Rusia Umumkan 498 Tentaranya Tewas Dan Klaim Tewaskan 2.870 Tentara Ukraina

Rusia Umumkan 498 Tentaranya Tewas Dan Klaim Tewaskan 2.870 Tentara Ukraina

RUSIA(Jurnalislam.com)–Kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, mengalami pemboman berat pada Rabu (02/03/2022) ketika invasi Rusia selama sepekan dikecam oleh PBB dalam pemungutan suara dimana puluhan negara merujuk Moskow untuk diperiksa atas potensi kejahatan perang.

Serangan Rusia tersebut merupakan terbesar di negara Eropa sejak 1945 dan telah menyebabkan lebih dari 870.000 orang melarikan diri, serta menyebabkan rentetan sanksi ekonomi terhadap Rusia, dan juga memicu kekhawatiran konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.

Serangan itu belum menggulingkan pemerintah di Kyiv tetapi ribuan diperkirakan telah meninggal atau terluka.

Bagi warga Rusia, dampaknya terjadi antrian di luar bank, anjloknya nilai rubel, dan terjadi eksodus perusahaan-perusahaan internasional. Ketika sanksi ekonomi diperketat, miliarder Rusia memindahkan superyacht mereka dan pemilik Chelsea menjual klub sepak bola tersebut.

Di Ukraina, korban jiwa meningkat di Kharkiv, sebuah kota berpenduduk 1,5 juta orang, di mana pengeboman telah membuat pusat kota itu menjadi gurun reruntuhan bangunan dan puing-puing.

“Para ‘pembebas’ Rusia telah datang,” keluh seorang sukarelawan Ukraina sinis, ketika dia dan tiga orang lainnya berusaha untuk membawa mayat seorang pria yang terbungkus seprai keluar dari reruntuhan di alun-alun utama.

Sementara itu, sebuah resolusi PBB yang menegur Moskow didukung oleh 141 dari 193 anggota majelis, disahkan dalam sesi darurat, hal ini sebuah kemenangan simbolis bagi Ukraina yang meningkatkan isolasi internasional terhadap Moskow.

“Lebih banyak yang dipertaruhkan bahkan daripada konflik di Ukraina sendiri. Ini adalah ancaman bagi keamanan Eropa dan seluruh tatanan yang berbasis undang-undang,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada wartawan setelah pemungutan suara.

Investigasi terhadap kemungkinan kejahatan perang akan segera dibuka oleh Pengadilan Kriminal Internasional, menyusul permintaan 39 negara anggota pengadilan, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Badan tersebut akan mulai mengumpulkan bukti untuk “setiap tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida di masa lalu dan sekarang”, kata jaksa Karim Khan.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” yang tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Kremlin mengatakan pasukannya telah merebut pelabuhan Laut Hitam Kherson, ibukota provinsi selatan berpenduduk sekitar 250.000 orang, yang terletak secara strategis di mana Sungai Dnipro mengalir ke Laut Hitam dan akan menjadi kota penting pertama yang jatuh ke tangan Moskow.

Rabu malam, Walikota Kherson Igor Kolykhayev mengatakan pasukan Rusia berada di jalan-jalan dan memaksa masuk ke gedung dewan kota.

Sebuah ledakan juga mengguncang stasiun kereta api Kyiv pada malam hari, di mana ribuan wanita dan anak-anak berhasil dievakuasi.

Jumlah Korban Tewas yang Disengketa

Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada tengah malam 1 Maret 2022 mengatakan telah mengkonfirmasi kematian 227 warga sipil dan 525 luka-luka selama konflik, sebagian besar disebabkan oleh “penggunaan senjata peledak dengan area dampak luas”.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan 498 tentara Rusia tewas dan 1.597 lainnya terluka sejak dimulainya invasi, pertama kalinya Moskow menyebutkan jumlah korbannya. Dikatakan lebih dari 2.870 tentara Ukraina dan “nasionalis” telah tewas, kantor berita Interfax melaporkan.

Sementara Ukraina mengklaim bahwa lebih dari 7.000 tentara Rusia telah tewas sejauh ini dan ratusan ditawan.

Namun angka-angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Setelah gagal merebut kota-kota besar secara cepat dan menaklukkan militer Ukraina, para pejabat AS mengatakan bahwa mereka yakin Rusia malah akan berusaha untuk mengepung kota-kota, memotong pasokan dan rute pelarian, kemudian menyerang dengan kekuatan gabungan dari kendaraan lapis baja dan pasukan darat.

Sedikitnya 25 orang tewas akibat penembakan dan serangan udara di Kharkiv dalam 24 jam terakhir, kata pihak berwenang.

Pavel Dorogoy (36 tahun) seorang fotografer yang tinggal di dekat pusat kota, mengatakan pasukan Rusia telah menargetkan gedung dewan, yang saat itu kosong, sebuah pusat telepon, dan sebuah menara televisi.

“Rusia tidak bisa memasuki kota sehingga mereka hanya menyerang kita dari jauh,” katanya. (Bahri)

Sumber: Reuters

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.