Seorang Remaja Palestina Ditembak di Kepala dari Jarak Dekat oleh Tentara Zionis

Seorang Remaja Palestina Ditembak di Kepala dari Jarak Dekat oleh Tentara Zionis

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Pasukan penjajah Israel telah menembak mati seorang remaja Palestina di Tepi Barat yang diduduki, kementerian kesehatan Palestina mengkonfirmasi.

Abu Naim, 16, ditembak di kepala dengan peluru tajam saat terjadi konfrontasi dengan tentara penjajah Israel di desa al-Mughayir, timur laut kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

Menurut media lokal, Abu Naim – seorang siswa SMA – ditembak pada jarak dekat. Konfrontasi tersebut dilaporkan meletus setelah pasukan zionis menyerbu desa tersebut, Selasa (30/1/2018), lansir Aljazeera.

Pemakaman anak laki-laki tersebut akan diadakan pada hari Rabu setelah shalat Dzuhur di kampung halamannya.

Lagi, Warga Palestina Dibunuh oleh Penjajah Israel di Timur Qalqilyah

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan “kerusuhan terjadi di daerah ini. Ban dibakar dan batu dilemparkan ke arah tentara,” menurut media Israel.

Juru bicara tersebut “tidak dapat memastikan bahwa ada warga Palestina yang terkena tembakan”.

Abu Naim adalah warga Palestina keenam yang dibunuh oleh pasukan zionis sejak awal tahun 2018.

Ketegangan di wilayah tersebut meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah keputusan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pernyataan Trump pada 6 Desember itu mendorong unjuk rasa mematikan di wilayah Palestina dan demonstrasi massa dalam solidaritas dengan orang-orang Palestina di seluruh dunia Muslim.

Ujug-ujug Aparat Zionis Tangkap Tokoh Utama LSM Arab di Palestina

Kunjungan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Israel dan wilayah tersebut meningkatkan permusuhan di antara warga Palestina terhadap AS. Pidatonya di parlemen Israel di Yerusalem pada 22 Januari penuh dengan pujian bagi Israel.

Pada hari Selasa, sekelompok warga Palestina memprotes kedatangan delegasi Amerika ke kota Bethlehem, Tepi Barat. Delegasi tersebut dilaporkan berada di sana untuk mengadakan sesi pelatihan perdagangan digital, menurut media Israel.

Sebuah video yang dibagikan di media sosial menunjukkan para pemrotes memasuki ruang pertemuan sambil memegangi spanduk dan menentang keputusan pemerintah AS seputar Yerusalem, setelah itu delegasi berkemas dan pergi.

Bagikan