TEPI BARAT (jurnalislam.com) – Pasukan Israel dan warga Palestina saling melepaskan tembakan pada hari Kamis (19/6/2014), kata pihak militer menyatakan dalam sebuah pertempuran jalanan yang sengit di Tepi Barat sejak pencarian tiga remaja Israel yang hilang selama seminggu.
Israel mengatakan Hamas menculik mereka Kamis lalu saat mereka melewati sebuah pemukiman Yahudi.
Para pejabat rumah sakit mengatakan tiga warga Palestina menderita luka tembak dalam bentrokan semalam di Jenin. Tidak ada korban Israel yang dilaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan sekitar 300 warga Palestina menghadang tentara yang memasuki Jenin untuk mencari tiga mahasiswa yang hilang.
"Para tentara merespon serangan tersebut dengan melepaskan tembakan," isi pernyataan militer tersebut. Dikatakan 30 "tersangka aktivis" ditahan di Tepi Barat, sehingga terdapat 280 warga Palestina yang ditahan selama seminggu terakhir.
Fotografer Reuters di Jenin mendengar suara tembakan berat pada malam ditempat terjadinya bentrokan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuduh Israel menggunakan hilangnya remaja sebagai "dalih untuk menjatuhkan hukuman berat terhadap rakyat kami dan mengepung mereka" serta melanggar hukum kemanusiaan internasional.
Serangan Israel menyebar mulai dari rumah-rumah di Hebron hingga ke lembaga-lembaga di seluruh Tepi Barat yang dipercaya menyediakan dana dan dukungan untuk Hamas.
"Pemerintah pendudukan yang melakukan kebijakan hukuman kolektif terhadap rakyat dan tanah kami harus dikecam oleh seluruh dunia," kata pernyataan kepresidenan Palestina.
Sebagai bagian dari penindasan, Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka melarang lembaga amal yang berbasis di Inggris untuk beroperasi di Tepi Barat yang diduduki, serta menuduh Islamic Relief Worldwide (IRW) menjadi sumber dana bagi gerakan Islam Hamas Palestina.
Tidak ada komentar dari IRW di Inggris. Para pejabat di kantor afiliasi, yaitu International Relief untuk Palestina, di Jalur Gaza mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang tuduhan tersebut. [ded412/news desk]