DOHA (Jurnalislam.com) – Pemimpin Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengatakan pada hari Selasa (6/11/2018) bahwa memburuknya hubungan Teluk menghalangi upaya untuk menyelesaikan masalah regional.
“Hubungan Teluk yang memburuk memperlemah kemampuan kami untuk menyelesaikan masalah regional,” katanya dalam pidato di Dewan Syura negara itu.
“Keamanan dan stabilitas Teluk serta negara-negara Arab tidak akan tercapai dengan prasangka kedaulatan mereka,” katanya. “Sejarah mengajarkan kita bahwa krisis akan berlalu.”
Sheikh Tamim mengatakan kelanjutan krisis Teluk telah mengungkap “kegagalan Dewan Kerjasama Teluk (the Gulf Cooperation Council-GCC) untuk mencapai tujuannya dan memenuhi aspirasi rakyat kami”.
GCC adalah blok enam negara Teluk Arab yang kaya minyak, yaitu Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain dan Qatar.
Pada Juni tahun lalu, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara kolektif memutuskan hubungan dengan Doha-Qatar, menuduh negara itu mendukung terorisme.
Poros yang dipimpin Saudi juga memberlakukan embargo udara / darat / laut di Qatar, yang terus membantah tuduhan teror itu.
Baca juga:
-
Setelah Setahun Diblokade Darat, Laut dan Udara, Inilah Kondisi Rakyat Qatar
-
Qatar Kirim 450.000 Liter Bahan Bakar Pembangkit Listrik ke Gaza
-
Taliban Kirim 5 Mantan Tahanan Guantanamo ke Perundingan Damai di Qatar
-
Perusahaan Otomotif Terkenal Turki Kirim 85 Kendaraan Perang Lapis Baja ke Qatar
-
Qatar: Setelah Sukses Dukung Kudeta Mesir, Kini UEA Pulihkan Kediktatoran Arab
Dalam pidatonya, penguasa Qatar menguraikan pencapaian ekonomi negaranya selama tahun lalu.
Dia mengatakan mata uang Qatar telah mempertahankan nilainya sejak awal krisis Teluk.
“Ekspor kami telah tumbuh sebesar 18 persen tahun lalu,” katanya, sambil menekankan bahwa Doha akan terus mengembangkan industri minyak dan gasnya karena ingin mempertahankan statusnya sebagai eksportir gas alam cair teratas dunia.
Tahun lalu, Qatar mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi gas alam cairnya menjadi 100 juta ton dalam tujuh tahun ke depan, naik dari 80 juta ton saat ini.
One thought on “Pemimpin Qatar: Krisis Teluk Rusak Stabilitas Regional”