Pemukim Ilegal Yahudi Sekarat dalam Serangan Pisau

Pemukim Ilegal Yahudi Sekarat dalam Serangan Pisau

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Seorang pemukim Yahudi ditikam dan terluka parah dalam serangan pisau di luar pemukiman ilegal di Tepi Barat yang dijajah.

Serangan di distrik Salfit pada Senin siang , di jalan utama dekat pemukiman Ariel, dilaporkan dilakukan oleh seorang pria Palestina yang melarikan diri dari tempat kejadian, menurut media Israel.

Pasukan penjajah Israel mengejar pria tersebut, yang melaju dengan kendaraan namun kemudian meninggalkan mobil dan melarikan diri dari kendaraan tentara yang mengejarnya. Keberadaannya tidak jelas.

Layanan ambulan Israel milik Magen David Adom mengatakan pada akun Twitter-nya, pemukim berusia 30 tahun tersebut berada dalam “kondisi kritis” dengan luka tusukan ke bagian atas tubuhnya.

Media Israel mengidentifikasi dia sebagai Itamar Ben Gal, seorang rabbi dari pemukiman ilegal Har Bracha.

Seorang Remaja Palestina Ditembak di Kepala dari Jarak Dekat oleh Tentara Zionis

Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu bersumpah untuk “mengadili” warga Palestina tersebut.

“Saya menaruh kepercayaan saya pada pasukan Israel yang melakukan pekerjaan terberat melawan serangan ini,” kata zionis Netanyahu pada awal pertemuan partai Likud, Times of Israel melaporkan.

Pasukan penjajah Israel telah menyebar ke kota-kota terdekat untuk mencari penyerang.

Kantor berita Maan News yang berbasis di Bethlehem mengatakan bahwa pemukim Yahudi ilegal di daerah tersebut mulai melemparkan batu ke kendaraan-kendaraan warga Palestina yang lewat.

Kelompok Perlawanan Islam Palestina (Hamas), di Jalur Gaza, menyambut baik serangan penusukan tersebut.

“Ini adalah bukti bahwa Intifada al-Quds berlanjut,” kata sayap militer Hamas dalam sebuah pernyataan di Twitter, merujuk pada sebuah gerakan perlawanan tahun 2015 yang biasa disebut oleh orang Palestina sebagai “Intifada pisau”.

Inilah Mussab Tamimi Saudara dari Ahed Tamimi, Remaja Palestina yang Pertama Gugur di 2018

Serangan serupa dengan serangan hari Senin terjadi bulan lalu, ketika seorang pemukim berusia 35 tahun, juga seorang rabbi, ditembak mati di dekat pos penjagaan ilegal Israel di Havat Gilad. Sejak saat itu, tentara penjajah Israel melakukan sedikitnya tiga serangan di desa-desa Palestina di dekat kota Nablus, Tepi Barat.

Disertai buldoser dan pesawat tak berawak saat menyerang, tentara penjajah Israel terus mencari Ahmad Jarrar, seorang warga Palestina berusia 22 tahun yang dicari karena tuduhan perannya dalam pembunuhan tersebut.

Sepupunya dengan nama yang sama syahid pada 18 Januari setelah operasi militer 10 jam, yang dipercaya orang Palestina adalah kasus identitas yang keliru.

Pasukan zionis menyatakan Jenin, lokasi desa tempat tinggal Jarrar, sebagai sebuah zona militer tertutup dan memberlakukan jam malam di beberapa wilayah.

Pada hari Ahad, seorang pria Palestina berusia 19 tahun menyerah pada luka-lukanya setelah ditembak dalam sebuah serangan brutal zionis di sana malam sebelumnya.

Permukiman ilegal Israel melanggar Konvensi Jenewa Keempat, yang menyatakan bahwa kekuasaan pendudukan tidak dapat memindahkan penduduknya ke wilayah yang didudukinya.

Bagikan