PARIS (jurnalislam.com)– Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, mengonfirmasi bahwa pemerintahannya tengah melakukan perundingan tidak langsung dengan Israel melalui pihak ketiga, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Pernyataan ini disampaikan al-Sharaa saat melakukan kunjungan bersejarah ke Paris, Rabu (7/5/2025). Kunjungan tersebut merupakan perjalanan pertamanya ke Eropa sejak menggantikan Bashar al-Assad melalui serangan oposisi bersenjata yang berhasil menggulingkan rezim lama pada Desember lalu.
“Ada pembicaraan tidak langsung dengan Israel melalui mediator untuk menenangkan dan berupaya mengatasi situasi sehingga tidak mencapai tingkat yang membuat kedua belah pihak kehilangan kendali,” ujar al-Sharaa dalam konferensi pers di Paris. Ia juga menuding Israel sebagai pihak yang memicu konflik dengan serangan udara yang ia sebut sebagai “intervensi acak”.
Pernyataan ini muncul setelah serangan udara Israel menghantam wilayah dekat istana presiden di Damaskus pada Jumat pekan lalu, hanya berjarak sekitar 500 meter. Israel menyatakan serangan itu merupakan respons terhadap ancaman terhadap komunitas minoritas Druze.
Al-Sharaa menambahkan bahwa Damaskus kini sedang menjalin komunikasi dengan negara-negara yang memiliki hubungan dengan Israel untuk menekan Tel Aviv agar menghentikan serangan udara terhadap infrastruktur Suriah.
Kunjungan al-Sharaa ke Prancis sendiri memerlukan pengecualian khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengingat dirinya masih tercatat dalam daftar sanksi internasional atas peran masa lalunya sebagai pemimpin kelompok bersenjata Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang sebelumnya berafiliasi dengan al-Qaeda. (Bahry)
Sumber: Al Jazeera