JAKARTA(Jurnalislam.com)–Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menyesalkan dan menilai perlakuan aparat ke para pendemo begitu represif. Anwas Abbas menyinggung ketika bangsa Indonesia masih berada pada masa penjajahan.
“Di mana kompeni dengan beringas dan kasar serta dengan tidak mengenal rasa perikemanusiaan sedikit pun, memukul menendang dan menginjak-injak orang pribumi yang menentang dan memprotes kebijakan yang dibuat oleh ‘si penjajah’. Tindakan biadab tersebut mereka lakukan tentu tujuannya adalah untuk membungkam kelompok pribumi supaya cengkeraman kekuasaan mereka sebagai penjajah di negeri ini semakin lebih kuat lagi,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tulis, Sabtu (10/10).
Dia juga mengingatkan akan makna dan pengamalan dari Pancasila, terutama sila kedua. “Ke mana nasionalisme dan hati nurani mereka. Ke mana sila-sila dari Pancasila yang sering mereka ucapkan setiap upacara tersebut, terutama sila keduanya yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab mereka tempatkan,” tuturnya.
Anwar Abbas meminta para aparat yang mengamankan demonstrasi untuk bisa lebih bijak menangani massa aksi. Karena bagaimanapun massa aksi itu adalah rakyat Indonesia, bukan musuh dalam peperangan.
“Kita mengimbau kepada pihak kepolisian atau kepada siapa saja di negeri ini agar dalam bertindak dan menindak rakyat supaya terukur. Jangan sampai karena kemarahan dan kebencian kita kepada para demonstran atau kepada siapa saja lalu kita menjadi tidak berlaku adil terhadap mereka. Kita jangan menyamakan para demonstran tersebut seperti musuh dalam medan peperangan. Berbeda sekali,” harapnya.
Sumber: merdeka.com