WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (2/1/2019) bahwa AS ingin melindungi kelompok teroris YPG/PKK, tetapi menolak kehadiran pasukan Amerika di Suriah utara “selamanya,” lansir Anadolu Agency.
Berbicara kepada wartawan pada pertemuan kabinet, Trump membawa masalah dugaan penjualan minyak ke Iran yang dilakukan oleh mitra AS, tetapi mempertahankan bahwa Washington berupaya untuk memastikan keselamatan mereka.
“Bangsa Kurdi, mitra kami, menjual minyak ke Iran,” kata Trump tentang YPG, afiliasi Suriah dari kelompok teror PKK yang telah melakukan aksi teror lebih dari 30 tahun terhadap Turki, hingga menewaskan 40.000 orang.
Baca juga:
-
Akan Bernasib Sama dengan Rusia, Trump Dukung Invasi Soviet 1979 ke Afghanistan
-
Trump Perlahan-lahan Pulangkan Pasukannya ke Rumah
Trump mengatakan AS “tidak senang” dengan penjualan minyak tersebut.
“Kami ingin melindungi Kurdi,” tambah Trump. “Tapi aku tidak ingin berada di Suriah selamanya. Di sana itu penuh pasir dan kematian.”
Bulan lalu Trump membuat keputusan tak terduga untuk menarik 2.000 tentara AS dari Suriah, yang memicu kecaman dari banyak sekutu dan asisten keamanan, termasuk kabinetnya sendiri.
Setelah pengumuman itu, Menteri Pertahanan James Mattis mengirim surat pengunduran dirinya.
Presiden kemudian membantah laporan bahwa dia telah memberikan tabel waktu empat bulan untuk penarikan pasukan, mengatakan bahwa itu akan terjadi selama periode waktu tertentu. Namun, dia tidak menawarkan kerangka waktu yang jelas kapan semua pasukan AS akan keluar dari wilayah itu.
Awal pekan ini, Trump tampaknya berputar balik dari komentar aslinya yang menyerukan penarikan cepat dan cepat dari Suriah.
“Kami perlahan-lahan mengirim pasukan kami kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluarga mereka, sambil pada saat yang sama memerangi sisa-sisa keleompok IS [Islamic State],” tweet Trump pada hari Senin, merujuk pada kelompok IS.
2 thoughts on “Meski Pasukan AS Dipulangkan dari Suriah, Trump Tetap Dukung Milisi Teror YPG”