Rezim Syiah Assad Terus Bunuhi Warga Sipil di Ghouta Timur,58 Tewas

Rezim Syiah Assad Terus Bunuhi Warga Sipil di Ghouta Timur,58 Tewas

GHOUTA TIMUR (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 58 warga sipil Suriah terbunuh dan 45 lainnya cedera dalam serangan rezim baru di pinggiran Damaskus, Ghouta Timur, Senin (19/02/2018), menurut sumber pertahanan sipil setempat.

Pasukan Rezim Syiah Assad melancarkan serangan udara dan darat ke beberapa distrik di pinggiran kota, yang berada di bawah pengepungan yang melumpuhkan sejak 2012.

Dua puluh warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara di kota Hammuriya di Ghouta Timur, sumber – yang berafiliasi dengan badan pertahanan sipil the White Helmets – mengatakan, lansir Anadolu Agency.

Biadab, Rezim Syiah Assad Hujani Warga Ghouta Timur dengan Artileri

Empat belas orang tewas dalam serangan darat dan udara di kota Saqba, sementara empat lainnya tewas akibat serangan udara di kota Jisrin, sumber yang sama menambahkan dengan syarat anonim karena masalah keamanan.

Dalam serangan darat dan serangan bom barrel rezim di kota Beit Sawa, 17 warga sipil tewas dan 45 lainnya cedera.

Dalam serangan udara di Kafr Batna, dua warga sipil terbunuh. Warga sipil lainnya juga tewas dalam serangan darat di Zamalka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Komisaris Eropa untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis (European Commissioner for Humanitarian Aid and Crisis Management ) Christos Stylianides juga mengeluarkan sebuah pernyataan gabungan tertulis Senin malam mengenai situasi kemanusiaan di Ghouta Timur dan Idlib.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa akses kemanusiaan yang tidak dihalangi kepada warga sipil di Suriah dan perlindungan warga sipil dan infrastruktur merupakan masalah mendesak untuk mencegah hilangnya nyawa lebih banyak lagi.

Pasukan Rezim Assad Bantu Milisi Dukungan AS Hadapi Militer Turki di Afrin

“Masyarakat internasional harus bersatu untuk menghentikan penderitaan manusia ini,” tegas pernyataan tersebut.

Ghouta Timur berada dalam jaringan zona de-eskalasi – didukung oleh Turki, Rusia dan Iran – di mana tindakan agresi militer dilarang.

Namun, rezim Syiah Nushairiyah terus menargetkan bagian pemukiman kota tersebut, menewaskan sedikitnya 539 orang – dan melukai lebih dari 2.000 lainnya – sejak 29 Desember tahun lalu.

Sebagai rumah bagi sekitar 400.000 penduduk sipil, Ghouta Timur tetap berada di bawah pengepungan rezim Assad yang melumpuhkan selama lima tahun terakhir.

Bagikan