Muslim Jerman Mobilisasi Bantuan untuk Pengungsi Suriah

BERLIN (Jurnalislam.com)  – Untuk Sebuah organisasi kemanusiaan Turki terkemuka yang beroperasi di Jerman melangkah maju dengan menawarkan bantuan kepada para imigran dan pengungsi layak, serta memobilisasi semua upaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kemal Ergun, Ketua organisasi Germany Milli Gorus (AMGM), Komunitas Islam Visi Nasional (the Islamic Community of National Vision/ICMG), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh World Bulletin, Selasa (08/09/2015) bahwa mereka akan melangkah maju dengan membuka hati dan rumah mereka bagi pengungsi Suriah, untuk membantu pengungsi dengan cara apapun yang bisa dilakukan.

Ia mengatakan, "Sayangnya, tidak ada satu hari pun yang berlalu saat ini di mana kita tidak mendengar berita tentang pengungsi. Kita hanya tahu apa yang terjadi jika dilaporkan di media, padahal hal-hal yang tidak dilaporkan adalah hal yang paling penting.”

Sekitar 350.000 migran telah melakukan perjalanan berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak Januari tahun ini, menurut angka yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Selasa (08/09/2015).

IOM mengatakan lebih dari 2.600 migran tenggelam saat mencoba untuk menyeberangi laut Mediterania di periode yang sama.

Sebuah foto balita Suriah berusia tiga tahun, “Aylan Kurdi”, yang tertelungkup di pantai setelah dia dan keluarganya tenggelam, telah memicu teriakan protes dari seluruh dunia selama seminggu ini untuk membantu para pengungsi.

Jerman telah mengumumkan untuk membiarkan pengungsi Suriah mencari suaka terlepas dari mana mereka memasuki Uni Eropa, menangguhkan aturan normal dan mempercepat aliran migran utara dan barat dari tepi blok.

Bulan lalu, lebih dari 100.000 pencari suaka mencapai Jerman, yang sedang mempersiapkan untuk menerima 800.000 pengungsi tahun ini, yaitu sekitar satu persen dari penduduknya, sebuah gerakan dengan sedikit preseden untuk negara Barat yang besar.

Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan dukungannya untuk kuota penyebaran pengungsi, mengatakan dalam konferensi pers di Berlin: "Sistem suaka bersama Eropa tidak bisa hanya ada di atas kertas, tetapi juga harus ada dalam praktek – Saya mengatakannya karena sistem tersebut hanya menjabarkan standar minimum untuk menampung pengungsi dan tugas mendaftar pengungsi. "

Muslim Jerman, menyambut pengungsi karena merupakan kewajiban agama untuk melindungi mereka yang terkena bencana.

“Para pengungsi adalah tamu kami sampai mereka dapat membangun kembali diri mereka dengan bermartabat. Mereka adalah tamu pertama bagi hati kami, rumah kami dan kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka,” kata Ergun dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan memobilisasi semua sumber daya untuk memastikan mereka mendapatkan segala yang mereka butuhkan. Hal ini dilakukan tanpa pemisahan agama atau ras. AMGM, masyarakat dan komunitas kami akan berusaha untuk melakukan semua untuk saudara dan saudari pengungsi. Kami melihat ini sebagai berkah dan kehormatan, dan iman kami diperintah untuk mengambil tanggung jawab terhadap masalah ini," tambahnya.

Jerman memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Eropa setelah Perancis, dan Islam berada di urutan ketiga di Jerman setelah Protestan dan Kristen Katolik.

Memiliki sekitar 3,8 hingga 4,3 juta Muslim, yang membentuk sekitar 5 persen dari total 82 juta penduduk, menurut studi yang ditugaskan pemerintah.

Deddy | OnIslam | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.