SOLO (jurnalislam.com)– Menanggapi maraknya kasus HIV yang banyak menjangkiti remaja di Kota Solo, Amir Ansharu Syariah Jawa Tengah, Ustadz Agil Firmansyah, menyerukan agar seluruh elemen bangsa segera berbenah dan mengambil langkah serius.
Menurutnya, kabar banyaknya remaja yang terpapar HIV bukanlah hal baru, melainkan fenomena yang sudah lama terjadi. Yang memprihatinkan, mayoritas pengidap HIV adalah kalangan usia sekolah.
“Pertama, kita wajib memohon ampun kepada Allah, Astaghfirullahal ‘azhim. Rusaknya akhlak adalah penyebab utama. Jauhnya remaja dari nilai-nilai agama juga menjadi faktor penting mengapa kasus ini terus berulang,” ungkapnya pada Rabu, (1/10/2025).
Ia menegaskan bahwa persoalan ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan lingkungan sekolah. Menurutnya, membangun Indonesia Emas 2045 tidak cukup hanya sebatas jargon, melainkan harus dimulai dengan menyelamatkan generasi muda dari ancaman moral dan penyakit sosial.
“HIV lebih banyak disebarkan melalui kaum LGBT. Jika ingin generasi emas Indonesia selamat, maka bersihkan LGBT dari seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara: dari dunia pendidikan, lingkungan pemerintah, sekolah, hingga masyarakat,” tegasnya.
Ustadz Agil mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi, yakni budaya, etika, dan sopan santun yang diwariskan para pendiri bangsa. Ia menyerukan sinergi semua pihak untuk mengembalikan akhlak bangsa.
“Semoga ke depan bangsa ini mampu berbenah. Semua unsur harus mampu saling bersinergi, agar Indonesia kembali menjadi bangsa yang berakhlak,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, data terbaru dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Solo mencatat sedikitnya 15 pelajar usia sekolah di Kota Solo telah terinfeksi HIV, sebagian di antaranya diketahui memiliki orientasi seksual sesama jenis.
Selain itu, kelompok usia 15–19 tahun tercatat sebagai penyumbang kasus baru terbanyak. Fakta ini menunjukkan bahwa ancaman HIV di Solo kian serius dan harus segera ditangani bersama agar tidak menggerogoti masa depan generasi penerus bangsa.