‘Presiden Dulu Bilang Rindu Didemo, Sekarang Kebalikannya’

‘Presiden Dulu Bilang Rindu Didemo, Sekarang Kebalikannya’

SOLO (Jurnalislam.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama Keluarga Alumni BEM UNS menggelar Konfrensi Pers di Gedung Rektorat UNS, Selasa (24/10/2017) terkait ditangkap dan ditetapkan tersangkanya Presiden BEM UNS cum Koordinator BEM Seluruh Indonesia (BEM) Wildan Wahyu Nugroho.

Alumni BEM UNS, Ikhlas Tamrin yang pernah menjabat Presiden BEM UNS 2005 ini menegaskan menolak segala tindakan represif rezim Jowo Widodo. Ia mempertanyakan pernyataan Presiden Jowo Widodo dulu yang bertentangan dengan kenyataan sekarang.

“Represifitas aparat dan bisunya Jokowi adalah sikap paradoks yang nyata, di mana Jokowi pernah nyatakan rindu demo dan akan menerima demo rakyat, tapi kini yang terjadi justru kebalikanya,”kata Ikhlas.

Baca juga: Tolak Penangkapan Mahasiswa, BEM UNS Serukan Aksi 28 Oktober

Tamrin menjelaskan, saat ini pemerintah telah menghancurkan demokrasi yang justru saat ini mengalami perkembangan pasca ditangkapnya para mahasiswa yang menyuarakan kritik terhadap pemerintah.

Ia beranggapan, bahwa rezim Jokowi saat ini seakan-akan anti kritik dan terkesan bersikap Represif dan diktaktor.

“Ditangkapnya adik adik aktivis mahasiswa secara brutal saat mereka menyuarakan kritik terhadap rezim sebagai ikhtiar dari proses check and balance dan dilindungi oleh UU itu, saat melakukan refleksi 3 tahun berkuasanya pemerintahan Jokowi – JK adalah adalah sikap yang menghancurkan demokrasi,” pungkasnya.

Bagikan