Panglima Perang Syiah Hizbullah Tewas Dibunuh Pasukannya Sendiri di Suriah

Panglima Perang Syiah Hizbullah Tewas Dibunuh Pasukannya Sendiri di Suriah

BEIRUT (Jurnalislam.com) – Panglima Perang Syiah Hizbullah di Suriah Tewas dibunuh oleh pasukannya sendiri atas perintah pemimpin kelompok Hassan Nasrallah, menurut intelijen zionis pada Selasa (21/03/2017), Middle East Eye melaporkan.

Gadi Eisenkot, seorang jenderal militer Israel, mengatakan dalam sebuah konferensi di Netanya bahwa Mustafa Badreddine tewas di tangan pasukannya sendiri, dan mengatakan pembunuhan itu menyoroti “kedalaman krisis internal dalam Hizbullah” dan mengkhianati “tingkat kekejaman, kompleksitas dan ketegangan antara Hizbullah dan pelindungnya, yaitu Iran”.

Seorang pejabat militer zionis mengatakan kepada kantor berita AP bahwa Israel meyakini perintah untuk membunuh Badreddine, dikenal dengan nom de guerre “Zulfikar”, diberikan oleh Hassan Nasrallah. Namun pejabat Israel itu tidak memberikan bukti,.

AP mengatakan intelijen Israel percaya Badreddine bermusuhan dengan komandan militer Iran di Suriah karena kerugian berat Hizbullah.

Eisenkot mengatakan pembunuhan Badreddine menunjukkan Hizbullah menderita “krisis internal atas apa yang mereka pertaruhkan, krisis ekonomi dan krisis kepemimpinan”.

Klaim itu muncu beberapa pekan setelah Middle East Eye melaporkan pasukan Syiah Hizbullah yang mengatakan bahwa seorang pria bernama “Zulfikar” telah membunuh beberapa pasukan garda revolusi Syiah Iran dalam insiden di Tell Eiss, selatan Aleppo, selama konflik atas kurangnya dukungan Iran dalam pertempuran untuk ibukota provinsi tersebut.

Pada saat kematiannya wakktu lalu, kelompok itu mengatakan Badreddine tewas dalam ledakan kuat di salah satu pusat dekat Bandar Udara Internasional Damaskus.

Namun tidak ada catatan bahwa serangan terjadi pada saat itu dan tidak ada kelompok oposisi yang mengklaim serangan.

Sementara militer Syiah Hizbullah mengatakan Badreddine adalah “pemimpin perang besar”, dan mengatakan bahwa mujahidin Suriah penyebab atas kematiannya, meskipun anggota parlemen Hizbullah, Nawar al-Saheli, mengaitkan serangan itu ke Israel, dan bersumpah bahwa “pembalasan akan terjadi pada waktu yang tepat” .

Bagikan