SURIAH (Jurnalislam.com) – Mantan Brigadir Jenderal Suriah, Manaf Tlass yang membelot pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa Presiden Bashar al-Assad telah menjual habis Suriah ke Iran dan memilih untuk menggunakan represi dan kekerasan sebagai sarana untuk memadamkan pemberontakan terhadap pemerintahannya pada tahun 2011.
"Bashar tidak pernah memilih untuk melakukan reformasi yang serius dan kredibel, melainkan ia lebih memilih menghancurkan negara daripada kehilangan kekuasaan," kata Tlass dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal, Sabtu (20/12/2014).
"Dia menjual Suriah ke Iran," tambahTlass, yang kini tinggal di Perancis itu.
Dalam keterangannya kepada Wall Street Journal, Manaf Tlass, menceritakan bahwa dirinya telah menyarankan Assad pada hari-hari pertama pecahnya revolusi Suriah di Daraa untuk memberhentikan Gubernur provinsi dan memintanya untuk membebaskan semua orang yang ditangkap dalam demonstrasi tersebut.
“Saya menyarankan Assad untuk mengingkari pembunuhan tersebut, dan memintanya untuk mengunjungi kota Daraa sebagai cara untuk menebus pembunuhan demonstran damai oleh pasukan pemerintah, “ ujar Manaf Tlass dalam pembicaraan telepon dengan Bashar al Assad.
Manaf Tlass adalah seorang perwira tinggi militer Suriah yang bertanggung jawab terhadap 3.500 pejuang dari Garda Republik yang bertugas melindungi presiden dan ibukota Damaskus.
Manaf diberhentikan dari posisi resminya setelah menyatakan keberatan untuk menembak para demonstran, dan menyerukan Assad untuk mengadakan pembicaraan damai dengan para pemimpin masyarakat yang terlibat dalam protes pada tahun 2011 lalu. (amaif/alarabiya)