PAKISTAN (jurnalislam.com) – Setelah selama seminggu melancarkan serangan udara di wilayah konflik Waziristan Utara, tentara Pakistan pada hari Jumat (06/06/2014) mengumumkan bahwa operasi militer akan melakukan gencatan senjata selama 15 hari untuk memberikan Ketua suku kesempatan "melakukan pemulihan."
Kedua belah pihak menyepakati gencatan senjata tersebut pada sebuah pertemuan antara Jirga (majelis), yang terdiri dari para pemimpin suku Waziristan Utara serta komandan komando tentara barat laut, Letnan Jendral Khalid Rabbani, di Peshawar, ibukota provinsi Khyber Pkahtunkhawa yang berbatasan dengan negara tetangga Afghanistan.
"Kami memberi jangka waktu 15 hari untuk membereskan segala urusan di Waziristan Utara akibat serangan terhadap pasukan militer dan instalasi negara," Pir Malik Aqil Shah, seorang pemimpin Jirga mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan.
Serangan udara terbaru terjadi setelah peristiwa tewasnya enam tentara Pakistan dalam ledakan bom pinggir jalan di Waziristan Utara bulan lalu, serangan udara tersebut sejauh ini telah merenggut nyawa 120 orang .
Namun, penduduk setempat mengatakan bahwa, sebagian besar dari mereka yang tewas dalam serangan udara itu sebenarnya warga sipil.
"Kami akan memenuhi sisi lain [Taliban] untuk menyampaikan kondisi tentara dalam gencatan senjata ini, yang dapat diperpanjang jika diperlukan,” katanya. “Kami memiliki harapan besar bahwa situasi akan membaik dalam beberapa hari mendatang."
Waziristan Utara adalah salah satu dari tujuh wilayah suku semi-otonomi di Pakistan yang menyentuh timur laut Afghanistan, dan dianggap sebagai jantung mujahidin oleh Amerika Serikat.
Tentara pemerintah Pakistan, dan mujahidin dari kelompok Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP), yang beroperasi di tanah Pakistan, telah menghadapi pertempuran sengit sejak tahun 2009 .
[ded412/world bulletin]