Salim A Fillah: Seharusnya Pemerintah Selesaikan Akar Radikalisme Yakni Ketidakadilan

Salim A Fillah: Seharusnya Pemerintah Selesaikan Akar Radikalisme Yakni Ketidakadilan

SOLO (Jurnalislam.com) – Penulis buku islami, Ustaz Salim A Fillah juga menanggapi survei Lembaga Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tentang masjid radikal. Menurutnya, sumber permasalahan sebenarnya disebabkan oleh adanya ketidakadilan pemerintah terhadap umat Islam.

“Nah pandangan miring tentang masjid, seakan-akan masjid jadi tempat agitasi politik dan lain sebagainya, hanyalah konsekuensi dari yang terjadi di negara ini, dimana ada ketidakadilan, dimana ada ketimpangan, dimana ada kezaliman, sehingga kemudian orang-orang yang punya kepedulian pasti akan bereaksi hal tersebut dengan amar ma’ruf nahi mungkar kemudian kalau tidak bisa dengan tangan kemudian dengan lisan,” ungkapnya kepada Jurnalislam.com, Ahad (15/7/2018).

Ia juga tidak setuju apabila hanya masjid yang dituduh sebagai tempat menebar ujaran kebencian dan radikalisme. Seharusnya, pemerintahlah yang menyelesaikan akar permasalahan bukan menangkapi dan memberikan stigma buruk kepada para dai yang memberikan masukan dan menyuarakan kebenaran di depan penguasa.

“Dan mimbar masjid tentu saja tidak bisa disalahkan sebagai tempat ‘Al Amru bil Ma’ruf Wa Nahi Anil Mungkar’ yang dilakukan para khotib, para ulama dan para ustaz. Dan tidak pada tempatnya kemudian aparat pemerintah hanya satu pandangan untuk menyalahkan penggunaan masjid yang sedemikian, tanpa kemudian membenahi berbagai macam perkara yang disuarakan, dikritik dan diberi masukan oleh para tokoh umat ini,” paparnya penulis buku ‘Jalan Cinta Para Pejuang’ ini.

Selanjutnya, Ustaz Salim mengimbau umat Islam untuk mengembalikan fungsi masjid, yaitu dengan menjadikan masjid sebagai pusat aktifitas seluruh kegiatan umat Islam sebagaimana pada zaman Rasulullah.

“Seluruh umat Islam berkewajiban untuk mengembalikan fungsi masjid kita seperti yang diteladankan oleh Rasulullah dan para sahabat. Bagaimana masjid menjadi pusat dan pemberdayaan masyarakat dari soal ibadah, sosial, ekonomi bahkan kekuatan membawa perubahan pada sesuatu yang lebih besar, dalam konteks bernegara,” terangnya kepada Jurnalislam.com di masjid MUI Surakarta, Ahad, (15/7/2018).

“Maka dengan itu kita wajib kemudian mempelajari bagaimana memenej masjid dengan baik, termenej untuk terdata semua jamaahnya, termenej untuk terlayani untuk semua jamaahnya, termenej untuk terberdayakan semua jamaahnya,” pungkasnya.

Bagikan