.

Sementara itu, militer Pakistan berhasil menguji-tembak rudal Hatf III (Ghaznavi), yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan konvensional sampai dengan kisaran 290km.

Panglima Angkatan Darat Pakistan, Raheel Sharif, mengatakan bahwa Pakistan telah memiliki "salah satu komando dan kontrol sistem yang terbaik dan memiliki angkatan bersenjata yang sepenuhnya mampu menjaga keamanan Pakistan menghadapi setiap agresi."

Uji coba dilakukan setelah duta besar Pakistan untuk India yang baru diangkat, Abdul Basit, mengungkapkan harapannya pada hari Rabu agar kedua negara mampu menyelesaikan sengketa bilateral mereka selama masa jabatannya.

Ketegangan meningkat antara kedua tetangga yang sama-sama memiliki senjata nuklir tersebut, dan Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi telah meminta keamanan tambahan mengingat adanya peningkatan jumlah ancaman terhadap staf selama musim pemilu di India.

Tasneem Aslam, juru bicara Kantor Luar Negeri Pakistan, mengatakan kepada wartawan di Islamabad pada hari Kamis bahwa proses dialog gabungan antara India dan Pakistan telah "terhenti" dan bahwa pemerintah Pakistan akan meninjau kembali masalah tersebut setelah pemilihan umum.

"Kami memiliki sejumlah sengketa yang luar biasa dengan India yang membutuhkan resolusi – dan Kashmir merupakan masalah yang paling penting," kata Aslam.

"Kami menginginkan perdamaian di wilayah ini sehingga kita perlu untuk melanjutkan proses dialog dan fokus mencari solusi untuk sengketa besar. Dimulainya kembali dialog merupakan hal yang penting untuk kedua negara," katanya. (ded412)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.