Pemimpin Hamas Serukan Presiden Palestina untuk Bergabung dengan Intifada Al-Quds

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Pejabat Senior Hamas Salah al Bardawil pada hari  Selasa (20/10/2015) menyerukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk bergabung dengan “Intifadhah” (perlawanan rakyat)  rakyat Palestina yang saat ini sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki dan Jerusalem Timur melawan pendudukan yahudi Israel, lansir World Bulletin, Rabu (21/101/2015).

"Presiden Abbas harus terlibat dengan rakyat dan bekerja menuju pemberdayaan mereka," kata al-Bardawil.

"Intifadah Al-Quds (Yerusalem) pecah untuk membalas serangan terus-menerus Israel terhadap rakyat (Palestina) yang tak berdaya dan tidak bersalah serta serangan berulang-ulang oleh pemukim Yahudi ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha," tambahnya.

Al-Bardawil melanjutkan untuk menyatakan bahwa Intifadah saat ini – perlawanan di Arab (Arab Spring) – tidak bisa dihentikan, karena terkait erat dengan pembelaan terhadap tempat-tempat suci Islam, terutama Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur, yang bagi umat Islam merupakan situs paling suci ketiga di dunia.

"Perlawanan Palestina saat ini berasal dari ancaman terhadap Masjid Al-Aqsha serta serangan Israel terhadap wanita Muslim di Yerusalem," katanya.

Serangan tersebut akan memastikan kelanjutan dan perluasan Intifadhah di seluruh dunia Arab dan Islam.

Sejak 1 Oktober, bentrokan telah berulang kali pecah di Tepi Barat yang diduduki Israel, Yerusalem Timur dan memblokade Gaza Strip antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel.

Kekerasan itu setidaknya sebagian didorong oleh serangan berulang-ulang oleh kelompok besar pemukim Zionis Yahudi – biasanya didukung oleh pasukan penjajah Israel – ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha.

Al-Bardawil melanjutkan untuk menggambarkan penangkapan kembali Hasan Youssef, anggota terkemuka sayap politik Hamas, pada hari Selasa di Tepi Barat sebagai "upaya khas Israel untuk melemahkan perlawanan dan Intifada Palestina".

"Israel percaya bahwa Youssef menimbulkan ancaman, sehingga ia dikeluarkan dari tempat kejadian di Tepi Barat oleh tentara Israel," kata al-Bardawil.

Pada hari Senin, tentara Israel mengumumkan bahwa Youssef, seorang pemimpin senior Hamas di Tepi Barat, telah ditangkap karena "secara aktif menghasut dan mendesak" kekerasan terhadap Israel.

Yousef telah sering ditangkap oleh otoritas Israel di masa lalu. Menurut Hamas, ia telah menghabiskan total 20 tahun di penjara-penjara Israel, setelah baru-baru ini dibebaskan pada bulan Juni setelah menghabiskan satu tahun di tahanan tanpa pengadilan.

Menurut Departemen Kesehatan Palestina, 51 warga Palestina tewas oleh pasukan keamanan Israel sejak awal Oktober.

Kebanyakan dari mereka ditembak saat protes atau dituduh melakukan serangan pisau pada orang Yahudi Israel, sepuluh dari mereka dilaporkan tewas dalam serangan tersebut selama periode yang sama.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.