PBB: Transisi Pemerintahan Assad akan Dibahas pada Agenda Selanjutnya

PBB: Transisi Pemerintahan Assad akan Dibahas pada Agenda Selanjutnya

JENEWA (Jurnalislam.com) – Kantor utusan khusus PBB untuk Suriah menolak untuk mengkonfirmasi apakah transisi politik akan dibahas pada pembicaraan yang akan datang di Jenewa.

Transisi Bashar al-Assad akan dibahas pada agenda ke depan dan fokus utama pembicaraan di antara berbagai faksi Suriah adalah pemerintahan, konstitusi baru dan pemilihan umum.

Karena itu Staffan de Mistura, utusan khusus PBB untuk Suriah, akan mengadakan putaran baru di kota Swiss pada 23 Februari, hampir sembilan bulan setelah perundingan perdamaian gagal.

Seorang juru bicara De Mistura mengatakan ia masih memikirkan siapa yang akan datang ke pertemuan itu tapi sudah ada respon positif dari pihak yang telah diundang.

Negara-negara yang menentang Assad, termasuk Amerika Serikat, mendukung upaya PBB untuk menengahi solusi politik untuk konflik Suriah, Sigmar Gabriel, menteri luar negeri Jerman, Jumat.

“Jelas bahwa semua pihak yang bertemu menginginkan solusi politik … dan bahwa solusi politik ini harus dicapai di Jenewa di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan bahwa tidak mungkin ada negosiasi paralel,” kata Gabriel setelah pertemuan di Bonn termasuk AS, Arab Saudi, Turki, Prancis dan Inggris.

Negara-negara tersebut bertemu untuk pertama kalinya sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS dalam upaya menemukan landasan bersama sebelum pertemuan di Jenewa.

Gabriel mengatakan Rex Tillerson, sekretaris negara AS yang baru, memainkan peran aktif dalam diskusi tentang cara mengakhiri perang di Suriah, yang berlangsung di sela-sela pertemuan G20 menteri luar negeri di Bonn, Jerman.

Tillerson, mencoba untuk meyakinkan sekutu bahwa AS tidak condong terhadap Rusia dalam konflik Suriah, mengatakan kepada mereka bahwa AS mendukung upaya PBB dalam menengahi solusi politik untuk perang, pejabat dan diplomat mengatakan.

Dia juga mengatakan hubungan militer dengan Rusia tergantung pada sikapnya terhadap kelompok oposisi yang memerangi rezim Assad, yang mendapat dukungan Rusia.

Semua mata tertuju ke AS dan upayanya untuk mengakhiri kekerasan di Suriah, mengingat janji-janji Trump untuk membangun hubungan lebih dekat dengan Rusia.

Berbicara bersama Gabriel, Jean-Marc Ayrault, menteri luar negeri Perancis, mengatakan pembicaraan Jenewa pada akhirnya akan gagal jika Rusia tidak menggunakan pengaruhnya terhadap rezim Suriah dan Iran untuk berhenti memberi label semua yang menentang Assad sebagai “teroris”.

Bagikan