Pasukan Rezim Assad Bantu Milisi Dukungan AS Hadapi Militer Turki di Afrin

Pasukan Rezim Assad Bantu Milisi Dukungan AS Hadapi Militer Turki di Afrin

SURIAH (Jurnalislam.com) – Pasukan YPG Kurdi dukunungan AS mengklaim bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan pasukan Rezim Syiah Assad masuk ke Afrin di bagian barat laut kota perbatasan tersebut.

Nuri Mahmoud, juru bicara Unit Perlindungan Rakyat (YPG), mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Senin (19/02.2018) bahwa mereka menyerukan kepada pasukan rezim Suriah “untuk mempertahankan Suriah yang bersatu,” dalam sebuah pernyataan yang dapat diartikan bahwa pasukan rezim dapat secara langsung menghadapi tentara Turki di wilayah tersebut.

Turki dan Free Syrian Army (FSA) – sebuah kelompok oposisi bersenjata Suriah yang didukung Turki – bulan lalu meluncurkan operasi udara dan darat di Afrin untuk mengusir pasukan YPG yang didukung AS demi menciptakan zona penyangga di perbatasan selatannya.

Armada Perang Turki Kembali Bebaskan 3 Desa di Afrin dari Milisi Dukungan AS

Ankara menganggap YPG, yang mengendalikan Afrin, sebuah milisi “teror.”

“Tentara Suriah belum tiba. Kami memanggil tentara Suriah untuk melindungi Afrin, karena kami ingin mempertahankan Suriah yang bersatu,” Mahmoud mengatakan kepada Al Jazeera.

“Kami mengatakan ini karena masyarakat internasional terus menangani kepemimpinan Suriah sebagai penguasa dan kami meminta otoritas ini untuk melindungi wilayahnya.”

Dia menambahkan bahwa pasukan rezim Syiah Suriah diperkirakan akan tiba dalam waktu dua hari.
Belum ada tanggapan Turki

Ketika Hubungan AS dan Turki pada Titik Kritis

PKK telah melancarkan perang bersenjata selama beberapa dekade melawan negara Turki yang telah membunuh puluhan ribu orang.

PYD/YPG telah datang untuk mengendalikan petak-petak utara Suriah, termasuk Afrin, dalam perjalanan perang Suriah karena memimpin organisasi payung yang didukung AS Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Dukungan AS untuk SDF telah membuat marah Turki dan menciptakan krisis diplomatik yang sedang berlangsung antara kedua sekutu NATO.

Perkembangan terakhir menyoroti medan perang yang kompleks di Suriah utara, yang menampung sejumlah besar aktor, termasuk PYD/YPG, rezim Suriah, kelompok bersenjata oposisi moderat, faksi jihad, Turki, Amerika Serikat dan Rusia.

Bagikan